(Minghui.org) Pada tanggal 27 April 2019, Praktisi Falun Gong dari Hong Kong dan daerah sekitarnya berkumpul di Edinburgh Place, lapangan publik di Hong Kong Central, untuk memperingati permohonan damai yang terjadi 20 tahun yang lalu di Beijing. Pada rapat umum tersebut, 1.000 praktisi menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.

Praktisi Falun Gong Hong Kong berpartisipasi dalam rapat umum di Edinburgh Place

Tian Guo Marching Band tampil di pertemuan umum

Menentang Penindasan

Kan Hung-Cheung, juru bicara Himpunan Falun Dafa Hong Kong, berbicara tentang permohonan yang diadakan pada tanggal 25 April 1999, di Beijing, dua hari setelah praktisi ditangkap di Tianjin karena keyakinan mereka. Dia mengatakan penganiayaan terhadap praktisi oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sejak Juli 1999 telah mengundang kritik internasional. Selain itu, upaya baru-baru ini untuk mengubah peraturan tentang ektradisi di Hong Kong menimbulkan kekhawatiran dan dipandang sebagai pendahuluan atas penindasan hak asasi manusia yang lebih intensif. Selain itu, PKT baru-baru ini melarang praktisi dari daerah lain menghadiri acara damai di Hong Kong, yang membuat orang-orang melihat lebih jelas sifat jahat Partai.

“Kami telah melihat peningkatan momentum dari seluruh dunia untuk mendukung nilai-nilai tradisional dan kepercayaan lurus dengan mengakhiri penindasan. Waktu semakin dekat untuk menghentikan penganiayaan dan tragedi ini,” kata Kan.

Dia menyerukan kepada pemerintah dan orang-orang dari semua bangsa untuk membantu mengalahkan kejahatan dan mempromosikan kebenaran. Dengan bergabung bersama untuk secara damai membubarkan PKT, mengurangi kerusakan yang disebabkannya dan membawa pelaku utama penganiayaan ke pengadilan, umat manusia akan menuju masa depan yang lebih cerah.

Yi Rong, presiden Pusat Layanan Global untuk Mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok (Gerakan Tuidang), berbicara melalui telepon di rapat umum untuk memberi selamat kepada lebih dari 330 juta orang Tiongkok yang telah memutuskan untuk memisahkan diri dari rezim komunis. "Ini menyoroti keberanian dan komitmen kami untuk melindungi hati nurani dan kebajikan kami, yang telah menjadi dasar semangat peradaban Tiongkok kami selama ribuan tahun," katanya.

Mendukung yang Tidak Bersalah

Fung Chi-wood, mantan anggota Dewan Legislatif Hong Kong

Fung Chi-wood, pendeta dan mantan anggota Dewan Legislatif Hong Kong, memuji kebaikan dan ketekunan para praktisi Falun Gong, yang selama 20 tahun terakhir menghadapi penganiayaan berat di tangan PKT. Dia mengatakan ini adalah contoh yang baik untuk masyarakat modern dan dia senang melihat bahwa praktik tersebut telah diterima dengan baik di lebih dari 100 negara. Dia mengatakan bahwa orang-orang benar akan menang dan hari-hari PKT dihitung, seperti yang ditunjukkan oleh sejumlah besar orang Tiongkok yang telah memutuskan hubungan dengan rezim.

Leung Kwok-hung, mantan anggota Dewan Legislatif, mengkritik penindasan PKT terhadap Falun Gong di Hong Kong. Dia mengatakan bahwa amandemen peraturan tentang ekstradiri akan berdampak negatif pada kelompok-kelompok agama Hong Kong dan dia meminta lebih banyak dukungan untuk membatalkan proposal.

Nilai-Nilai Tradisional

Beberapa pejabat terpilih berbicara di acara itu melalui video. Leong Kah-kit, ketua Partai Sipil, mengatakan bahwa kebebasan berkeyakinan adalah aspek hak asasi manusia yang mendasar. “Sepanjang sejarah, tidak ada entitas politik yang akan bertahan lama jika ia menekan orang dan mengabaikan hak asasi manusia. Selama kita bertekad dan jelas tentang apa yang kita lakukan, kita akan berhasil,” katanya.

Wu Chi-wai, ketua Partai Demokrat dan anggota Dewan Legislatif Hong Kong, mengakui manfaat kesehatan dari Falun Gong, serta prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. “Melalui cara-cara damai, kami mengadvokasi kebajikan kebenaran, kebaikan dan toleransi. Ini adalah nilai-nilai inti dari seluruh budaya dan peradaban Tiongkok,” katanya.

