(Minghui.org) Saya mengalami kesulitan besar untuk mengakses internet sebelum 1 Oktober (peringatan 70 tahun berdirinya rezim komunis Tiongkok) pada tahun ini. Banyak praktisi lainnya memiliki masalah yang sama. Saya ingin berbagi beberapa pemahaman terhadap masalah ini.

Kekuatan lama mengganggu praktisi yang menghalangi kita mengakses ceramah baru Guru di website Minghui, serta memblokir komunitas dan kontak antar praktisi di Tiongkok dan di luar negeri.

Segala sesuatu yang terjadi di dunia manusia ini merupakan refleksi dari hati kita. Saya perhatikan ada beberapa praktisi memiliki ketakutan yang kuat di sekitar tanggal sensitif, dan mereka tidak sadar mengakui penganiayaan serta blokade internet yang dipaksakan pada kita.

Dengan kata lain, konsep manusia kita sedang menghalangi kita. Konsep manusia kita dimanfaatkan oleh kekuatan lama untuk mengganggu kita, dan merupakan halangan terbesar dalam mencegah kita mengakses internet.

Setelah menyadari ini, saya mulai memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan gangguan. Pada awalnya sangat sulit, karena unsur kejahatan benar-benar menyelimuti saya. Pikiran lurus saya di dimensi lain membasmi mereka, tetapi segera unsur kejahatan baru kembali mengelilingi saya.

Saya meluruskan diri, memperkuat pikiran lurus, dan membuat tubuh manusia serta Buddha saya masuk ke dimensi mikrokosmik. Sebuah lorong muncul dan menjadi makin terang dengan cahaya keemasan. Buddha, Tao, dan dewa-dewa terbang melalui lorong itu. Saya menyadari bahwa mereka adalah rekan-rekan praktisi saya di dimensi ini yang sedang membantu saya untuk menerobos blokade internet.

Saya menggunakan guntur dewa untuk meledakkan blokade sepenuhnya, dan meminta bantuan Guru pada waktu yang sama. Setelah meledak, lorong itu terbuka lebar.

Saya masih menemukan beberapa hantu di ujung lorong dengan memegang senjata berbentuk seperti Ba Gua. Mereka berusaha untuk menciptakan halangan lainnya, namun jumlah mereka terbatas. Mereka hanya bisa menghalangi bagian itu. Saya percaya bahwa makhluk-makhluk jahat itu berhubungan dengan keterikatan kita di dimensi lain.

Hanya ketika melepaskan konsep manusia kita dan meningkatkan diri dalam kultivasi, baru kita sungguh-sungguh bisa menerobos blokade internet.