(Minghui.org) Meskipun terjadi penganiayaan brutal, praktisi Falun Dafa tetap gigih dalam meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan dan membawa informasi dasar tentang Falun Dafa kepada dunia. Akibatnya, banyak orang telah mengetahui fakta tentang Falun Dafa. Bahkan petugas polisi yang terlibat dalam penganiayaan telah mulai mengevaluasi kembali situasi dan sekarang memilih untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan hati nurani mereka.

Petugas Polisi Berpura-pura Tidak Melihat Seorang Praktisi

Seorang praktisi lanjut usia di Provinsi Hebei membagikan materi informasi Falun Dafa ketika dia bertemu dengan seorang petugas polisi. Petugas melihat apa yang ada di tangannya dan juga menatap matanya. Dia berhenti sejenak dan kemudian dengan cepat berjalan pergi.

Petugas Polisi yang Baik

Seorang praktisi pergi untuk membagikan materi klarifikasi fakta, tetapi dilaporkan oleh seseorang yang memiliki kesalahpahaman tentang Falun Dafa.

Sebuah mobil polisi muncul beberapa menit kemudian. Petugas keluar dari mobil dan berkata, “Oh, kamu lagi. Bukankah saya sudah memberitahumu terakhir kali? Baiklah, masuk ke dalam mobil.”

Salah satu tetangganya kebetulan melihat apa yang terjadi dan menjadi khawatir tentang praktisi tersebut. Dia langsung pergi ke rumah praktisi, tetapi terkejut menemukan bahwa dia sudah di rumah!

Dia bingung dan bertanya apa yang terjadi. Praktisi mengatakan kepadanya bahwa petugas tidak membawanya ke kantor polisi, tetapi menurunkannya di dekat rumahnya.

Dia menjelaskan bahwa semua petugas di kantor polisi ini telah mengetahui fakta kebenaran Falun Dafa, termasuk kepala polisi. Tahun lalu, ketika seorang rekan praktisi dibawa ke sana oleh petugas patroli, kepala kantor polisi membebaskannya segera setelah itu.

Surat dari Polisi: “Keadilan Akan Menang”

Surat berikut ini dari seorang petugas polisi di Provinsi Guizhou.

“Pada bulan April 2019, saya berkunjung ke rumah teman saya. Segera setelah saya memasuki subdivisi, saya melihat direktur Divisi Keamanan Domestik, staf dari Kantor 610, dan tiga petugas polisi memasuki sebuah rumah. Saya memperhatikan mereka dari belakang mobil.”

“Mereka keluar dalam waktu kurang dari 30 menit. Mereka membawa banyak barang sitaan serta membawa beberapa orang. Seseorang yang berdiri di dekatnya bergumam, 'Pasangan Falun Gong dalam kesulitan lagi.' Dia mengatakan kepada saya bahwa dia mengenal pasangan itu dengan sangat baik dan mereka berdua adalah orang-orang yang baik hati.”

“Saya merasa sangat sedih melihat pasangan itu. Saya biasa menggerebek rumah praktisi Falun Gong sama seperti petugas yang menargetkan pasangan itu. Hanya suatu hari setelah membaca buku Zhuan Falun, saya menyadari bahwa para praktisi Falun Gong adalah orang baik, dan pemerintah telah memfitnah mereka selama ini. Saya kemudian tidak lagi berpartisipasi dalam menganiaya praktisi Falun Gong.”

“Saya tahu betul bahwa sebagai seorang polisi, kita harus bertugas untuk menjaga rakyat dan memikul misi melindungi kehidupan dan harta benda manusia. Kita harus menghukum kejahatan dan mempromosikan kebaikan; bagaimana kita bisa melakukan yang sebaliknya! Setelah dua puluh tahun penganiayaan, kami telah diberi cukup waktu untuk memahami kelompok orang ini. Sebagai seorang polisi, saya sangat sedih terhadap perlakuan pemerintah dan negara.”

"Keadilan akan ditegakkan. Itu adalah hukum universal. Saya akan memohon bagi praktisi Falun Gong. Saya menyerukan hati nurani saya sendiri untuk bangkit. Saat mengungkap penganiayaan sewenang-wenang rekan saya, saya juga meminta mereka untuk berhenti mengambil bagian. Saya berharap mereka membuat pilihan yang tepat, untuk keluarga mereka dan untuk diri mereka sendiri."