(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Brasil menyelenggarakan serangkaian kegiatan di sekitar tanggal 25 April 2019, untuk memperingati para praktisi di Tiongkok yang telah meninggal dalam penganiayaan karena keyakinan spiritual mereka.

Dua puluh tahun yang lalu pada tanggal 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan damai atas penangkapan ilegal pemerintah terhadap puluhan praktisi di Tianjin. Sayangnya, penganiayaan diluncurkan secara nasional hanya tiga bulan kemudian pada tanggal 20 Juli 1999 dan akibatnya, banyak praktisi telah meninggal.

St. Paul

Para praktisi di St. Paul mengadakan demonstrasi damai di depan Konsulat Tiongkok pada tanggal 25 April 2019, menuntut agar rezim Tiongkok segera berhenti menganiaya Falun Gong. Para praktisi memasang poster di Lapangan Liberdade untuk meningkatkan kesadaran publik tentang penganiayaan dan untuk menunjukkan metode penyiksaan yang telah dialami praktisi karena menolak melepaskan keyakinan mereka.

Praktisi Falun Gong menyelenggarakan acara lilin malam di Lapangan Liberdade di St. Paul, Brasil, untuk menghormati para praktisi yang dibunuh oleh otoritas Tiongkok selama 20 tahun terakhir.

Dua anak laki-laki yang mengetahui tentang penganiayaan di acara tersebut,membantu praktisi membagikan brosur Falun Gong.

Praktisi Falun Gong meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan di Liberdade Square di St. Paul pada tanggal 25 April 2019.

Bras adalah sebuah area bisnis dengan banyak pemilik bisnis Tionghoa. Para praktisi memutar rekaman dalam bahasa Mandarin dari sebuah van tentang penganiayaan. Mereka juga membagikan brosur dengan informasi tentang Falun Gong. Kebanyakan orang-orang di Brazil adalah beragama dan mendukung upaya praktisi dalam mengakhiri penganiayaan.

Salvador

Para praktisi di Salvador menyelenggarakan Pameran Seni Internasional Sejati-Baik-Sabar di gedung bersejarah Palacio Rio Branco. Bangunan itu dulunya adalah Balai Kota Salvador dan sekarang menjadi objek wisata yang populer. Lukisan-lukisan dalam pameran tersebut menggambarkan para praktisi yang menderita penganiayaan sementara tetap memegang teguh keyakinan mereka.

Antonio Mauricio sedih pada anak di dalam lukisan.

Antonio Mauricio membantu para praktisi menyiapkan pameran dan tersentuh setelah mengetahui bahwa seorang anak di dalam lukisan adalah korban penganiayaan.

Brasilia

Praktisi Falun Gong berkumpul di area bisnis Brasilia pada tanggal 25 April 2019, dan memasang poster untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok. Mereka mengumpulkan petisi tanda tangan yang menyerukan pada rezim Tiongkok untuk segera mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Gong.

Orang pertama yang menandatangani petisi adalah seorang reporter, Alex Anshito. Dia mengatakan bahwa dia harus menandatangani petisi untuk mendukung keadilan.

Katia menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong dan mengutuk penganiayaan.

Setelah membaca poster, Katia memberi tahu seorang praktisi: "Saya suka latihan ini dan ingin mempelajarinya. Saya tidak akan pernah setuju dengan penganiayaan Beijing dan akan menandatangani petisi untuk mendukung [para praktisi].”

Praktisi Falun Gong mengadakan nyala lilin malam di Brasilia.

Para praktisi juga menyelenggarakan nyala lilin malam di pusat kota Brasilia pada malam hari. Banyak pejalan kaki yang baru saja pulang kerja tertarik pada kegiatan tersebut. Mereka mengambil brosur dan mempelajari lebih lanjut tentang penganiayaan.