(Minghui.org) Teknik, energi, dan keterampilan Shen Yun Performing Arts memperoleh tanggapan yang menyenangkan dari para penonton di Jepang dari 16 Januari hingga 5 Februari 2019. Perusahaan ini menggelar 14 pertunjukan di enam kota Jepang Fukuoka, Saitama, Tokyo, Hachioji, Osaka, dan Kyoto.

Shen Yun World Company di ROHM Theatre Kyoto di Kyoto, Jepang pada 17 Januari 2019.

Instruktur tari klasik Jepang Midori Tanaka menonton pertunjukan di Teater Rohm Kyoto pada 17 Januari 2018, dan benar - benar merasa terhubung dengan pertunjukan itu.

Midori Tanaka, instruktur tari klasik Jepang, di Rohm Theatre Kyoto di Kyoto, Jepang, pada 17 Januari 2018

“Saya bisa mendengar suara [dari setiap gerakan tubuh]. Itu adalah suara yang datang dari jiwa mereka. Itu adalah sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ucapnya.

“Gerakan tariannya begitu anggun. Para penari itu sungguh ringan dan seperti mengambang. Dari ekspresi wajah mereka hingga jari-jari mereka dan kemudian kaki mereka, semuanya penuh emosi,” Ucap Tanaka.

“Para seniman ini meneruskan [kepada hadirin] pemikiran belas kasih mereka dalam tarian mereka. Saya merasa saya harus berbelas kasih seperti mereka,” Ucapnya.

“Penari ini melakukan lebih dari sekedar menampilkan gerakan yang berbeda,” Ucapnya. “Bahkan, gerakan ini telah menjadi bagian dari tubuh mereka. Bahkan berbagai alat peraga yang mereka gunakan menjadi [bagian tambahan] dari tubuh mereka.”

Penampilan soprano juga sangat selaras dengan Tanaka. “[Nyanyiannya] membawa saya kembali ke tempat lahir saya. Maksud saya, jiwa saya telah dibersihkan. Itu adalah pengalaman yang belum pernah saya miliki sebelumnya,” Ucapnya.

Panggung perpisahan di Kota Omiya Sonic di Saitama, Jepang, pada 1 Februari 2019

Pertunjukan Shen Yun di Fukuoka Sun Palace Hall di Fukuoka, Jepang, pada 4 Februari 2019

Terbangun oleh Pertunjukkan

Masako Okazaki, guru tari Jepang, di Teater Orix di Osaka, Jepang, pada 21 Januari 2019

Masako Okazaki, seorang guru tari Jepang, menyaksikan dengan seksama ketika para penari Shen Yun memerankan beberapa karakter yang lebih lucu, seperti seorang biksu yang jenaka dan karakter dari novel Tiongkok “perjalanan ke barat mencari kitab suci, Patkay dan Gokong.

“Kebanyakan orang tidak tahu bahwa secara teknis lebih sulit untuk menghadirkan efek artistik yang lucu dengan menggunakan bahasa tubuh lewat tarian. Para penari itu pasti telah menjalani pelatihan yang luar biasa,” Ucapnya.

Okazaki sangat tersentuh oleh pertunjukan itu. “Sambil menonton pertunjukan, saya tidak bisa menahan tangis,” Ucapnya. “Saya seolah-olah tiba-tiba tersadar oleh pertunjukan Shen Yun, menyadari bahwa sementara orang-orang dalam masyarakat modern sibuk dan hidup secara termekanisme, itu sebenarnya tidak normal.”

“Saya merasa tubuh dan pikiran saya terpenuhi,” Ucapnya.

Nilai-Nilai Tradisional Digambarkan dengan Indah

Presiden Dewan tarian Internasional UNESCO Tokyo CID-UNESCO, Erika Akoh menghadiri Shen Yun di Tokyo pada 29 Januari 2019.

“Saya sangat merasakan kualitas-kualitas yang tak tergantikan dari dunia seperti kebenaran, belas kasih, keanggunan, dan kedamaian dalam program ... Melalui pertunjukan tarian, kualitas-kualitas ini ditransmisikan secara alami. Nilai-nilai tradisional digambarkan dengan indah sehingga mudah dipahami,” Ucapnya.

“Saya sepertinya melihat seluruh program dengan harapan mendapatkan energi dan vitalitas [dari pertunjukan Shen Yun],” Ucap Akoh.

Erika Akoh, presiden Dewan tarian Internasional UNESCO Tokyo CID-UNESCO, pada pertunjukan Shen Yun di Tokyo pada tanggal 29 Januari 2019

“Setiap pemain memiliki keterampilan menari yang luar biasa,” ucapnya. Suasana hati para penari ini disinkronisasikan dengan musik dengan sempurna sehingga mereka sangat menyentuh semua penonton.

“Shen Yun memungkinkan seluruh dunia untuk memiliki tujuan dan keinginan yang sama. Ini adalah seni yang dapat membawa keindahan, kecerahan, dan kedamaian bagi dunia.”

Pandangan Saya tentang Sejarah Tiongkok telah Berubah

Osamu Shinohara, ketua dewan direksi Daichi Institution Industry Co., pada pertunjukan Shen Yun di Fukuoka, Jepang, pada 4 Februari 2019

Osamu Shinohara, ketua dewan direksi Daichi Institution Industry Co., melihat Tiongkok dalam sorotan baru setelah menyaksikan Shen Yun tampil di Fukuoka, Jepang, pada 4 Februari 2019.

“Saya tidak memiliki pemahaman mendalam tentang budaya tradisional Tiongkok sampai saya melihat pertunjukan yang indah hari ini. Hati saya sangat tersentuh,” kata Shinohara.

“Pandangan saya tentang sejarah Tiongkok telah berubah. Tiongkok tradisional dan Tiongkok modern sangat berbeda, ucapnya. Ternyata Tiongkok memiliki budaya dan sejarah yang luar biasa ... Pertunjukan malam ini benar-benar bermanfaat bagi saya.”

“Setiap bagian dari program ini sangat mengesankan ... pemain erhu solo luar biasa! Suaranya sangat indah. Musiknya adalah obat yang baik, dan saya merasakan tubuh saya penuh energi sekarang,” kata Shinohara.

Luar biasa, Cantik, dan Unik”

Akito Morino, profesor upacara dan profesor di Universitas Seni Kota Kyoto, pada pertunjukan Shen Yun di Kyoto, Jepang, pada 16 Januari 2019.

Akito Morino adalah seorang pengrajin keramik dan profesor di Universitas Seni Kota Kyoto. Dia melihat Shen Yun tampil di Kyoto, Jepang, pada 16 Januari 2019.

“Setelah melihat keindahan seni tradisional Tiongkok yang dipertunjukkan oleh Shen Yun, saya berubah. Saya telah jatuh cinta pada seni tradisional Tiongkok,” ucapnya.

“Kedalaman seni budaya tradisional Tiongkok sangat mengagumkan. Penuh dengan sumber inspirasi kreatif,” kata Morino. “Kostum dan warnanya luar biasa, indah, dan unik.”

Pertunjukan Mendatang

Shen Yun melanjutkan tur dunianya dengan pertunjukan mendatang di Melbourne, Australia, dari 12-17 Februari; Nantes, Prancis, dari 15 hingga 16 Februari; Rosemont, Illinois, dari 14-17 Februari; dan St. Paul, Minnesota, dari 14-17 Februari. Untuk informasi lebih lanjut tentang tiket dan tanggal, silakan kunjungi http://shenyun.com.