(Minghui.org) Budaya tradisional Tiongkok sangat menghargai keluarga. Bisa dianggap itu sebuah keberuntungan terbesar bila empat generasi dari sebuah keluarga dapat hidup bersama. Saya bersyukur kepada Falun Dafa, karena keluarga saya menjadi salah satu di antaranya.

Mertua

Saya telah berlatih Falun Gong selama bertahun-tahun. Ketika keluarga saya ingin pindah dua tahun yang lalu, saya memohon pada Guru Li (pendiri Falun Dafa) dalam hati untuk menemukan apartemen yang cocok bagi keluarga empat generasi. Dalam dua hari kami menemukan tempat yang ideal yakni, apartemen dua lantai, agar mudah bagi mertua saya untuk melakukan sesuatu, area luas, banyak cahaya yang masuk, dengan furnitur lengkap. Kami sangat senang dan membelinya dua bulan kemudian.

Kami memberikan kamar tidur utama yang menghadap ke selatan dan mendapat penerangan dari sinar matahari pada mertua saya. Ayah mertua saya berusia 92 tahun, namun masih bisa melihat dan mendengar dengan jelas, bahkan pergi berbelanja dan memasak sendiri.

Mertua saya memiliki rutinitas: setelah sarapan, mereka mendengarkan rekaman ceramah Guru Li kemudian pergi berjalan-jalan. Para tetangga mengatakan mereka memiliki kehidupan yang baik.

Suami

Suami saya belajar banyak hal dari Dafa. Dia sering memohon bantuan Guru ketika dia sedang menghadapi masalah, dan ternyata hal-hal tersebut terselesaikan dengan baik.

Ketika orang-orang mengatakan hal buruk tentang Dafa, dia segera menghentikan mereka: “Apakah kamu mengerti Falun Dafa? Jika tidak yakin, jangan katakan. Berkomentar buruk berakibat tidak baik untuk anda.”

Dia meminjamkan 25 ribu yuan (52,5 juta rupiah) pada seorang teman yang meninggal dunia tahun lalu. Keluarganya berjanji akan mengembalikannya, namun mereka menghilang. Suami saya kecewa karena bagi kami jumlah itu sangat banyak.

Mematut diri sesuai prinsip Dafa, saya berkata, “Jangan pedulikan, kamu mungkin punya hutang pada mereka dalam kehidupan sebelumnya. Dia kehilangan istrinya—mengapa kamu masih memikirkan hutang dia padamu?”

Pikirannya menjadi terbuka, dan dia tidak menyebutkannya lagi.

Putri

Anak saya juga berlatih Dafa. Dia berkencan dengan seorang pria muda yang jujur dan pekerja keras. Ini pertama kalinya kami bertemu orang tuanya. Kami memberi tahu mereka bahwa kami berlatih Falun Dafa.

Mereka senang mendengarnya: “Adalah hal yang baik untuk punya keyakinan. Memiliki keyakinan lebih baik daripada tidak sama sekali.”

Karena putri saya berkultivasi, suaminya ikut membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Semua orang di keluarganya mulai mengerti Dafa dan mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) serta organisasi afiliasinya. Ibu mertua putri saya sering mengulangi, “Falun Dafa baik.”

Pada pernikahan putri saya, salah satu kerabat saya berkata, “Lihat para praktisi Falun Dafa! Empat generasi hidup bahagia bersama. Sungguh kehidupan yang baik!” Saat itu juga bibi saya memutuskan untuk belajar Falun Dafa.

Putra kami

Putra saya sering menghabiskan waktu untuk bermain komputer. Akhirnya ia menderita penyakit serviks yang parah dan telah mempengaruhi kemampuannya berjalan. Dia pergi ke rumah sakit, namun tak ada dokter yang mau menerimanya. Seorang dokter dari pengobatan Tionghoa mengatakan bahwa dia memiliki tumor ganas di tulang punggungnya. Sebuah klinik pribadi menawarkan diri untuk mengobatinya dan menjanjikan hasil dalam waktu seminggu. Namun setelah dua minggu tidak ada perkembangan, klinik itu mengembalikan uangnya dan menolaknya sebagai pasien.

Tidak ada pilihan lain, dia memutuskan untuk berlatih Dafa. Dia menghapus semua game komputernya, juga membuang akun permainan onlinenya, yang telah ia habiskan puluhan ribu yuan. Hal itu dilakukannya karena ia tidak ingin orang lain menjadi korban.

Dia belajar Dafa dan latihan Gong setiap hari. Dia mendengarkan ceramah-ceramah Guru selama perjalanan bis ke tempat kerja.

Dia menjadi karyawan yang paling dicari di kantornya. Pekerjaannya adalah pendukung teknis. Setiap kolega selalu mencari dia untuk dimintai bantuan, baik masalah besar maupun kecil, meski banyak dari mereka bukan dari bidangnya. Dia selalu membantu dan pergi dari satu tempat ke tempat lain tanpa mengeluh. Manajernya memuji dia atas dasar dedikasinya.

Menantu perempuan saya menabrak seorang wanita tua yang mengumpulkan sampah dengan sepedanya. Dia membawanya ke rumah sakit, dan wanita ini baik-baik saja. Tapi keluarganya datang kepada kami dan menuntut kompensasi. Saya membayar biaya rumah sakit dan memberi tambahan 5000 yuan. Saya juga memberi tahu mereka tentang Falun Dafa dan penganiayaannya oleh Partai Komunis. Mereka semua mengundurkan diri dari PKT dan dua keluarga kami menjadi teman.

Cucu

Ketika menantu perempuan saya mengandung empat bulan, dokter mengatakan ada masalah dengan bayi kandungan dan dia disarankan untuk aborsi. Saat itu putra saya membaca sebuah buku tentang bagaimana Guru Li membantu mengatasi kesulitan para praktisi. Dia berkata, “Guru sangat belas kasih! Saya tidak percaya siapa pun kecuali Guru. Biar Guru yang memutuskan nasib putra saya!”

Pada bulan ke delapan, semuanya berlangsung aman. Cucu laki-laki saya lahir sehat dengan bobot 3,6 kg. Dia mendengarkan ceramah Guru setiap hari. Pada usia tiga tahun cucu saya sudah dapat melafal lebih dari 50 puisi Guru.

Dia tidak menangis pada tahun pertama. Ibu mertua saya berkata, “Saya belum pernah melihat anak seperti dia. Sepertinya dia tidak tahu cara menangis.”

Putri saya dan suaminya sudah lama ingin punya anak namun sulit dicapai. Putri saya berkata pada suaminya untuk melafal “Falun Dafa baik” dan “Sejati-Baik-Sabar baik.” Menantu saya mengikutinya dengan melafal ratusan kali setiap hari. Tak lama kemudian putri saya mengandung.