(Minghui.org)

Klarifikasi Fakta di Tempat Wisata di Taiwan (Bagian 1)

Taiwan membuka kunjungan bagi turis Tiongkok pada tahun 2008. Destinasi yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan Tiongkok adalah Cihu, Ximending, Kenting, Sun Moon Lake, Taipei 101, Yehliu, Pasar Malam Shilin, Pasar Malam Liutai, Taroko, Alishan, Museum Istana Nasional, dan lain-lain.

Praktisi Falun Dafa (juga dikenal Falun Gong) meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) di tempat wisata ini. Mereka memperagakan latihan Falun Gong dan membagikan materi informasi latihan kultivasi.


Turis Tiongkok membaca poster-poster Falun Gong, memberitahu mereka tentang penganiayaan oleh PKT

Praktisi secara sukarela berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang Falun Dafa. Dalam rangkaian laporan, kami akan membagikan kisah-kisah yang menyentuh hati terkait latar belakang para relawan ini, dikumpulkan selama upaya klarifikasi fakta kami.

Sembuh dari Penyakit Setelah Berlatih Falun Dafa

Wang Mei-chen, seorang praktisi yang membantu meningkatkan kesadaran di Cihu, telah berlatih Falun Dafa selama 15 tahun. Dia mengenang kembali kesehatannya yang buruk sebelum berlatih Dafa. Dia telah menjalani tiga kali operasi dalam waktu tiga tahun, operasi untuk tumor rahim, fibroid ovarium, dan perlengketan usus, saat dia berumur 40 tahun. Dia mengalami depresi. Anak-anaknya masih kecil dan tidak ada seorang pun yang menjaga mereka.

Adik dan istrinya yang berlatih Falun Dafa memperkenalkan latihan kultivasi ini kepadanya. Dia ikut ceramah sembilan hari walaupun dalam kondisi kesakitan.

Dia mengenang ketika melihat video ceramah Guru Li untuk pertama kali, dia sangat terharu dan hampir menangis. Setelah berlatih Dafa, dia menjadi rileks dan melepaskan kekhawatirannya. Dia sembuh sepenuhnya setelah berlatih selama lebih dari setahun. Dia tidak pergi ke rumah sakit lagi untuk pengobatan. Dia sangat berterima kasih kepada Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa, karena dia memperoleh manfaat besar dari latihan ini.

Wang sangat sibuk, tapi tahu bahwa praktisi Falun Gong dianiaya di Tiongkok, dia secara sukarela pergi ke Cihu dua atau tiga hari dalam seminggu untuk membagikan materi Dafa dan menyarankan pengunduran diri dari PKT serta organisasi pemudanya.

Wang menyapa dan berbincang-bincang dengan turis dengan sikap yang ramah. Biasanya, segera setelah mengucapkan beberapa kata, para turis merasakan kebaikan hatinya dan setuju mundur dari PKT. Setelah turis mundur dari PKT, Wang merasa bahagia.

Seorang praktisi menjelaskan isi poster kepada para turis

Seorang Pedagang Tersentuh -- Menasihati Turis untuk Mendengarkan Praktisi

Lu Wen-nian adalah seorang insinyur listrik di Zona Industri Hukou. Saat Festival Lampion Hsinchu 2013, dia melihat kendaraan hias Falun Gong yang spektakuler, didekorasi sebagai kapal layar, dan memutuskan untuk mempelajari Falun Dafa.

Pada November tahun itu, beberapa praktisi Taoyuan berbagi pengalaman mereka dalam meningkatkan kesadaran di Cihu. Dia ikut berpartisipasi dalam upaya ini pada hari Sabtu sore.

Dia menceritakan bahwa banyak orang telah memikirkan tentang Falun Gong, dan perlahan-lahan menyadari PKT telah menganiaya para praktisi Falun Gong yang tidak bersalah.

Di sana juga ada penjual buah persik. Awalnya mereka berpikir para praktisi mencegah mereka untuk melakukan usaha, tetapi tersentuh dengan penjelasan dan penampilan ramah serta rasional dari para praktisi. Mereka kadang-kadang menasihati turis Tiongkok agar mendengarkan penjelasan praktisi, karena bermanfaat bagi mereka.

