(Minghui.org) Ibu mertua saya berusia 85 tahun. Pada musim semi tahun 2018, kelopak mata kirinya mulai terkulai, sehingga ayah mertua saya membawanya ke pusat medis. Dia diberi beberapa obat. Dia juga pergi ke pusat kesehatan setempat setiap hari untuk mendapatkan suntikan.

Setiap kali dia disuntik, dia diberi masker mata untuk menutupi mata kirinya. Tetapi seiring berjalannya waktu, tidak ada perbaikan yang nyata, dan kelopak matanya semakin terkulai. Akhirnya, dia tidak bisa melihat apa pun dengan mata itu.

Suami saya dan saya, bersama dengan mertua, membawanya ke rumah sakit lagi. CT scan menunjukkan tumor di otaknya yang menekan saraf optiknya. Para dokter ingin melakukan operasi, tetapi tidak ada jaminan akan berhasil. Karena usianya, anak-anaknya tidak berpikir dia harus menjalani operasi. Jadi kami pulang.

Saya merasa sangat sedih melihatnya.

Belajar Dafa dengan Pengejaran yang Kuat

Saya telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 20 tahun, dan saya tahu bahwa kekuatan Dafa tidak terbatas. Sebelum penganiayaan terhadap Dafa dimulai pada tahun 1999, ibu mertua saya mempelajarinya, dan dia melihat banyak hal ketika melakukan meditasi duduk. Tetapi dia melakukan latihan dengan pengejaran kuat agar dia bisa sembuh.

Guru berkata:

“Di sini saya tidak berbicara soal menyembuhkan penyakit, kami juga tidak menyembuhkan penyakit. Tetapi sebagai orang yang sungguh-sungguh Xiulian, anda tidak akan dapat Xiulian dengan tubuh yang berpenyakit. Saya akan memurnikan tubuh anda. Pemurnian tubuh hanya berlaku bagi praktisi yang sungguh-sungguh belajar Gong dan sungguh-sungguh belajar Fa. Suatu hal perlu kami tekankan, jika anda tidak dapat melepas berbagai keterikatan hati itu, anda tidak dapat melepas penyakit itu, dan kami juga tidak dapat berbuat sesuatu apa pun, kami tidak berdaya untuk membantu anda.” (Ceramah Satu, Zhuan Falun)

Dia berkata, "Mengapa orang lain disembuhkan tetapi saya tidak?" Karena dia juga takut ketika penganiayaan dimulai, dia memutuskan untuk berhenti berlatih Falun Dafa.

Saya bertanya kepadanya apakah dia ingin kembali berkultivasi, tetapi dia tidak yakin. Suatu kali dalam sebuah kelompok kecil belajar Fa saya berbicara tentang dia dan mengatakan betapa saya merasa kasihan padanya. Praktisi lain berkata, “Hanya Dafa yang bisa menyelamatkan ibu mertuamu, saya akan berbicara dengannya.” Saya memberi tahu ibu mertua tentang Wang, dan dia setuju bertemu dengannya.

Jadi suatu sore Wang dan saya pergi ke rumah mertua saya. Kami berbicara tentang bagaimana kami mendapat manfaat dari latihan ini, dan Wang juga bercerita bagaimana keluarganya mendapat manfaat dari Dafa. Tetapi karena mertua laki-laki dan ibu mertua saya telah hidup melalui Revolusi Kebudayaan, mereka mengatakan tidak ingin melawan pemerintah. Wang berkata, “Kami tidak akan melawan pemerintah. Kami dianiaya, dan kami memberi tahu orang-orang tentang hal itu. Kami ingin penganiayaan berhenti, dan kami mengatakan fakta sebenarnya.”

Kembali Berkultivasi dan Mempelajari Ajaran dengan Rajin

Saya tidak yakin ibu mertua saya kembali berkultivasi. Saya hanya merasa bahwa, demi dia saya perlu mengatakan kemungkinan itu. Tetapi ternyata, setelah percakapan itu, dia mulai membuat perubahan. Dia berkata, “Wang berkultivasi dengan sangat baik, jika dia bisa melakukannya, saya juga bisa melakukannya.”