Wu mengatakan pemerintah harus mendorong orang untuk berbicara dengan jujur dan menoleransi pendapat yang berbeda, alih-alih memaksa warga untuk hidup dalam tekanan yang terus-menerus dan berjuang melawan satu sama lain.

Menolak Rezim Totaliter

Jika partai politik bertindak melawan kehendak rakyat dan membahayakan warganya, maka akan ditinggalkan, kata Wu, menambahkan, "Dari jumlah orang yang telah mundur dari PKT, kita dapat mengatakan bahwa orang-orang sudah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sifat jahat partai politiknya.” Dia juga meminta rezim Tiongkok untuk menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Leung Yiu-chung, anggota lama Dewan Legislatif Hong Kong, berterima kasih kepada praktisi atas upaya mereka untuk mengungkap kebrutalan PKT selama 20 tahun terakhir. "Saya harap anda akan meneruskannya dan terus mengungkap bagaimana rezim itu ada di seluruh dunia," katanya.

Dia mengatakan karena PKT menekan kebebasan, keadilan dan hak asasi manusia, banyak pejabat yang telah bekerja untuk Partai sekarang memilih untuk meninggalkannya. Ini tercermin dalam fakta bahwa 330 juta orang telah mengundurkan diri dari PKT dan organisasi afiliasinya.

Menghentikan Pengambilan Organ

Chu Fook-keung, mantan Direktur Government Records Service, mengatakan dia mendukung praktisi Falun Gong karena menegakkan prinsip mereka dan dia menentang penganiayaan. Dia menyerukan para pelaku utama yang terlibat dalam pengambilan organ hidup untuk diadili. “Ini adalah terorisme yang disetujui negara dan hanya mengkritiknya tidak cukup. Kita harus menyelesaikan [masalah] melalui langkah-langkah hukum dan meminta pertanggungjawaban mereka berdasarkan hukum,” katanya.

Wang Zhiyuan, presiden Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong (WOIPFG), setuju. Dia mengatakan bukti telah mengindikasikan bahwa pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong yang masih hidup masih berlanjut. Dia meminta pemerintah dan organisasi di seluruh dunia untuk menyelidiki kejahatan terhadap kemanusiaan ini.

Banyak pendukung hak asasi manusia berbicara di rapat umum melalui telepon. Bao Tong, mantan Sekretaris Kebijakan Zhao Ziyang (Perdana Menteri Tiongkok dari 1980 - 1987 dan Sekretaris Jenderal CPC dari 1987 - 1989), mengatakan mantan pemimpin Partai Jiang Zemin telah melanggar hukum dengan menganiaya Falun Gong. Adalah tepat dan sah bagi para praktisi untuk melindungi hak-hak hukum mereka.

Shen Liangqing, mantan jaksa di Provinsi Anhui, mengatakan penindasan terhadap Falun Gong di Tiongkok tidak memiliki dasar hukum. "Partai telah melakukan kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan," pungkasnya.

Pawai Akbar

Spanduk selama pawai

Penampilan genderang pinggang

Spanduk dalam pawai yang bertulisan "Bawa Jiang ke Pengadilan"

Setelah rapat umum, pukul 2:00 siang. Praktisi mulai bergerak dari Edinburgh Place ke Kantor Liaison Hong Kong. Dipimpin oleh Tian Guo Marching Band, pawai dibagi menjadi enam bagian dan selesai meskipun ada badai hujan dekat akhir pawai.

Beberapa wanita muda dari Provinsi Guangdong mengatakan ini adalah pertama kalinya mereka melihat prosesi seperti itu. "Saya menyukainya," kata He, "Senang menjadi orang yang lebih baik dengan mengikuti prinsip-prinsip ini."

Simon, seorang pria lanjut usia, tersentuh oleh upaya praktisi. Dia mengatakan semakin banyak orang Tionghoa sekarang bepergian ke luar negeri dan dengan demikian memiliki akses ke informasi gratis dan dapat mempelajari fakta. "PKT musnah - itu sudah pasti," katanya.

Seorang pria berusia 50-an mengatakan sejak dulu dia tahu tentang tidak bersalahnya Falun Gong dan para praktisi. Adalah PKT yang jahat dan harus dimusnahkan. Dia setuju untuk mundur dari keanggotaannya di organisasi Partai.