Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengatasi Kesalahpahaman sebagai Kultivator

19 Sep. 2019 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Sudah lama, saya tidak ingin menulis artikel berbagi pengalaman karena saya merasa tidak dapat mengekspresikan diri dengan jelas. Saya hanya ingin meningkatkan diri dengan membaca artikel praktisi lain.

Suatu hari saat sedang bermeditasi, muncul suatu pikiran ingin menulis artikel tentang praktisi yang menyimpang dari Fa. Dengan ide dadakan ini, saya merasa sudah menyusun artikel yang tertata baik di pikiran saya. Namun ketika komputer mulai dinyalakan, keraguan saya akan kemampuan menulis muncul kembali.

Sebisa mungkin saya menyingkirkan keraguan ini. Saya tidak mengira, saya didikte oleh kalimat demi kalimat oleh “artikel” yang sudah tersusun di kepala saya, tetapi nyatanya memang seperti itu! Anehnya, saya bisa menyelesaikan artikel tanpa jeda.

Melalui proses penulisan artikel itu memberi saya pemahaman baru tentang kultivasi. Tetapi, saya masih kurang percaya diri karena gaya penulisan saya kurang dan kultivasi saya sama sekali tidak baik.

Saya khawatir bahwa artikel yang ditulis oleh orang yang kurang berpendidikan seperti saya akan membuang-buang waktu saya dan orang lain. Maka, saya tidak ingin menulis artikel lagi selama beberapa tahun.

Baru setelah saya bertukar pemahaman dengan rekan praktisi mengenai karma penyakit, dia mendorong saya bahwa saya harus menulisnya. Saya menjawab bahwa saya tidak bisa menulis dengan baik dan menolak permintaanya.

Beberapa hari kemudian, saya ingat bahwa seorang praktisi lain juga pernah menyarankan agar saya mencatat mengenai diri sendiri terlebih dahulu baru mengetik apa yang ingin saya katakan.

Suatu hari, saya menemukan kembali keberanian untuk menyalakan komputer dan menulis artikel berbagi pengalaman. Saya tidak berharap bisa menyelesaikannya dalam sekali jalan, tetapi saya melakukannya. Ini memberi saya banyak kepercayaan diri. Saya ingin memberi tahu rekan-rekan praktisi yang hanya membaca situs web Minghui, untuk mengambil pena dan menulis pengalaman anda. Selama didasarkan pada Fa, akan bermanfaat bagi praktisi yang membaca dan meningkat secara keseluruhan. Dengan begitu banyak keterikatan manusia akan anda temukan dalam proses penulisan. Bahkan jika artikel anda tidak dipublikasikan, setidaknya anda akan mampu mengenali keterikatan hati diri sendiri dan mencari ke dalam untuk peningkatan anda.

Salah Pemahaman

Karena jadwal kerja, saya tidak sering berhubungan dengan praktisi, dan tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi dengan mereka. Mingguan Minghui menjadi cara saya untuk "berkomunikasi" dengan praktisi. Untuk setiap artikel yang saya baca, saya merenungkan betapa bagusnya kultivasi penulis dan membandingkannya dengan diri sendiri agar saya menemukan kekurangan diri sendiri.

Saya merasa bahwa rekan-rekan praktisi yang mengalami kesengsaraan penyakit harus mengenali kesalahan mereka dan menyadari kesalahpahaman mereka.

Saya juga memperhatikan bahwa dalam berbagai penderitaan, banyak praktisi hanya melihat situasi permukaan, yang menyebabkan kesalahpahaman. Beberapa tahun yang lalu, misalnya, kami semua bahagia untuk dua praktisi yang menikah. Namun setelah itu, kata-kata kekecewaan diungkapkan di kedua sisi. Ketika saya mendengarnya, saya tahu ada kekurangan dalam diri saya yang harus diperbaiki, tetapi saat itu, saya masih tidak tahu bagaimana mencari ke dalam.

Kebiasaan mengkritik atau mengeluh terhadap rekan-rekan praktisi telah berlangsung selama beberapa tahun, yang mengarah pada kesalahpahaman. Praktisi harus mengenali masalah ini dan melenyapkannya.

Menggunakan Konsep Manusia untuk Membantu Sesama Praktisi

Bagi praktisi yang menjadi teman, pemahaman mereka akan menjadi membingungkan saat mereka saling sharing masalah kultivasi. Bukannya membantu sesama praktisi berdasarkan Fa, mereka akan berusaha menyelesaikan ujian konflik seperti manusia biasa.

