Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Ruang Kelas Yang Menyenangkan

29 Agu 2019 |   Oleh seorang praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Guru matematika Chen (wanita) tersenyum dan berkata betapa bagusnya ruang kelas saya. Chen tidak seperti ini ketika saya mulai bekerja dengannya beberapa tahun yang lalu. Dia dulu sangat keras dan sering memarahi murid-muridnya. Seorang anak bahkan bolos sekolah karena dia sangat takut padanya.

Saya merasa ada sekat yang tidak terlihat antara Chen dan saya. Saya perhatikan bahwa dia, seperti banyak guru lainnya, penuh dengan kebencian karena pekerjaan yang berat dan membosankan. Gaya mengajar dengan mengendalikan siswa menggunakan pendekatan otoriter yang keras. Saya sering mendengar dia berteriak kepada para siswa. Mereka semua sangat takut padanya. Dia banyak mengeluh betapa sulitnya pekerjaan itu.

Sebagai kepala guru, beban kerja saya bahkan lebih berat. Saya tidak hanya mengajarkan materi dengan baik, tetapi saya juga harus bertanggung jawab atas semua yang ada di kelas. Para siswa masih sangat muda untuk mengurus tugas-tugas kelas. Kepala guru harus mengurus semuanya. Para siswa baru saja mulai sekolah, jadi mereka tidak tahu aturan sekolah. Mereka sangat berisik dan nakal. Saya harus tetap di kelas setiap saat untuk menjaga disiplin dan keselamatan semua orang.

Itu adalah pertama kalinya saya mengajar kelas satu. Saya merasa sangat lelah. Namun, saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya adalah seorang kultivator, dan saya harus mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya terus berusaha mencari cara untuk meningkatkan metode pengajaran saya.

Anak kecil suka melaporkan kesalahan orang lain. Beberapa kepala guru dengan mengabaikan masalah, dan beberapa tidak akan membiarkan siswa melaporkan yang lain. Saya percaya setiap masalah adalah kesempatan untuk mendidik dan membimbing para siswa. Saya berunding dengan mereka dan meminta mereka untuk memperlakukan orang lain dengan ramah. Saya mengumpulkan cerita yang menginspirasi orang untuk menjadi baik, jujur, dan toleran, dan saya menceritakannya kepada siswa. Para siswa semua suka mendengarkan cerita-cerita ini, yang membantu mendidik mereka.

Suatu hari, seorang siswa kehilangan uang dari kotak pensilnya. Saya menduga bahwa beberapa siswa di kelas mungkin telah mencurinya. Saya tidak mencari uangnya. Namun saya menceritakan sebuah kisah di kelas tentang seseorang seharusnya tidak mengambil apa yang bukan milik mereka. Saya memberi contoh apa yang terjadi pada orang yang melakukan ini. Saya juga menunjukkan bahwa orang yang menyadari kesalahan mereka selalu mengembalikan uang itu.

Keesokan harinya, siswa yang kehilangan uang dengan bahagia mengatakan kepada saya uangnya dikembalikan. Saya sangat senang siswa yang mengambil uang memperbaiki kesalahan mereka, dan siswa lain dapat belajar dari pengalaman ini.

Saya selalu memperlakukan murid-murid dengan baik, tetapi ketika mereka melakukan kesalahan, saya juga tegas sehingga mereka dapat mempelajari peraturan. Namun, saya tidak pernah mengatakan apa pun yang mungkin menyakiti mereka. Saya selalu meyakinkan mereka dengan alasan. Saya berupaya keras membimbing mereka agar jujur, baik, dan toleran. Para siswa mempercayai dan mendengarkan saya.

Secara bertahap, kelas menjadi terorganisasi dengan baik, dan para siswa selalu terlihat bahagia. Banyak guru bertanya kepada saya, “Kamu tidak pernah berteriak pada murid. Bagaimana murid-murid begitu patuh?"

Para siswa juga bertanya kepada saya tentang hal-hal dalam hidup mereka. Bahkan ketika saya lelah, saya dengan sabar mendengarkan mereka. Saya merasa hati anak-anak yang murni begitu berharga dan harus dijaga.

