(Minghui.org) Saya seorang guru sekolah dasar. Jiang Zemin memulai penganiayaan terhadap Falun Gong (juga disebut Falun Dafa) pada tahun 1999. Saya menolak untuk melepaskan keyakinan dan dipecat. Pihak berwenang menyita sertifikat mengajar saya, jadi saya bekerja sebagai guru privat.

Berurusan dengan Anak yang Sulit Dididik

Seorang teman memperkenalkan saya kepada seorang gadis kelas dua yang berusia sembilan tahun. Ia bernama Meimei. Orang tua bercerai, yang membuat dia suka menentang orang lain. Dia cepat marah dan tidak patuh. Dia benci mengerjakan pekerjaan rumah. Tidak seorang pun, termasuk guru, orang tua, atau kakek-nenek, yang dapat mengubah perilaku buruknya.

Ayah Meimei memberi tahu saya pada hari pertama bahwa ada 54 siswa di kelas dan nilai ujiannya adalah peringkat ketiga dari terakhir pada semester sebelumnya. Dia hampir gagal dalam mata pelajaran matematika. Dia tidak memiliki harapan yang tinggi, namun cukup bagus jika dia mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari.

Saya pikir bahwa tidak akan sulit bagi seorang anak menyelesaikan pekerjaan rumah. Saya berharap Meimei tidak mengalami kesulitan. Dia tidak mengerti pertanyaan dan panik ketika menjawab salah. Ketika butuh waktu lama, dia marah, menjerit, dan menangis. Ketika dia lelah, dia mengutuk guru yang memberi pekerjaan rumah. Terkadang, dia menolak menyelesaikan. Ketika saya bersikeras, dia berteriak.

Saya berbicara dengan ayahnya dan mengatakan bahwa kita harus bersabar dan tidak bisa mendorong terlalu keras. Dari ajaran Dafa, saya mengerti bahwa memukul atau memarahi anak-anak tidak akan mengubah jika mereka tidak diberi tahu apa yang mereka lakukan salah. Jika kita memberi tahu anak itu apa yang benar dan apa yang salah, anak itu akan ingin memilih untuk melakukan hal yang benar.

Saya perhatikan kakinya akan gemetar setiap kali dia berbicara tentang gurunya. Jelas, dia tidak percaya diri. Ini berarti bahwa dia membutuhkan dorongan. Dia menginginkan pujian dan perlindungan. Jadi, setiap kali saya melihat sedikit kemajuan, saya memuji dan mendorongnya.

Ayah Meimei mendukung gagasan saya untuk mendidiknya berdasarkan prinsip-prinsip Dafa. Saya juga mengklarifikasi fakta kebenaran Dafa dan fakta penganiayaan Falun Dafa kepadanya. Ayahnya setuju mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Saya tidak menggunakan pendekatan yang keras. Ketika Meimei lelah, saya membiarkan dia istirahat. Selama istirahat, saya memberi tahu dia "Falun Dafa baik" dan cerita tentang kebudayaan Tiongkok warisan Dewa. Saya juga mengatakan kepadanya betapa jahatnya PKT dan Meimei mengundurkan diri dari Pionir Muda. Saya memberi tahu dia jika mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, dia pasti akan tumbuh menjadi gadis yang baik. Meimei dan saya membuat perjanjian bahwa dia akan tumbuh menjadi gadis yang baik. Setiap kali dia berperilaku buruk, saya berkata, "Meimei, kamu berjanji untuk menjadi gadis yang baik."

Berubah menjadi Gadis Baik

Perlahan-lahan, Meimei berubah. Dia melepaskan rasa takut dalam membuat pekerjaan rumah dan prestasi akademik meningkat. Setelah sebulan, dia berada di peringkat ke-33 dalam ujian tengah semester. Dia menjadi lebih percaya diri dan berkata ingin melakukan yang lebih baik. Pada ujian akhir, dia berada di peringkat ke-25 di kelasnya!

Sekarang, Meimei akan lulus dari sekolah dasar. Dia telah mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan berhasil dalam pelajaran. Terkadang, dia memperoleh nilai seratus dalam matematika. Ketika dia mendapatkan penghargaan karena mendapatkan skor sempurna, dia menyatakan kebahagiaan untuk pertama kalinya. Meimei mengatakan bahwa kita adalah teman baik. Ayah Meimei sering berterima kasih kepada saya karena dia tidak perlu lagi khawatir tentang pendidikan Meimei.

