Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Seharusnya Belajar Fa dengan Sepenuh Hati

24 Jan. 2020 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Amerika Serikat

(Minghui.org)

Saya adalah praktisi Falun Dafa yang relatif baru. Guru sering berkata pada kita untuk belajar Fa dengan baik.

Guru berkata

Jadi agar dapat melakukan dengan lebih baik lagi, satu-satunya cara ialah belajar Fa dengan baik, dengan demikian baru mampu melakukan dengan lebih baik lagi, dan menyelesaikan misi sejarah ini.” (“Pengikut Dafa sedang Menunaikan Misi”)

Harap anda sekalian banyak belajar Fa, banyak melakukan klarifikasi fakta, menempuh dengan baik perjalanan Xiulian masing-masing.” (“Kepada Konferensi Fa Amerika Selatan”)

Setiap kali membaca dua artikel ini, saya memerhatikan kalimat, “belajar Fa dengan baik” dan “lebih banyak belajar Fa.” Saya ingin membagikan beberapa pemahaman saya.

Saya selalu berpikir bahwa belajar Fa dengan baik berarti membaca Zhuan Falun termasuk sejumlah artikel dan ceramah Guru yang terbaru, selain itu juga menulis ulang dan menghafal Fa. Saya mulai merenungkan apa yang dimaksud dengan “belajar” Fa, karena itu merupakan satu dari tiga hal penting yang Guru minta lakukan.

Guru berkata,

Seseorang yang melafal nama Buddha harus sepenuh hati melafal dengan teratur, tidak berpikir apa pun di dalam hati, melafalnya hingga bagian lainnya pada otak jadi baal, apa pun sudah tidak tahu, satu pikiran menggantikan sepuluh ribu pikiran, sehingga setiap huruf “Amitabha” tampak di depan mata. Bukankah ini taraf pencapaian? Apakah sekali mulai langsung dapat mencapai taraf itu? Tidak akan dapat mencapai, jika tidak dapat mencapai, tentu tidak akan dapat memasuki hening, bila tidak percaya anda boleh coba. Mulut melafalnya berulang-ulang, namun dalam hati apa saja juga dipikirkan: “Mengapa pimpinan tempat kerja kita sangat tidak menyukai saya? Bonus bulan ini mengapa demikian sedikit diberikan kepada saya?” Makin dipikir makin marah, marahnya sampai cukup menyesakkan, mulut masih saja melafal nama Buddha, menurut anda apakah dengan demikian dapat berlatih Gong? Bukankah ini suatu masalah taraf pencapaian? Bukankah ini adalah masalah hati anda sendiri yang tidak bersih?” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Apakah kita mampu membaca Zhuan Falun tanpa memikirkan hal lain ? Apakah kita membaca Fa kata per kata dengan fokus? Jika tidak, artinya kita belum belajar Fa dengan baik.

Dulu saya merasa puas jika mampu menyelesaikan beberapa ceramah dalam sehari, berpikir bahwa itu sudah cukup baik. Tentu saja saya juga menyadari beberapa prinsip Fa, namun sering kali pikiran saya melayang entah ke mana. Ketika membalik halaman buku, bibir saya tetap membaca Fa namun pikiran saya berada di tempat lain.

Pikiran saya sibuk dengan hal seperti, “Saya belum menyelesaikan tugas yang diberikan hari ini. Gaji saya belum dibayar. Berapa jumlah orang yang sudah saya klarifikasi hingga saat ini? Mengapa sulit sekali membujuk orang untuk mundur dari PKT dan organisasi pemudanya? Saya tidak setuju dengan pendapat praktisi ini. Bagaimana dia bisa memperlakukan saya seperti itu—dan seterusnya.

Terkadang saya menyadari bahwa ini semua adalah karma pikiran yang mengganggu, dan saya memberantasnya. Namun selesai memberantas mereka, beberapa saat kemudian mereka muncul lagi. Bagaimana saya bisa membaca Fa dengan sepenuh hati? Bisakah pikiran yang mengganggu ini membimbing saya dalam berkultivasi?

Pemahaman saya adalah kita tidak cukup hanya dengan melakukan latihan Gong, klarifikasi fakta, dan membaca satu ceramah Zhuan Falun setiap hari, lalu berpuas diri karena merasa telah memenuhi tanggung jawab kita.

