(Minghui.org) Saya ingin membagikan proses dan pencerahan saya baru-baru ini dari menghafal artikel Guru, "Semakin Menjelang Terakhir Semakin Gigih Maju”.

Saya merasa bahwa jiwa saya digerakkan setelah membaca artikel tersebut. Namun, perasaan itu memudar seiring waktu dan mempelajari ceramah-ceramah Guru yang lain, dan keinginan saya untuk gigih bahkan menghilang. Jadi, saya berpikir bahwa jika saya menghafal Fa ini, itu akan meninggalkan kesan yang lebih mendalam.

Namun, rasa takut kesulitan muncul, dan saya tidak ingin menghafal. Setelah dipikir-pikir, jika saya tidak ingin menghafalnya, maka saya harus menghafalnya, karena tidak ingin menghafal Fa disebabkan konsep manusia dan keterikatan; mereka menghalangi karena Fa akan menunjukkan wajah asli mereka dan menyingkirkannya. Selain itu, saya harus terus berkultivasi di tengah kesulitan.

Guru berkata,

“Seseorang akan ada banyak tahap cobaan yang harus dilewati di dalam Xiulian, penyebabnya ialah manusia sejak dilahirkan secara tanpa henti sedang membentuk beraneka ragam konsep di dalam pengenalannya terhadap masyarakat manusia, dengan demikian timbullah keterikatan. Karena masyarakat manusia memang adalah sebuah dunia di mana penderitaan dan kenikmatan keberuntungan seiring sejalan, kehidupan manusia niscaya terdapat banyak penderitaan, sekalipun anda memiliki berapa banyak uang dan tingkat sosial yang bagaimana. Oleh karena penderitaan akan membuat manusia merasa pedih, sehingga manusia dengan sadar maupun tanpa sadar akan melawan penderitaan dan kesusahan, tujuannya adalah ingin hidupnya lebih bahagia, maka di dalam mengejar kebahagiaan, manusia akan terbentuk sesuatu yang membuat dirinya bagaimana supaya tidak terluka, bagaimana untuk hidup nyaman, bagaimana baru dapat menonjol, sukses dan terkenal di tengah masyarakat, bagaimana untuk dapat memperoleh lebih banyak, bagaimana menjadi orang kuat dan sebagainya. Untuk hal-hal demikian, bersamaan dengan perolehan pengalaman-pengalaman tersebut, maka terbentuklah konsep kehidupan manusia, di tengah realitas, pengalaman-pengalaman juga membuat konsep menjadi keras membatu.” (“Semakin Menjelang Terakhir Semakin Gigih Maju, ”Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju III)

Saya tidak merasakan peningkatan apa pun setelah menghafal paragraf di atas dan menyadari bahwa saya seharusnya tidak menghafal Fa demi menghafal. Saya seharusnya berasimilasi dengan Fa.

Memisahkan Diri Sejati Saya dari Konsep Manusia

Saya mulai menggunakan Fa untuk mencari ke dalam. Saya bertanya pada diri sendiri mana dari pikiran saya yang merupakan konsep manusia yang dibicarakan Guru. Saya ingat bahwa saya sering menjelajahi Internet pada bulan Juni ketika merenovasi rumah. Saya sedang mencari saran tentang cara menangani setiap aspek renovasi untuk memastikan bahwa saya tidak akan ditipu oleh kontraktor dan membuat hasilnya sempurna. Konsep saya tidak ingin ditipu menyebabkan saya membuang banyak waktu.

Konsep manusia lainnya adalah menginginkan kehidupan yang lebih santai. Ketika saya merasa lelah setelah merawat anak, saya mulai berpikir bahwa saya harus pindah ke rumah orang tua saya. Dengan tiga orang dewasa merawat satu anak, saya bisa lebih santai.

Saya juga ingin mendapat lebih banyak uang. Saya berpikir seharusnya tidak mengajar dari satu orang ke orang lain, tetapi mengajar kelas sehingga saya bisa mendapatkan lebih banyak uang. Namun, ini adalah pemikiran seseorang yang ingin kaya dan mengejar nama dan keuntungan.

Saat menghafal Fa, saya merasa belajar Fa setiap hari. Meskipun menghafal satu paragraf membutuhkan waktu yang lama, saya bisa memahami luas dan dalamnya Fa. Setelah berulang kali menghafal dan melafalkan Fa ini, saya mengalami proses bagaimana konsep manusia terbentuk. Ketika beberapa pemikiran muncul di pikiran, saya mengerti bahwa itu adalah konsep dan dapat memisahkan diri saya yang sebenarnya dari konsep tersebut.