Di malam hari, ketika mertua laki-laki saya menonton TV, ibu akan membaca Zhuan Falun. Dia dulu pergi ke kelompok belajar Fa sebelum 1999. Sekarang dia harus belajar sendiri. Dia tidak pernah bersekolah, jadi setiap kali dia tidak tahu karakter, dia bertanya pada mertua laki-laki. Tetapi ketika mertua laki-laki bosan dengan pertanyaan berulang-ulang, dia mengajarinya "trik" yang mengakibatkan dia salah mengucapkan banyak kata.

Namun demikian, tekad ibu mertua kuat dan murni. Dia duduk di sofa membaca dengan keras kata demi kata, biasanya selama dua hingga tiga jam sekaligus. Dia mengabaikan semua yang terjadi di sekitarnya.

Mertua saya tinggal di rumah putra bungsu mereka. Oktober lalu, dia ingin membawa mertua saya ke rumah, jadi mertua saya tinggal bersama kami. Itu memberi saya banyak kesempatan untuk membaca dan membahas ajaran dan berbagi pemahaman dengan ibu mertua. Saya merasa bahwa Guru mengatur ini. Bersamanya membantu saya melihat banyak kekurangan saya. Pikirannya murni, terbuka, dan asyik dengan apa yang dia baca. Saya biasanya membiarkan dia membaca dengan keras, karena dia membaca dengan lambat, berhenti di tempat yang salah, dan sering melewatkan tanda baca. Jadi saya membantunya dengan menuliskan apa yang perlu dia perhatikan. Ketika kami selesai membaca setiap ceramah, saya membantunya mengoreksi apa yang ditulis di buku catatan.

Pada siang hari, kami pergi bekerja, dan dia belajar Fa sendirian. Lingkungan sama sekali tidak mengganggunya. Kadang-kadang putrinya mengundangnya ke rumah mereka untuk tinggal selama beberapa hari. Dia selalu membawa Zhuan Falun. Kadang-kadang dia lupa membawa gigi palsunya, tetapi tidak pernah melupakan buku Dafa.

Ketika dia terus membaca Fa, dia memberi tahu kami bahwa, ketika dia membaca dengan baik, ketika dia bisa mengucapkan kata-kata dengan benar dan memahami makna permukaan dari kalimat, dia akan melihat cahaya kuning atau biru di bawah setiap karakter. Terkadang dia melihat bola lampu seukuran sebutir nasi berputar sangat cepat di bawah karakter. Fenomena ini membantunya mendapatkan kepercayaan diri dalam membaca Fa dan memperkuat tekadnya.

Sekali setelah dia membaca, dia menutupi dirinya dengan selimut dan beristirahat. Kemudian dia merasakan sesuatu yang berputar-putar di perutnya dari satu sisi ke sisi lain meskipun tubuhnya ditutupi dengan selimut. Itu membuatnya bersemangat.

Berkultivasi dengan rajin

Ibu mertua saya sangat lemah. Ketika dia mulai melakukan latihan, dia tidak memiliki kekuatan di kakinya, jadi dia melekatkan lututnya di tempat tidur untuk berdiri ketika dia melakukan empat latihan berdiri. Terutama ketika dia melakukan latihan kedua -- Posisi Berdiri Memancang Falun -- setelah mengangkat kedua tangannya hanya selama dua menit dia sudah berkeringat, tetapi dia berusaha menahannya. Dia mengatakan kadang-kadang berbicara dengan Guru dalam benaknya: “Guru, berapa lama anda pikir saya dapat berdiri, maka saya akan mengikuti dan akan merasa sangat nyaman sesudahnya. Kaki saya tidak akan lelah." Ternyata dia bisa melakukannya dan tidak merasa lelah.

Ketika dia melakukan latihan kelima, dia harus menyilangkan kakinya. Setelah 20 menit, kakinya sakit, tetapi dia berpikir, “Nyeri tidak akan membunuh saya. Ini adalah hal yang baik karena dapat membantu saya menghapus karma.” Dia mencoba duduk selama yang dia bisa. Ketika dia selesai, celananya basah karena keringat. Namun dia merasa sangat ringan dan nyaman.