Saya menyadari bahwa tidak sedikit rekan praktisi yang membaca Zhuan Falun terburu-buru dan puas menyelesaikan satu ceramah per hari. Mereka cenderung mengejar kuantitas sehingga membaca dengan tergesa-gesa dan ceroboh. Terkadang mereka bahkan tidak tahu apa yang mereka baca.

Melalui situs web Minghui para praktisi menulis pengalamannya bahwa Fa baru akan menampakkan diri kepada kita jika kita bersikap tulus, rendah hati, dan hormat kepada Guru dan Dafa. Jadi ketika saya belajar Fa secepat membaca surat kabar, apakah saya bisa memasukan setiap kata dan kalimat ke dalam hati?

Guru berkata,

Saya masih ingin memberi tahu anda sekalian, saya telah meleburkan keampuhan yang ada dalam Fa Buddha dan banyak kemampuan saya sendiri ke dalam buku itu, dileburkan ke dalam Fa ini. Biarpun kaset video, kaset audio atau buku ini, asalkan anda membacanya, anda akan mengalami perubahan; asalkan anda membacanya, penyakit anda akan tersingkir; asalkan anda berkultivasi, tubuh anda akan terjadi perubahan secara hakiki; asalkan anda teguh berkultivasi dengan konsisten, anda akan memiliki kemampuan, anda akan melihat, anda akan mendengar, anda akan merasakan maha karunia dari Dafa.” (Ceramah Fa pada Upacara Peresmian Himpunan Dafa Singapura, Ceramah Fa di Berbagai Tempat I)

Seorang rekan praktisi belum lama ini menyarankan agar saya membaca Zhuan Falun dengan bersuara, kata demi kata. Cara ini membuat saya menyadari apa yang saya baca. Kemudian mata ketiga saya terbuka, dan saya bisa melihat pemandangan dari ruang dimensi lain di saat hati saya tenang. Saat membaca bersuara, saya dapat melihat Buddha dari berbagai tingkat berbeda berada di belakang setiap karakter.

Menerapkan Prinsip Dafa Dalam Tindakan

Ketika pertama kali tiba di Amerika, seorang kerabat menjemput saya karena saya tidak ada uang. Kerabat tersebut membantu saya memulai hidup baru, seperti membeli mobil, membuka akun bank, menyewa apartemen, dan lainnya. Saya menemukan sebuah pekerjaan relatif mudah dengan gaji lumayan, tapi saya keluar karena kerabat saya membutuhkan bantuan saat restorannya baru dibuka.

Pekerjaan di restoran sangat menuntut waktu. Saya harus bekerja berjam-jam, membersihkan kompor dan panci, serta memotong daging. Punggung saya terasa sakit karena berdiri selama tujuh jam setiap hari. Saya sudah kelelahan sekali saat pulang tengah malam. Selain itu saya harus selalu siap sedia ketika dibutuhkan dan segera datang ketika ditelepon.

Dibandingkan dengan pekerjaan pertama saya, pekerjaan restoran sangat menuntut waktu dan tenaga, tapi gajinya rendah. Saya merasa tidak nyaman dan membenci cara saya diperlakukan. Di Tiongkok saya bekerja di sebuah kantor, tapi di Amerika saya hanya seorang buruh.

Saya juga membenci kerabat saya karena berlaku semena-mena. Dia menarik putrinya dari pekerjaan berat dan melimpahkan semuanya kepada saya. Selain itu, saya terkadang mengalami konflik dengan rekan kerja dan orang asing. Saya mulai merasakan fisik dan mental saya mencapai batasnya.

Saya menelepon orang tua saya di Tiongkok. Ayah saya berkata, “Kamu harus menanggung kesulitan yang orang biasa tidak dapat lakukan. Kamu telah dimanja oleh sistem komunis di Tiongkok dan berhasil mendapatkan segalanya tanpa kesulitan apa pun.” Saya tiba-tiba menyadari bahwa Guru sedang menggunakan mulut ayah untuk berbicara kepada saya. Saya jelas memiliki masalah.

