(Minghui.org) Seorang warga Kota Baoding, Provinsi Hebei ditangkap karena berbicara kepada orang-orang mengenai keyakinannya akan Falun Gong. Dia kini menghadapi dakwaan setelah penangkapannya disetujui oleh kejaksaan.

Zhang Ximei (perempuan) ditangkap sekitar pukul 1 siang tanggal 17 Januari 2019 ketika berbicara kepada orang-orang di jalanan mengenai Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis sejak tahun 1999.

Karena Zhang menolak untuk mengungkapkan nama dan alamat rumahnya, polisi mengambil telepon genggamnya dan menelepon ibunya. Mereka mengaku bahwa mereka telah menemukan telepon di sebuah pasar setempat dan ingin mengembalikannya kepada pemiliknya. Ibu Zhang tertipu untuk mengungkap informasi yang diperlukan oleh polisi.

Zhang Ajun (tidak ada hubungan), wakil kepala dari Kantor Polisi Jiannan, memimpin empat petugas dan memaksa masuk ke dalam rumah Zhang pukul 5 sore hari itu. Tanpa menunjukkan tanda pengenal atau surat perintah penggeledahan, mereka menyita materi yang berhubungan dengan Falun Gong Zhang dan pergi tanpa menuliskan daftar barang-barang yang disita.

Ibu mertua Zhang, di usianya yang 90-an, dan putri Zhang, yang baru saja kembali ke rumah dari liburan musim dingin, sangat takut dengan penggerebekan polisi. Putri dan ayahnya juga diinterogasi secara terpisah dan dipaksa untuk menandatangani catatan interogasi tanpa diperbolehkan untuk membacanya terlebih dahulu.

Dalam kasus lainnya yang menyangkut praktisi Falun Gong, polisi sudah terkenal memaksa anggota keluarga memberikan bukti yang memberatkan orang terkasih mereka. Banyak anggota keluarga yang dipaksa untuk menandatangani catatan interogasi kemudian mengetahui bahwa tanda tangan mereka digunakan sebagai bukti bahwa mereka “setuju” untuk menjadi saksi penganiayaan.

Zhang dipindahkan ke Pusat Penahanan Qingyuan pada 20 Januari. Penangkapannya disetujui oleh Kejaksaan Distrik Jingxiu tanggal 31 Januari.

Zhang dulunya menderita sakit kepala parah sejak ia kecil. Ia mencoba berbagai macam pengobatan, namun tak satu pun berhasil. Takdirnya berubah sejak ia mulai berlatih Falun Gong.

Ibu mertuanya berkata tentang Zhang, “Dia seperti orang yang benar-benar berbeda,” karena ia menjadi lebih tenang dan damai setelah ia mengikuti latihan ini.

“Ibu saya selalu ingin memberikan yang terbaik kepada orang lain – tidak hanya kepada saudara kami, tapi ke semua orang yang mengalami kesulitan.” kata putrinya

Keluarga Zhang kini menghubungi pihak berwenang untuk segera membebaskannya.