Guru berkata,

“Sebab penyakit dan kesengsaraan seseorang ditimbulkan oleh karma karena perbuatan buruk yang dilakukan pada masa lalu, mengalami kesusahan adalah membayar utang karma, maka siapa pun juga tidak boleh sembarangan mengubahnya.”(Ceramah Satu, Zhuan Falun)

“Karena setelah berbuat karma harus menghapus karma, jadi harus mengalami penderitaan.” (Ceramah Delapan, Zhuan Falun)

Memang, dia telah mengerti arti dari kultivasi. Dia tahu bahwa penyakit disebabkan oleh karma, jadi dia berusaha menahan rasa sakit. Dia sering berkata, "Karma saya sangat besar!" Keinginan berlatih Dafa dapat menyembuhkan dirinya sudah tidak ada lagi.

Ibu mertua saya berlatih gerakan setiap hari. Dia sekarang dapat mengangkat tangannya selama 30 menit untuk melakukan Posisi Berdiri Memancang Falun dan sekarang bisa duduk selama 70 hingga 80 menit untuk melakukan meditasi.

Tiga bulan setelah kembali berlatih, dia bisa membuka mata kirinya, yang membuat seluruh keluarga sangat senang. Pertama dia hanya bisa membukanya sedikit, lalu lambat laun dia bisa membukanya lebar-lebar. Dia berkata Guru sedang memurnikan tubuhnya. Kami bertanya bagaimana dia tahu. Dia mengatakan baru-baru ini bahwa lubang hidung kirinya sering tersumbat, tetapi lubang hidung kanannya baik-baik saja. Itu belum pernah terjadi sebelumnya. Sepertinya dia memiliki pemahaman yang baik.

Keyakinan yang Teguh

Saya pernah bertanya kepada ibu mertua saya, "Sekarang ibu berlatih Falun Dafa lagi, apa bedanya dengan ketika berlatih pada tahun 1999?" Dia menjawab dengan suara mantap, "Keyakinan teguh!"

Memang, dia memiliki titik awal yang baru. Dia percaya pada apa yang Guru ajarkan dan melakukan apa yang harus dia lakukan. Ini adalah latihan yang sejati!

Guru berkata,

“Seseorang harus berkultivasi dalam keadaan tersesat dan pemahaman diperoleh dari awal sampai akhir dari keseluruhan proses kultivasinya. Di Barat orang menekankan “Kepercayaan.” “Kepercayaan” ditekankan dari awal sampai akhir. Jika seseorang tidak memiliki kepercayaan, dia tidak akan mencapai apa pun. Hanya bila anda memiliki kepercayaan anda dapat merasakan atau mengerti sesuatu.” (Aliran Buddha dan Aliran Tao, Zhuan Falun Volume II)

Peningkatan Pemahaman di Jalur Baru

Selama mengultivasi pikirannya, saya melihat beberapa perubahan lain pada ibu mertua. Dia dulu cukup cerewet. Ketika keluarga duduk bersama, kebanyakan dia yang berbicara. Ketika dia mempelajari ajaran lebih lanjut, dia mulai memperhatikan bahwa ada topik yang tidak bisa dia bicarakan. Misalnya, mengeluh tentang mertua laki-laki saya yang tidak membantu, berbicara tentang kerabat di belakang mereka, dan sebagainya.

Terkadang ketika dia selesai mengatakan sesuatu, dia menyadari bahwa dia seharusnya tidak mengatakannya. Terkadang, saat dia membuka mulut, dia menyadari bahwa dia harus menahan diri untuk tidak berbicara. Dia bilang harus menjaga pembicaraannya dan tidak mengatakan hal-hal yang tidak baik. Dia berkata harus mewujudkan persyaratan Dafa. Kesehatannya sekarang meningkat pesat.

Anggrek yang kami tanam di rumah mulai berbunga, dan saya memotret ibu mertua di depan tanaman. Dia tampak begitu tenang dan sehat. Tentu saja, dia tidak lagi memakai penutup mata.

Guru berkata,

“Seseorang yang semula tidak ada Xiulian dalam kehidupannya, tetapi sekarang anda sudah ingin Xiulian, maka perjalanan anda selanjutnya perlu diatur kembali, maka diperkenankan menyelaraskan tubuh anda.” (Ceramah Tiga, Zhuan Falun)

Ibu mertua saya telah memulai jalan baru.