Guru berkata,

“Ini sebenarnya sudah merupakan manifestasi dari pelurusan Fa dan masa akhir Xiulian dari pengikut Dafa, namun masih ada sebagian kecil praktisi, bahkan juga praktisi lama, di saat ini malah sedikit banyak muncul keadaan yang memudar semangatnya, telah mengendurkan tekad yang gigih maju, tidak menyadari bahwa ini juga disebabkan oleh keterikatan terhadap waktu pelurusan Fa dan gangguan dari konsep pasca lahir yang tidak benar, dengan demikian disusupi celah kekosongannya oleh unsur gangguan yang ditinggalkan sebelumnya oleh kekuatan lama pada lapisan permukaan ruang manusia, juga roh jahat dan setan busuk, keterikatan dan konsep manusia tersebut telah diperbesar dan diperkuat, dari itu telah menyebabkan keadaan memudarnya semangat semacam ini.” (“Semakin Menjelang Terakhir Semakin Gigih Maju, ”Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju III)

“Tentu saja, kebanyakan pengikut yang berada dalam keadaan semacam ini sesungguhnya dikarenakan pada mulanya tidak menyadari gangguan dari keterikatan ringan atau konsep diri sendiri, sehingga disusupi celah kekosongan oleh kejahatan, kemudian telah diperbesar faktor-faktor tersebut.” (“Semakin Menjelang Terakhir Semakin Gigih Maju,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju III)

Menjadi Gigih

Sebagian besar waktu, saya dalam kondisi kultivasi buruk dan iri hati yang kuat. Saya ingat ketika saya masih di sekolah menengah pertama dan kembali dari liburan selama tiga hari Tahun Baru, saya diam-diam senang mendengar bahwa teman-teman sekelas saya banyak bermain selama istirahat sementara saya belajar; dengan demikian mereka akan lebih buruk dalam menghadapi ujian. Karena keterikatan pada nama dan keuntungan, saya tidak ingin prestasi teman sekelas saya melebihi prestasi saya. Mentalitas ini sangat menyimpang.

Setelah menghafal Fa, saya mengerti bahwa saya awalnya tidak memiliki iri hati yang kuat ini. Karena saya telah memperlakukan keterikatan ini sebagai milik saya, sulit bagi saya untuk menyingkirkannya. Menyadari hal ini, tiba-tiba saya memiliki keyakinan untuk menyingkirkan iri hati.

Meskipun saya memperoleh Fa beberapa waktu yang lalu, saya merasa tidak percaya pada prinsip-prinsip Fa, karena mentalitas "percaya dengan melihat" dan ateisme telah berasimilasi ke dalam pikiran saya. Saya belum menghargai kesempatan sekali seumur hidup ini untuk bisa mendapatkan Fa dan tubuh manusia.

Saya melakukan latihan hanya beberapa kali sejak mulai berkultivasi. Setelah menghafal Fa kali ini, saya membuat terobosan dan mulai pada jalan untuk gigih.

Tidak Meninggalkan Penyesalan Apa Pun

Guru berkata,

“Saya tahu kalian setelah mengerti akan mengejar ketinggalan dengan cepat, tetapi apabila kalian dapat sesedikit mungkin melewati jalan yang berliku di atas jalur Dewa yang paling agung ini, tidak meninggalkan penyesalan bagi masa depan diri sendiri, jangan memperbesar kesenjangan tingkatan, itu barulah yang saya dan juga kalian harapkan, bahkan para makhluk hidup yang menanti dan mendambakan kalian.” (“Semakin Menjelang Terakhir Semakin Gigih Maju, ”Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju III)

Ketika membaca Fa di atas (sebelum saya memutuskan untuk menghafalnya), saya memahami "tingkatan" yang berarti perbedaan antara praktisi yang gigih dan saya. Saya memahaminya seperti ini karena saya masih memiliki mentalitas bersaing dan selalu ingin membandingkan diri saya dengan praktisi lain. Namun, ketika menghafal Fa, saya memahami "tingkat" yang berarti kesenjangan antara tingkat yang dapat saya kultivasikan dan tingkat saya berasal; jika saya tidak gigih berkultivasi, saya tidak akan bisa kembali ke tingkat saya berasal.

Sering kali saya ingin berhenti menghafal Fa, karena saya merasa itu terlalu sulit. Setelah memutuskan untuk melanjutkan, saya tidak lagi terburu-buru untuk menghafal; sebaliknya saya membacanya berulang kali ketika menghafal sebuah kalimat.

Saya menyadari bahwa menghafal Fa berbeda dari menghafal artikel atau buku teks orang biasa. Ketika menghafal tulisan orang biasa, kita akan mencatatnya dan menggunakan teknik menghafal tertentu. Namun, ketika menghafal Fa, Fa akan melenyapkan konsep dan keterikatan sebelum Fa memanifestasikan dirinya dalam pikiran kita.

Setiap kata dalam Dafa memiliki makna yang luas, maha besar, dan mendalam. Jika kita berpikir bahwa kita dapat belajar lebih banyak Fa dengan membaca daripada menghafal, saya pikir ini adalah keterikatan yang harus segera kita singkirkan.