Keluarga Meimei Mendapat Keberuntungan dari Dafa

Ketika Meimei di kelas tiga, neneknya didiagnosis menderita kanker paru-paru. Dia koma selama dirawat di rumah sakit dan keluarganya telah mempersiapkan pemakaman. Meimei dibesarkan oleh nenek dan mereka memiliki ikatan khusus. Saya mengunjungi neneknya di rumah sakit dan membawakan amulet yang bertuliskan "Falun Dafa baik." Saya mengatakan kepadanya bahwa jika dia dengan tulus melafalkan "Falun Dafa baik," dia mungkin akan pulih.

Kakek dan nenek Meimei adalah anggota PKT. Saya mengatakan kepada mereka bahwa Partai menganiaya Dafa dan langit akan menghukum, jadi mereka harus mundur dan tidak terdampak dalam kekejaman Partai ketika jatuh dari kekuasaan. Mereka setuju. Beberapa hari kemudian, nenek Meimei keluar dari rumah sakit. Kemudian, dia bisa berjalan dan memasak untuk keluarga. Tiga tahun telah berlalu dan dia tidak lagi mengalami masalah kesehatan.

Anak Lain yang Sulit Dididik

Ayah Meimei menikah lagi pada tahun 2017. Istri barunya memiliki seorang bocah lelaki berusia 10 tahun bernama Maodou. Karena dia melihat Meimei berubah, dia meminta saya untuk mengajari putranya.

Maodou seumuran Meimei. Dia menginginkan nilai bagus tetapi memiliki temperamen yang sangat buruk. Ketika dia membuat jawaban yang salah atau tidak mengerjakan PR dengan baik, dia berteriak, merobek buku catatan pekerjaan rumah, dan berguling-guling di lantai.

Saya sedikit kewalahan mendidik dia. Di malam hari ketika ibunya datang menjemput, saya mengungkapkan perasaan saya. Ibunya berkata bahwa dia tidak memiliki harapan bahwa Maodou akan berhasil dengan baik di sekolah. Dia merasa gagal mendisiplinkan bocah itu. Dia sangat menderita dan sakit hati dalam pernikahan sebelumnya. Dia khawatir bahwa merawat Maodou akan merusak kesehatannya. Dia menangis, “Tidak apa-apa jika anda merawatnya sepulang sekolah. Nilai-nilainya tidak penting."

Saya memiliki pengalaman yang sama dengannya dalam pernikahan. Saya memberi tahu dia bahwa saya mendapat manfaat dari berlatih Falun Dafa. Setelah menceritakan fakta tentang Dafa, dia memilih mundur dari PKT.

Saya memberi tahu setiap siswa apa itu Falun Dafa, tentang pentingnya Sejati-Baik-Sabar, dan mengapa mereka harus mundur dari Pionir Muda. Saya tidak memperlakukan Maodou secara berbeda dari murid-murid yang lain.

Saya berkata kepada Maodou, “Jika seorang siswa dapat mengikuti prinsip-prinsip Sejati, Baik Sabar, dia akan dapat melakukan pekerjaan sekolah dengan baik dan tidak mengalami kesulitan dalam pelajaran.”

“Untuk siswa sekolah dasar, 'Sejati' berarti sungguh-sungguh belajar dan belajar dengan serius. Ketika anda belajar, anda tidak memiliki pikiran lain yang mengganggu. Memikirkan hal-hal lain ketika anda belajar adalah tidak sungguh-sungguh belajar. 'Baik' berarti bersikap baik kepada orang lain, memikirkan orang lain terlebih dahulu, tidak mengecewakan ibu dan menghargai upaya guru anda. 'Sabar' berarti menanggung ketidaknyamanan dalam belajar.”

“Belajar itu sulit dan melelahkan. Anda harus menahan dan menekan keinginan untuk mengejar kenyamanan ketika belajar. Jika seorang siswa dapat melakukan ini, ia akan menjadi siswa yang baik."

Dafa Mengubah Maodou

Maodou sangat tertarik pada Dafa dan berulang kali meminta saya untuk menceritakan lebih banyak tentang Dafa. Saya menyuruh dia mendengarkan rekaman audio ceramah Guru Li Hongzhi di Guangzhou. Setiap Sabtu dan Minggu ketika dia datang ke rumah saya, dia menghabiskan 10 menit mendengarkan rekaman ceramah Guru.

Setelah beberapa saat, Maodou mulai berubah. Dia akan memberi tahu saya apa yang terjadi di rumah dan di sekolah setiap minggu.

Dia berkata, "Saya melakukan sesuatu yang buruk minggu ini." Saya terkejut dan bertanya apa yang terjadi. Dia berkata, "Salah seorang teman kelas saya kehilangan pena dan saya tertawa." Saya tersenyum. Dia berbagi banyak hal dengan saya.