Tidak Goyah Ketika Menghadapi Makian dari Turis Tiongkok

Huang Mao-chi mengatakan ada banyak turis Tiongkok mengunjungi Cihu. Ada praktisi yang membagikan materi informasi, melakukan latihan, dan ada yang menasihati turis untuk mundur dari PKT.

Dia menceritakan, “Kami sering bertemu turis Tiongkok yang memaki kami. Saya tidak membalasnya, karena kami adalah praktisi, dan mereka disesatkan oleh propaganda PKT.”

Ada turis yang tidak berani mendekati poster-poster karena kehadiran orang-orang lain di kelompok mereka. Tetapi masih tetap membacanya. Bagaimana pun juga, ada turis yang berbincang-bincang dengan praktisi, dan mengumumkan pengunduran diri mereka dari PKT.

Dia mengatakan, “Ada beberapa turis menyedihkan. Mereka mendengarkan penjelasan kami, tetapi tidak berani langsung mundur dari PKT, karena seseorang di dalam kelompok mereka sedang mengawasi mereka. Tapi mereka kembali menemui praktisi lagi setelah mengelilingi lokasi wisata, lalu mundur dari PKT serta organisasi pemudanya.”

Pemandu Tur Mendorong Kelompoknya untuk Mempelajari Falun Gong

Huang Rui-e, seorang pensiunan guru sekolah dasar, berlatih banyak Qigong sebelum bertemu Falun Dafa. Dia melakukan perjalanan jauh, mencari makna kehidupan. Dia pergi ke kuil Lama Buddha Tibet tertinggi di Himalaya, namun tidak menemukan informasi apa pun tentang makna kehidupan.

Dia ditipu oleh seorang praktisi Tantra palsu dan berutang banyak uang. Dia membayar utang dengan sepertiga dari gajinya setiap bulan.

Suatu hari dia pergi ke sebuah restoran yang dimiliki oleh seorang praktisi Falun Dafa. Dia dan tiga anggota keluarganya ikut berlatih Falun Dafa tidak lama setelah itu.

Keluarganya pergi ke Alishan untuk tur pada Oktober 2008 dan mengetahui praktisi Falun Dafa meningkatkan kesadaran di tempat wisata tersebut. Dia lalu ikut bergabung dalam upaya ini di Alishan selama liburannya. Dia berdiskusi dengan para praktisi di wilayahnya tentang kemungkinan untuk membuka tempat Dafa. Mereka memutuskan untuk meningkatkan kesadaran di tempat wisata terdekat, dan telah melakukan upaya ini di Cihu sejak 25 November 2013.

Huang merasa mudah untuk mendekati para turis, karena dia mengetahui bagaimana meningkatkan kesadaran tentang latihan ini dan penganiayaan. Suatu kali dia bertemu seorang pria sedang minum teh, dan mendekatinya. Mereka membahas nilai teh, termasuk harga dan kualitasnya.

Pria itu mengatakan bahwa dia adalah seorang pemandu tur dan telah beberapa kali mengunjungi Cihu. Dia tahu tentang Falun Dafa dan telah mundur dari PKT. Huang meminta dia agar mendorong kelompoknya untuk mempelajari tentang Falun Dafa.

Pemandu tur muda ini bertanya pada Huang, “Mengapa Langit akan menceraiberaikan PKT?” Huang menjelaskan bahwa PKT tidak mewakili Tiongkok. Dia langsung memahami dan berkata, “Saya akan membiarkan kelompok saya mendengarkan informasi Falun Dafa dari kalian di masa mendatang.”

Ketika seorang pemandu tur lainnya sedang menunggu kelompoknya di dekat pintu masuk, Huang berbincang-bincang dengannya. Dia berkata telah mengunjungi Cihu sebanyak 70 kali. Pemandu tur meminta kelompoknya yang masih berada di dalam bus, “Tinggalkan bus dan dengarkan dia berbicara tentang Falun Dafa.”

Banyak turis mengelilingi Huang dan mendengarkan dia memperkenalkan Falun Dafa serta penganiayaan terhadap latihan kultivasi ini. Dia juga berbicara tentang peristiwa rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen. Dia mendorong para turis agar lebih banyak mempelajari informasi ini saat mengunjungi Taiwan.