Hari itu saya segera membuka Zhuan Falun, dan membaca:

Ada berapa banyak orang yang berlatih Gong dengan menganut pikiran tepat? Berlatih Gong harus mengutamakan akhlak, harus melakukan hal baik, berperilaku baik, selalu mematut diri untuk berlaku demikian dalam setiap hal dan di mana saja. Baik saat berlatih di taman umum maupun saat berlatih di rumah sendiri, ada berapa banyak orang yang berpikir seperti ini? Ada orang entah Gong apa yang sedang dilatih, sambil berlatih, sambil mengayunkan tubuh dia berkata: “Huh! Menantu perempuan saya itu sungguh tidak punya rasa bakti kepada saya.” “Mertua perempuan saya itu, bagaimana bisa sampai begitu jahat!” Ada yang mengumpat dari urusan di tempat kerja sampai ke urusan negara, tidak ada yang lolos dari umpatannya, bahkan terhadap urusan yang tidak sesuai dengan konsep pribadinya dia jadi kesal bukan main. Menurut pendapat anda apakah ini berlatih Gong?” (Ceramah Tiga, Zhuan Falun)

Bukankah ini sesuai dengan kondisi diri saya sendiri? Kita berkultivasi penuh 24 jam sehari. Ketika pikiran memburuk, Xinxing saya jatuh, dan saya bersikap seperti manusia biasa. Bagaimana manusia biasa mampu berkultivasi Dafa?

Saya terus belajar Fa dan mencari ke dalam. Saya mempelajari bahwa ketika saya menerima kesulitan dengan tenang, saya telah melenyapkan karma, dan orang lain memberikan kebajikan mereka kepada saya. Saya menyadari bahwa berbagai metode Xiulian perlu berkali-kali reinkarnasi untuk bisa berhasil berkultivasi. Dengan berlatih Falun Dafa saya bisa sukses dalam satu kali kehidupan, jadi apa artinya sedikit kesulitan ini? Saya harus memerhatikan Xinxing saya setiap saat dan bersikap luhur.

Setelah menyadari hal ini, saya menyesuaikan pola pikir saya dan lulus ujian. Saya terus bekerja dengan kerabat saya. Punggung saya tidak lagi sakit, dan kerabat saya mulai memperlakukan saya dengan baik. Melalui Tianmu, saya melihat segumpal substansi hitam keluar dari tubuh saya.

Suatu hari saya membeli satu set piyama baru setelah menghemat 20 dollar. Esok paginya, saya menemukan sebuah lubang di celana piyama saya, yang jelas-jelas dari produknya. Saat ingin mengembalikannya, saya berpikir lagi, bukankah ini berarti saya mengambil keuntungan dari orang lain setelah barangnya sudah saya pakai? Lagi pula saya bisa menjahitnya karena lubangnya kecil—ini bukan masalah besar.

Selain itu saya menemui berbagai situasi serupa. Pemahaman saya adalah ketika muncul berbagai masalah dan hati saya tidak tenang, itu adalah saatnya untuk membaca Zhuan Falun.

Saya membaca setiap kata secara perlahan, memastikan bahwa saya mengerti dengan apa yang saya baca, dan membaca dengan tenang. Dengan begitu Fa memberikan saya petunjuk.

Guru berkata,

Saya harap praktisi baru maupun lama, semua dapat Xiulian di dalam Dafa, semua dapat sukses mencapai kesempurnaan! Harap anda pulang ke rumah menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk sungguh-sungguh berkultivasi.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Menurut pemahaman saya, kehidupan kita merupakan pemberian Guru. Setiap orang dan setiap keadaan dalam hidup kita, membantu meningkatkan xinxing. Segalanya terjadi karena suatu alasan. Kita dapat menemukan jalan keluarnya melalui belajar Fa.

Bukankah lebih baik kita belajar Fa secara perlahan dan khidmat, mencari ke dalam kekurangan diri kita daripada mengeluh atau marah terhadap situasi. Hanya ketika kita dapat melakukan hal ini dan mengikuti kriteria Dafa maka itu terhitung sebagai kultivasi. Menurut saya, Dafa adalah kultivasi sejati, dan hanya Dafa yang memiliki keampuhan seperti itu.

Ketika kita mengalami ujian Xinxing, kita harus belajar Fa, dan perilaku kita harus sesuai dengan prinsip Dafa. Baru kita bisa melewati ujian.

Menurut pemahaman saya, hanya ketika kita membaca Zhuan Falun dengan sepenuh hati, kita baru dapat dianggap sebagai praktisi Falun Dafa yang menyelamatkan orang-orang. Jika tidak, kita hanyalah manusia biasa yang mengumpulkan berkah, dan menyia-nyiakan semua upaya Guru. Kita adalah praktisi Dafa yang melangkah di jalan dewa, jika kita berkultivasi nyata dan meningkatkan Xinxing