Memahami Bahwa Tindakan Kita Mempengaruhi Orang Lain

Suatu hari, Maodou tampak sedih dan berkata, "Mengapa kotamu begitu baik dan kotaku begitu buruk?" Saya tahu bahwa mata ketiganya terbuka dan dia bisa melihat ruang dimensi lain di medannya dan medan saya. Karena dia tidak memahami konsep medan di dimensi lain, dia hanya menyebut "medan" sebagai "kota."

Maodou berkata, “Ada ribuan orang dan tiga stasiun TV di kotamu. Orang-orang belajar Dafa dengan menonton TV. Dan ada sedikit orang di kota saya. Mereka menonton hal-hal buruk.”

Saya mengatakan kepadanya bahwa itu karena apa yang biasanya dia baca dan mainkan tidak baik. Dia menghancurkan mainan baru dalam gambar kerangka yang memainkan musik buruk. Kemudian, ia membuang map yang memiliki gambar-gambar senjata pembunuh.

Ayah Maodou punya uang tetapi menipu ibunya. Maodou membenci ayahnya karena meninggalkan dia dan ibunya, dan dia ingin membunuh ayahnya dan wanita yang berselingkuh dengannya. Suatu hari, dia mengatakan telah melihat melalui mata ketiga bahwa ada perang di kotanya. Banyak orang sekarat dan melarikan diri. Dia berkata ada seseorang bertanya kepadanya, "Mengapa kamu memulai perang?" Lalu saya bertanya "Bagaimana kamu menjawab?" Dia berkata, "Saya tidak bisa berkata apa-apa."

Di lain waktu, ada gempa bumi di kotanya. Ketika saya bertanya kepadanya apa yang terjadi, dia mengatakan telah meminta dua yuan kepada neneknya (sekitar 30 sen AS), dan neneknya hanya memberi satu. Dia kehilangan kesabaran dan berteriak pada neneknya.

Berubah menjadi Anak Baik

Kami berdua mencari ke dalam. Dia mengatakan telah kehilangan kesabaran karena mentalitas berkelahi, yang menyebabkan perang dan gempa bumi di kotanya. Ketika ada gempa bumi kecil di kotanya di kemudian hari, Maodou tahu bahwa itu disebabkan oleh pikirannya yang tidak stabil.

Pada suatu akhir pekan, Maodou mengatakan bahwa dia konflik dengan sepupunya. Di masa lalu, dia membenci sepupunya karena kakek mereka menyukai sepupunya tetapi tidak mencintai dia. Kali ini, sepupunya mengambil beberapa barang milik Maodou namun dia tidak melawan seperti dulu. Dia menahan emosi dan membagikan barang-barang dengan sepupunya. Dia mengatakan setelah perang di kotanya berakhir, orang-orang tidak lagi melarikan diri dan 80 orang telah menetap di kotanya yang menjadi semakin makmur.

Ibu Maodou melihat perubahan besar dalam dirinya. Maodou menjadi perhatian dan menghargai kerja keras ibunya. Dia tidak lagi membuang sampah ke lantai dan mulai memanggil ayah tirinya dengan sebutan “paman.”

Ibunya menelepon saya dan memberi tahu bahwa dia sangat senang dengan perilaku Maodou. Dia mengatakan bahwa guru sekolah sering memuji Maodou karena peningkatan nilai dan perilaku. Dia mengucapkan terima kasih berulang kali. Saya berkata bahwa saya tidak punya trik khusus karena dia telah mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa sehingga dia sekarang mengerti betapa pentingnya menjadi anak yang baik. Itu juga membantunya melepaskan kebencian terhadap ayahnya.

Di masa lalu, Maodou belajar Dafa tanpa sepengetahuan ibunya. Sekarang, ibunya mendukung Maodou dan belajar Dafa di rumah.

Hanya Masalah Anak-Anak Tidak Lebih

Dua anak kesayangan ini dilahirkan dalam keluarga yang bermasalah. Mereka tidak dididik berdasarkan budaya tradisional. Karena itu, mereka jahat dan tidak tahu bagaimana harus bersikap.

Berkat Falun Dafa, anak-anak ini telah menyingkirkan kebiasaan buruk dan menjadi anak-anak yang baik dengan standar yang tinggi.

Orang tua mereka tidak perlu lagi khawatir. Mereka telah memahami untuk menghormati guru dan belajar dengan giat. Keluarga mereka juga mendapat manfaat dari Falun Dafa.