(Minghui.org) Praktisi Falun Gong menandai 20 tahun penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang diperintahkan oleh mantan ketua PKT Jiang Zemin pada 20 Juli 1999. Falun Gong adalah latihan kultivasi tubuh-pikiran yang damai berdasarkan pada prinsip-prinsip Sejati, Baik dan Sabar.

Setiap tahun, para praktisi di seluruh dunia mengadakan aksi damai, nyala lilin dan pawai untuk memperingati rekan-rekan sepelatihan yang telah dibunuh sebagai akibat dari penganiayaan ini.

Situs web Minghui telah mengonfirmasi kematian lebih dari empat ribu praktisi Falun Gong karena penganiayaan selama 20 tahun terakhir. Namun, jumlah sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka. Ada bukti nyata bahwa PKT adalah peserta aktif dalam pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.

Auckland dan Christchurch, Selandia Baru: Nyala Lilin di depan Kedutaan Besar dan Konsulat Tiongkok

Praktisi Falun Gong mengadakan nyala lilin di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Auckland dan Konsulat Tiongkok di Christchurch pada malam 19 Juli 2019, untuk memperingati rekan-rekan praktisi yang meninggal akibat penganiayaan PKT.


Nyala lilin di depan Konsulat Tiongkok di Christchurch, Selandia Baru pada 19 Juli 2019.

Praktisi secara damai memprotes penganiayaan di depan Konsulat Tiongkok di Christchurch pada 19 Juli 2019.


Praktisi berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong dan penganiayaan PKT.

Selama aksi damai, Riki berbicara tentang penganiayaan PKT, terutama pengambilan organ praktisi Falun Gong selama 20 tahun terakhir.

Celine, yang baru-baru ini mulai berlatih, menghadiri acara pada 19 Juli 2019.

Celine, berasal dari Prancis, mulai berlatih Falun Gong sebulan yang lalu. Dia menghadiri acara tersebut pada 19 Juli dan berkata, “Segala bentuk penganiayaan tidak dapat diterima. Saya tidak dapat membayangkan bahwa seseorang dengan sengaja ingin menyakiti orang lain, terutama kelompok seperti praktisi Falun Gong. Tak ada alasan!"

Protes Damai di Depan Kedutaan Besar Tiongkok di Argentina

Praktisi Falun Gong dari Argentina berkumpul di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada 18 Juli 2019, untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan. Beberapa praktisi memperagakan latihan atau memegang spanduk, sementara yang lain membagikan brosur dan berbicara tentang penganiayaan kepada orang yang lewat.

Praktisi Falun Gong melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Argentina pada 18 Juli 2019.

Praktisi muda memegang poster berisi informasi tentang Falun Gong dan penganiayaan.

Praktisi membagikan brosur tentang Falun Gong kepada pengemudi.

Rapat Umum dan Nyala Lilin di Sydney, Australia

Praktisi Falun Gong mengadakan aksi damai dan nyala lilin di depan Kantor Pabean di Sydney pada 19 Juli 2019. Mereka memulai kegiatan hari itu dengan latihan jam 8:00 pagi. Dua belas pejabat terpilih menghadiri rapat umum pada siang hari.

Praktisi melakukan latihan di depan Kantor Pabean di Sydney pada 19 Juli 2019


Pada malam hari praktisi mengadakan nyala lilin di depan Kantor Pabean pada 19 Juli 2019

Wartawan dari Australia SBS TV mewawancarai seorang praktisi

Beberapa outlet media arus utama meliput acara tersebut. Australia SBS TV meliput acara sepanjang hari dan menyiarkan laporannya pada berita malam. Network 10 (10 daily) mewawancarai beberapa orang melalui telepon, termasuk Wendy Rogers, Profesor Etika Klinis di Universitas Macquarie di Sydney dan Tony Liu, seorang praktisi Falun Gong.

Orang yang lewat menandatangani petisi yang menyerukan kepada pemerintah Australia untuk membantu menghentikan penganiayaan.

Hampir 500 orang menandatangani petisi yang menyerukan kepada pemerintah Australia untuk mendesak PKT menghentikan penganiayaan dan pengambilan organ secara hidup-hidup.

Editor Berita TV: Bawa Mantan Kepala PKT ke Pengadilan

Thomas Jenkins, editor berita TV10 Australia, mengatakan dia terkejut mengetahui pengambilan organ paksa dari praktisi. Dia memberi acungan jempol kepada praktisi.

Thomas Jenkins, editor berita untuk Australia TV10 dan beberapa temannya menandatangani petisi. Jenkins berkata, “Saya menonton film dokumenter Human Harvest di youtube dan menjadi tahu bagaimana PKT melakukan penganiayaan dan pengambilan organ. Ini sangat kejam, saya merasa sangat terkejut dan mengerikan.

“Ketika saya menonton film dokumenter itu, mereka menunjukkan seseorang menghubungi rumah sakit Tiongkok untuk mencari organ. Dia bertanya tentang harga organ dan bertanya apakah itu dari seorang praktisi Falun Gong. Rumah sakit menjawab, 'Kami punya ini.'”

Jenkins mengatakan dia senang dengan putusan Pengadilan Tiongkok di London, Inggris, Juni ini. Dia berpikir bahwa mantan kepala PKT Jiang harus dibawa ke pengadilan.

Mantan Pramugari Menyaksikan Penganiayaan 20 Tahun Lalu

Emma Cohen, mantan pramugari

Emma Cohen, mantan pramugari, datang ke stan Falun Gong dan berkata, “Saya dulu pramugari Qantas. Saya sering terbang ke Beijing dan tempat-tempat lain. Saya melihat penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok 20 tahun yang lalu.

"Saya orang Barat. Saya tidak suka PKT. Saya juga tahu bahwa PKT telah melakukan pengambilan organ secara hidup-hidup dari praktisi Falun Gong sejak lama dan pengambilan organ hidup itu mengerikan.”

Max Warren mengatakan dia muak dengan penganiayaan dan mengatakan dia akan menulis surat kepada pemerintah untuk membantu menghentikannya.

Celeste Robertson mengatakan dia sepenuhnya berdiri bersama praktisi Falun Gong.

Brigitte Rakowl mengatakan dia menentang siapa pun yang menganiaya kepercayaan spiritual.

Chatellier dan keluarganya, wisatawan dari Prancis, mengatakan mereka mendukung upaya praktisi Falun Gong untuk mengakhiri penganiayaan.

Artikel terkait dalam bahasa mandarin:

Argentina, Sydney, Australia.