(Minghui.org) Dewa kuno Shennong dikenal dan diperingati di Tiongkok. Ia menciptakan pertanian dan mengajar orang-orang bagaimana menanam padi dan bagaimana membedakan obat herbal. Sebagai hasilnya, ia disebut sebagai Shennong (dewa pertanian), Wugushen (dewa lima biji-bijian), dan raja obat.

Shennong adalah satu dari Tiga Raja, yang termasuk Suiren (pencipta api) dan Fuxi (pencipta perburuan, penangkapan ikan dan peternakan). Ketiga raja ini hidup lebih awal dari Kaisar Huang (Kaisar Kuning), yang memerintah 2600 tahun sebelum masehi. Shennong juga dikenal sebagai Kaisar Yan. Orang Tionghoa secara tradisi menganggap mereka adalah keturunan Kaisar Yan dan Kaisar Huang.

Ilustrasi Shennong yang diperkenalkan pada abab ke 18 setelah masehi

Festival Raja Obat adalah sebuah tradisi yang dimulai pada Akhir Dinasti Tang (923-937 Setelah Masehi), dan diadakan pada Chunfen (Ekuinoks musim semi). Sebagai salah satu dari 24 istilah surya di dalam kalender tradisional Tiongkok, Chunfen disebut hari pada musim semi di mana matahari tepat berada di atas khatulistiwa. Chunfen sering terjadi pada tanggal 21 Maret, di mana waktu itu siang hari dan malam hari sama panjangnya dan hari ini juga disebut hari mulainya musim semi.

Pertanian dan Herbal

Menurut Ban Gu, seorang sejarawan di Dinasti Han, “Mengikuti hukum dari langit dan memanfaatkan tanah, Shennong membuat lei si (bentuk dasar alat membajak tanah) dan mengajari orang-orang ilmu pertanian. Ia dengan ajaib menerapkan teknik ini untuk dipergunakan banyak orang. Itu sebabnya ia disebut Shennong (dewa pertanian).”

Berburu dan Menangkap ikan saja tidak bisa lagi mencukupi populasi yang bertumbuh pada waktu itu. Selain itu, orang-orang pelan-pelan menyimpang dari alam dan asal usul ilahi mereka, mengakibatkan lingkungan memburuk dan penyakit bermuncul. Shennong mencicipi ratusan tumbuhan dan memperkenalkan lima tanaman umum (kemudian dikenal sebagai Lima Biji-bijian). Dengan mengajar orang-orang bagaimana menggunakan alat serta teknik untuk membudidayakan tanah, ia memperkenalkan ilmu pertanian.

Menurut Huangfu Mi dan sejarawan lain, Shennong tumbuh dewasa di dekat Sungai Jiang (maka ia mempunyai marga Jiang), sebuah cabang dari Sungai Wei di dekat Sungai Kuning. Ia mengajar orang-orang menanam tanaman, bukan membunuh untuk mendapatkan makanan. Banyak orang memperoleh manfaat ini dalam kehidupan sehari-hari, tetapi mereka tidak tahu dari mana asal usulnya.

Selain tanaman, Shennong juga memperkenalkan 365 jenis herbal. Di antaranya, 120 untuk meningkatkan kesehatan, 120 untuk menenangkan pikiran, dan 125 untuk menyembuhkan penyakit. Ini didokumentasikan dalam buku Shennong Ben Cao. Bersama dengan Huangdi Neijing, Nanjing, dan Shanghan Zabing Lun (Risalah tentang Penyakit Flu dan Komplikasinya), semua ini disebut empat buku klasik di ilmu kedokteran Tiongkok.

Menemukan Teh

Sekali ketika mencicipi herbal di Kabupaten Anren di Provinsi Hunan sekarang, Shennong keracunan dan mengalami sakit kepala dan pening. Ia sambil lalu memetik daun dari sebuah pohon dekat sebuah mata air gunung sebagai makanan. Dengan mengejutkan, ketidaknyamanannya hilang. Shennong memberi nama daun ini, cha (teh) dan memperkenalkan kepada orang lokal bagaimana mengonsumsinya.

Kemudian ketika mencari lebih banyak herbal di Gunung Yunqiu, Shennong tidak sengaja memakan rumput patah hati (rumput beracun) dan meninggal dunia. Orang-orang di wilayah sekitar sangat sedih, dan mereka membangun kuburan Kaisar Yan dan Kuil Shennong untuk memperingatinya.

Festival Raja Obat

Shennong dulu suka mencari herbal di Kabupaten Anren dengan delapan asistennya. Ia juga mengajarkan pertanian dan obat-obatan herbal. Maka orang-orang menamakan tempat ini sebagai Xiangcaoping (tempat yang mempunyai herbal baik) dan membangun Jiulongan (Klenteng Sembilan Naga) untuk memperingatinya.

Tradisi ini berlanjut ke generasi berikutnya. Penduduk setempat membangun Kuil Raja Obat dan sebuah patung Shennong. Tiga hari sebelum dan sesudah Chunfen (total sekitar seminggu), orang-orang membawa makanan, obat herbal, dan hasil panen untuk menyembahnya.

Dengan perlahan tradisi ini menjadi perayaan skala besar dan menjadi festival perdagangan. Orang-orang berasal dari 100 kabupaten di lebih dari 10 provinsi datang ke Kabupaten Anren untuk acara ini, untuk obat herbal, berbagai komoditi, makanan dan hiburan.