(Minghui.org) Majalah AZ Business, yang dimiliki oleh grup AZ Big Media, berbasis di Arizona, menerbitkan sebuah artikel pada tanggal 10 April 2019 dengan judul “Bagaimana pengambilan organ paksa di Tiongkok mempengaruhi Amerika Serikat.” Artikel tersebut memperkenalkan diskusi panel mendatang mengenai pengambilan organ di Tiongkok yang akan diadakan di Fakultas Kedokteran Universitas Arizona - Phoenix.

Panelis ahli akan melibatkan pengacara HAM internasional David Matas, yang ikut dalam menulis laporan investigasi mengenai pengambilan organ praktisi Falun Gong di Tiongkok; Winston Hewitt Jr., MD, salah satu ketua Komite Standar Transplantasi Organ dari Masyarakat Ahli Bedah Transplantasi Amerika; G. Weldon Gilcrease, MD, asisten profesor onkologi di Fakultas Kedokteran Universitas Utah dan wakil direktur Doctors Against Forced Organ Harvesting; dan Torsten Trey, MD, PhD, direktur eksekutif dari Doctors Against Force Organ Harvesting.

Diskusi akan diselenggarakan pada hari Jumat, 19 April pada pukul 13.00 dan akan dipandu oleh moderator David Beyda, MD, ketua Fakultas Bioetika dan Humanisme Medis perguruan tinggi. Para mahasiswa di Perguruan Tinggi Kedokteran didorong untuk hadir.

Praktisi Falun Gong mereka-ulang kejahatan rezim komunis Tiongkok mengambil organ dari para narapidana tidak bersalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap pembunuhan di Tiongkok

Dr. Beyda memberitahu Majalah AZ Business bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran terhadap praktik yang tidak etis yaitu di bidang transplantasi organ di Tiongkok dan menyediakan sebuah forum untuk mendiskusikan tentang etika medis. Dia berharap publik, dokter-dokter setempat, dan para mahasiswa kedokteran akan mengetahui tentang masalah ini dan masalah etika bepergian ke Tiongkok untuk pariwisata transplantasi.

Dr. Gilcrease menyarankan bahwa karena ketidaktahuan, publik Amerika dan profesi medis Amerika beresiko terlibat dalam kejahatan ini. Dia memberitahu Majalah AZ Business bahwa sekolah-sekolah medis di Amerika Serikat telah melatih para ahli bedah Tiongkok dalam pengobatan transplantasi dan ahli bedah ini lalu kembali ke negara untuk terlibat dalam praktik yang tidak etis ini.

Penulis dari Majalah AZ Business menulis bahwa Doctors Against Forced Organ Harvesting telah memohon baik kepada PBB maupun Kongres Amerika Serikat untuk mengambil aksi dalam mengakhiri pengambilan organ paksa di Tiongkok.

Penulis menulis bahwa Kongres telah meloloskan Resolusi Dewan 343 pada Juni 2016, yang menyerukan agar pengambilan organ paksa di Tiongkok segera diakhiri dan mengakui “laporan yang kredibel mengenai pengambilan organ secara sistematis, yang disetujui negara terhadap para narapidana yang tidak bersalah di Republik Rakyat Tiongkok, termasuk sejumlah besar praktisi Falun Gong dan anggota agama lainnya serta kelompok etnis minoritas.”