Ada praktisi A yang lingkungan kultivasi di rumahnya tidak baik. Dia punya banyak masalah. Praktisi lain hanya bisa mendengarkannya, namun tidak bisa berbicara secara terbuka dan jujur atau memberi saran pada A. Jika mereka melakukannya, A akan mengatakan bahwa para praktisi tidak tahu betapa sulitnya keadaannya atau tidak melihat sesuatu dari sudut pandangnya. Sebaliknya, itu membuat A menjadi tertekan. Selama bertahun-tahun, A mengalami kesulitan mengatasi penderitaan yang sama dan tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri.

Saya mencoba untuk berkomunikasi dengan praktisi A, selama beberapa kali tanpa hasil. Saya tidak mencoba memahami cara berpikirnya, jadi dia menjauhkan diri dari saya. Kemudian, hanya tiga praktisi yang dapat menghubunginya, mendengarkan keluhannya, mencoba membantunya melalui ide-ide mereka.

Sebenarnya, upaya kami dalam membantu praktisi A, awalnya sudah salah. Apakah kesulitan tidak akan yang ditemui oleh praktisi yang ingin menjejakkan kaki di jalan menuju Dewa? Niat praktisi lain baik, tetapi bagaimana harusnya mereka membantu? Tidak salah mendengarkan keluhan praktisi, tergantung dari pemahaman mereka apakah berdasarkan pada Fa atau tidak.

Setelah mendengar sebuah keluhan, seorang praktisi mengakui bahwa dia memahami perasaan praktisi itu. Tetapi A berpikir bahwa praktisi itu juga tidak memiliki dasar yang mantap untuk berkultivasi dengan baik. A terutama bersimpati dengan praktisi yang ramah dan suka memunculkan banyak ide sambil sesekali mengingatkannya untuk belajar Fa, dan latihan Gong lebih sering. Kedua praktisi ini, bagaimanapun juga tidak melepaskan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi, sehingga mereka jatuh ke dalam konsep manusia biasa tanpa menyadarinya. Keduanya tidak memiliki hubungan murni seperti makhluk tingkat tinggi.

Semua rekan praktisi sangat baik dan toleransi terhadap orang lain, tetapi jika mereka benar-benar ingin membantu sesama praktisi, poin terpenting adalah membantu orang itu mencari ke dalam. Praktisi yang membantu harus memperhatikan pikiran mereka, ikut mencari ke dalam, dan menghilangkan sentimentalitas terhadap praktisi lain dalam proses tersebut. Saya pikir ini sangat penting, tetapi tidak dipraktikkan oleh beberapa praktisi karena mayoritas hanya melihat konflik secara dangkal dan memihak.

Hasilnya seperti "memilih tim" dalam budaya Partai Komunis. Para praktisi yang berusaha membantu dibagi menjadi dua tim, dengan masing-masing tim hanya memahami satu sisi dari konflik. Ini menjadi awalnya konflik keluarga dan kesalahpahaman, tetapi sekarang telah menjadi kesalahpahaman di mana banyak praktisi menaruh perhatian. Kejahatan senang melihat ini. Ini mungkin juga alasannya mengapa wilayah kami secara keseluruhan tidak berhasil dalam membuktikan kebenaran Fa.

Kultivasi Pembicaraan

Saya berharap praktisi akan memikirkan masalah ini dengan tenang. Yang utama adalah masa sekarang lebih berharga, dengan menghilangkan konsep manusia yang menciptakan kesalahpahaman semacam itu. Saya merasa bahwa jika saya tidak dapat memperbaiki diri dalam proses ini, saya lebih suka tidak membantu praktisi lain, agar kesalahpahaman tidak akan bertambah besar.

Seorang praktisi yang memiliki gejala penyakit atau konflik Xinxing, lebih banyak orang memberi simpati tidak akan membantu apa-apa. Konsep manusia yang terlalu banyak akan mempersulit praktisi itu untuk belajar Fa dengan tenang. Jika praktisi tidak dapat mencari ke dalam, maka mereka punya banyak kesalahpahaman yang akan memperkuat karma pikiran mereka.

Dalam situasi ini, saya menyarankan kepada praktisi yang mendengar keluhan: tolong perhatikan kultivasi pembicaraan anda, jangan melibatkan banyak orang untuk membuat serangkaian hal menjadi kompleks.

Pikiran dan kata-kata setiap praktisi membawa energi, kita dapat mengucapkan sejumlah kata yang salah tanpa mengetahui masalah utamanya. Kita sendiri harus bertanya, “Apakah ini baik bagi saya dan seluruh kelompok? Atau hal itu akan mengganggu praktisi lain? ”

Kita semua adalah praktisi, mari kita berkultivasi dengan teguh. Kita harus menaruh perhatian pada peningkatan kultivasi kita sendiri. Apakah kita memiliki waktu dan energi untuk terlibat dalam konflik keluarga dan orang lain? Kita seharusnya tidak melibatkan diri kita ke dalam "kesalahpahaman" itu!