Suatu hari, orang tua memberi tahu saya bahwa guru matematika, Chen, memarahi para siswa mengatakan, "Matematika kamu jelek, karena guru Li (wanita) terlalu lembut!" Saya menghibur orang tua, tetapi saya tidak kesal dengan Chen.

Mengikuti Ajaran Dalam Tindakan

Guru meminta para kultivator untuk selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu. Saya mengerti bahwa Chen merasa tertekan dengan nilai matematika siswa kami. Juga, dia bisa merasakan para siswa menyukai saya. Jadi dia mengeluhkan saya. Namun, saya terus memperlakukannya dengan baik dan bekerja sama dengannya. Saya memberi tahu dia tentang metode dan filosofi pendidikan. Saya juga menunjukkan poin bagus para siswa.

Seiring waktu, siswa kami menerima pujian dari guru lain, dan mereka berkata senang mengajar kelas kami.

Suatu kali Chen memberikan instruksi sebelum ujian matematika, dan saya kebetulan berada di sana. Jadi, saya menambahkan beberapa persyaratan. Setelah nilai keluar, Chen memberi tahu saya dengan gembira, "Kata-kata anda sangat ampuh. Kami memiliki banyak nilai tinggi kali ini!” Sejak itu, setiap kali ada ujian matematika yang penting, Chen meminta saya untuk memberikan ceramah kepada para siswa.

Saya menyaksikannya berubah, dan sekarang dia memercayai saya. Dia sering memberi tahu saya dengan bangga, "Murid-murid kita adalah anak-anak yang paling menyenangkan."

Dia akhirnya menyadari bahwa para siswa di bawah pengawasan ketat itu menyusahkan, dan mereka sering kelihatan kesal. Orang tua sering berkata, "Anak-anak kami sangat beruntung memiliki anda sebagai guru mereka!"

Falun Dafa membimbing saya untuk tidak mengikuti arus negatif masyarakat. Jika saya tidak berlatih Dafa, saya mungkin akan seperti banyak guru lain yang menerima suap dari orang tua. Saya akan mengutamakan kepentingan saya. Perilaku lurus saya telah mendapatkan kepercayaan orang tua. Mereka tidak perlu khawatir menyuap saya untuk merawat anak-anak mereka, karena saya selalu memperlakukan setiap anak dengan adil. Para orang tua berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah dan kelas. Guru-guru lain mengagumi saya, dan berkata, "Orang tua di kelas anda adalah yang paling ramah!"

Chen telah banyak berubah sejak kami mulai bekerja bersama. Dia tidak keras lagi. Dia pernah berkata pada pertemuan orang tua, "Kelas kami menjadi semakin baik di bawah bimbingan Li, dan siswa kami lebih antusias belajar!" Dalam ujian distrik, kelas kami berada di peringkat teratas dalam ujian distrik Tiongkok, dan matematika mereka juga meningkat pesat.

Ketika kelas kami lulus dari sekolah dasar, para siswa dan orang tua enggan untuk pergi. Para orang tua mengadakan upacara kelulusan untuk menghargai upaya para guru. Semua pemimpin sekolah tersentuh oleh upacara kelulusan. Mereka melihat pengabdian saya tanpa pamrih pada pekerjaan.

Selama bertahun-tahun, tidak peduli seberapa baik saya melakukan pekerjaan, saya tidak pernah dipromosikan atau diberi "A" pada penilaian kinerja tahunan karena saya seorang praktisi Falun Dafa. Saya percaya ketika para pemimpin sekolah menyaksikan upacara kelulusan, mereka pasti telah memberi saya "A" besar di hati mereka.

Setelah kelulusan, saya dan Chen ditugaskan untuk bekerja sama lagi. Sekarang, Chen berjalan ke ruang kelas dengan wajah tersenyum. Dia selalu memiliki hadiah di laci mejanya untuk memberi hadiah kepada para siswa. Melihat perubahan positifnya, saya bahagia dari lubuk hati saya. Sejati-Baik-Sabar tidak hanya memurnikan hati saya, tetapi juga bermanfaat bagi orang-orang di sekitar. Memang benar bahwa,

"“Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan,” demikianlah artinya." (Ceramah 3, Zhuan Falun)