Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Berlatih Gerakan Juga Membutuhkan Kebersihan Hati dan Pikiran

11 Juni 2019 |   Oleh seorang praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama 14 tahun. Selama bertahun-tahun, saya telah menekankan pentingnya mempunyai kebersihan hati dan pikiran saat belajar Fa, namun tidak saat melakukan latihan.

Bagi saya, berlatih gerakan seperti sebuah kewajiban jadi pikiran saya kerap memikirkan hal lainnya ketika saya melakukannya. Terkadang saya tidak benar-benar mendengarkan suara Guru dan gerakan saya tidak sesuai dengan instruksi Guru. Terkadang, saya sadar bahwa pikiran saya menyimpang, namun sering kali pikiran saya akan dipengaruhi oleh banyak hal mengganggu dan akan berkelana dengan pikiran tersebut sementara tubuh saya masih melakukan gerakan. Itulah bagaimana saya “menyelesaikan” sesi latihan saya.

Kondisi tersebut telah menjadi kebiasaan dan saya bahkan merasa bahwa karena saya mampu melakukan lima perangkat latihan secara lengkap setiap hari, saya sudah lebih baik dari beberapa orang meski masih jauh bila dibandingkan dengan praktisi yang lebih baik. Karena saya sudah melakukan tiga hal, meski tidak bisa dianggap telah berkultivasi dengan rajin, saya masih merasa sudah lumayan dan dengan begitu saya masih bahagia dan puas dengan kondisi saya saat ini.

Berangsur-angsur, kesehatan saya mulai bermasalah. Saya merasa tubuh saya sangat berat dan saya tidak bisa mengangkat kaki saya ketika berjalan. Saya sering tersandung dan hanya bisa berjalan perlahan. Saya tidak bisa berjalan cepat walaupun telah berusaha. Kaki kiri dan siku kiri saya sakit sudah beberapa tahun tetapi walaupun sudah berusaha mencari ke dalam, sakit itu tidak hilang. Postur berjalan saya juga menurun, tetapi saya tidak tahu apa penyebabnya. Kemudian saya menyadari bahwa saya telah memiliki keterikatan mendasar ini, menggunakan Dafa untuk menyembuhkan penyakit saya sejak saya mulai berkultivasi.

Setelah Guru memublikasikan musik latihan baru, saya menyadari: Guru memberikan pengikutnya energi ekstra, yang mendorong kita maju dan mempercepat transformasi tubuh kita. Karena Guru telah mendorong kita maju, kita harus menyamai langkah Guru. Saya harus benar-benar paham dengan keputusan Guru, dan pikiran dapatkah saya menyelesaikan latihan kedua selama satu jam tidak pernah terbayangkan oleh saya.

Ketika saya berkonsentrasi penuh mendengarkan instruksi Guru dan musik tanpa pikiran yang mengganggu, saya dapat menyelesaikan latihan dengan mudah. Karena saya bertekad untuk berlatih dalam kondisi ini setiap hari, mengikuti instruksi Guru dan musik dengan pikiran bersih, saya mampu menyingkirkan pikiran mengganggu ketika muncul dalam otak, sama seperti ketika saya belajar Fa. Saya akan secara terus-menerus waspada jikalau pikiran mengganggu muncul. Ketika pikiran semacam itu muncul, saya dapat segera menyingkirkannya.

Guru memberi petunjuk jelas kepada kita, “…latihan Gong adalah cara mencapai kesempurnaan.” (“Ceramah Fa di Sydney )

Kita tidak bisa mengabaikan atau menganggap enteng hal ini.

Setelah pemahaman dan xinxing saya meningkat, hanya dalam beberapa hari, gejala tidak benar yang menetap selama bertahun-tahun di tubuh saya dengan cepat menghilang. Pemahaman saya terhadap Fa sebenarnya juga sangat rendah dan saya telah membuang-buang waktu! Upaya yang saya lakukan dalam melakukan latihan di masa lalu sia-sia. Saya berlatih untuk siapa jika seperti itu? Bukankah itu berarti tidak menghormati Guru dan Fa? Betapa besarnya kesalahan yang telah saya lakukan? Saya telah tersangkut dalam masalah ini selama bertahun-tahun dan tidak menyadarinya. Tetapi dengan bimbingan, ajaran, dan penguatan Guru akhirnya saya menyadari masalah saya.

Guru kita yang besar dan penuh belas kasih tidak ingin meninggalkan satu pun pengikutnya dan saya harap rekan praktisi yang memiliki masalah yang sama dengan saya dapat segera bangkit. Dalam titik krisis mendekati berakhirnya masa pelurusan Fa, kita harus menemukan kekurangan kita dari banyak sudut pandang yang berbeda dan memperbaiki kondisi yang salah itu sehingga kita bisa mengikuti Guru ke pulang.

Saya sangat berterima kasih dan bersyukur kepada Guru yang luar biasa dan belas kasih!