(Minghui.org) Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa berkata,

“Saya rasa anda yang secara langsung dapat mendengar saya mengajar Fa dan Gong, saya katakan sungguh…… di kemudian hari anda akan mengetahui, anda akan merasakan bahwa momen ini adalah luar biasa bahagia. Kami percaya pada takdir pertemuan, jadi kalian dapat duduk bersama di sini juga karena takdir pertemuan.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun)

Setiap kali membaca paragraf Fa di atas, saya selalu diingatkan betapa beruntungnya saya dapat mengikuti ceramah sembilan hari Guru Li, saat beliau menyebarkan Dafa di Tiongkok. Begitu pula dengan suami saya, yang memiliki takdir pertemuan yang baik dengan Dafa.

Suami saya bekerja sebagai fotografer untuk sebuah kantor berita, yang ingin membuat dokumenter khusus untuk Guru Li saat beliau berada di Beijing mengajar Falun Dafa.

Suami saya bepergian bersama Guru ke Kuil Jietai dan mengambil foto Guru saat sedang melakukan latihan, yang akan digunakan untuk tujuan pengajaran. Dia juga mengambil foto Guru saat sedang mengoreksi gerakan praktisi di lokasi latihan di Ditan, dan ceramah Guru di Auditorium Kepolisian.

Setiap kali dia pulang, dia akan berkata, “Guru qigong ini sungguh luar biasa, beliau sangat mengagumkan dalam hal menyembuhkan penyakit. Dia juga memperlakukan orang lain dengan baik dan selalu tersenyum.”

Pada masa itu, kondisi kesehatan saya buruk. Meski mengkonsumsi obat-obatan dari Barat atau Tionghoa, namun tidak ada kemajuan. Suami saya menyarankan agar saya menghadiri ceramah Guru Li dan semua penyakit saya lenyap. Di usia yang ke-84 tahun ini, saya tidak lagi menelan obat-obatan selama 25 tahun terakhir, dan saya sangat sehat.

Walau suami memiliki takdir pertemuan yang baik dengan Guru, dia tidak latihan Dafa, karena ia teracuni sangat dalam oleh indoktrinasi Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Ketika dia menyaksikan perubahan positif yang saya alami, dia mendukung Dafa dan membiarkan saya pergi ke berbagai tempat untuk menghadiri ceramah Guru. Saat itu, rumah saya juga digunakan untuk belajar Fa bersama setiap hari.

Setelah penganiayaan dimulai pada tanggal 20 Juli 1999, suami saya menjadi tidak peduli pada Falun Dafa, bahkan sampai menyerahkan buku-buku Dafa ke tempat kerjanya. Dia takut akan dianiaya, karena dia pernah mengalami banyak gerakan politik di masa lalu, khususnya revolusi kebudayaan, saat ia dibawa ke perdesaan untuk “pendidikan ulang.”

Dia dilanda segala penyakit dalam hidupnya, seperti serangan jantung atau infark miokardial, dan gagal organ. Dia juga terluka dalam suatu kecelakaan mobil dan jatuh dari tempat yang sangat tinggi beberapa kali. Namun, Guru masih belum menyerah terhadapnya dan ia selalu sembuh. Dia bahkan berkata,”Saya dapat merasakan bahwa Guru selalu melindungi saya sampai saat ini, kalau tidak— sekarang saya tidak akan berada di sini.”

Dia dirawat di rumah sakit pada Februari 2019. Dokter mengatakan bahwa semua organ internalnya tidak berfungsi, karena itu mereka tidak bisa lagi merawatnya.

Saya tetap tenang dan hanya memiliki satu pikiran, “Karena takdir pertemuannya sangat kuat dengan Guru, Guru pasti membantunya.”

Suatu hari ada rekan praktisi yang datang berkunjung, dan memberikan saya sebuah podcast berjudul “Kenangan akan Penyelamatan Belas Kasih Guru.” Setelah suami saya mendengarkannya, dia tiba-tiba memutuskan untuk menonton video ceramah Fa Guru Li dan belajar latihan Gong.

Awalnya dia mengalami banyak gangguan. Saat menonton, dia sibuk mengambil foto-foto pemandangan di luar jendela, kemudian membagikan ke teman-temannya.

Malam hari saat ia memeriksa apakah teman-temannya sudah menerima foto-foto itu, dia berkata, “Tidak ada yang terkirim!” Saat itu ia sadar tentang kesakralan dan keseriusan berlatih Dafa. Guru memberi petunjuk agar dia memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Keesokan harinya dia berkata, “Mulai sekarang, saya akan berhenti minum obat, dan menyimpan alat monitor tekanan darah saya. Saya akan belajar Fa dan berlatih dengan rajin, karena saya punya Guru yang menjaga saya.”

Di usia 85 tahun, dia mengalami perubahan positif, baik dari segi fisik maupun spiritual, dan kesehatannya senantiasa meningkat dari hari ke hari.