(Minghui.org) Salam, Guru! Salam, rekan-rekan praktisi!

Saya mulai bekerja sebagai reporter di Kantor The Epoch Times New York pada 2017 dan kemudian untuk NTD pada Mei 2019. Karena saya bekerja di departemen berita, saya terbiasa melihat ke depan dan jarang memikirkan masa lalu. Jadi, saya menghargai kesempatan ini untuk menulis makalah berbagi pengalaman untuk Konferensi Fa media.

Saya mulai Berlatih Falun Dafa

Ibu saya dipenjara karena kejahatan keuangan ketika saya masih kecil. Ada beberapa praktisi Falun Dafa di pusat penahanan. Beberapa telah menghafal Zhuan Falun dan mampu melafalkan buku itu.

Ibu saya tahu tentang Falun Dafa sebelum dipenjara. Bahkan ada tempat latihan bersama di dekat rumah kami, tetapi dia tidak pernah berpikir untuk berlatih. Jika bukan karena praktisi membantunya melewati kemalangannya, ia mungkin tidak akan berlatih Dafa. Dia terlalu terbungkus dalam kehidupan duniawi untuk memahami kedalaman Dafa dan belas kasih Guru yang luar biasa.

Segera setelah dia dibebaskan dari penjara dan kembali ke rumah, saya mulai berlatih dengannya dan mendapatkan manfaat secara mental dan fisik.

Saya Mulai Bekerja untuk Media Praktisi

Dua tahun lalu, ketika kantor pusat The Epoch Times New York menghubungi saya, saya sangat senang! Saya menonton media praktisi dari kecil. Di Tiongkok, saya hidup dan menghirup udara keruh setiap hari. Di sekolah, saya mendapat tatapan jahat dari teman sekelas karena mengklarifikasi fakta kepada mereka. Guru-guru kami mengajari kami ideologi politik Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Dalam lingkungan yang menyesakkan seperti itu, Fa Guru dan program praktisi tentang Kebudayaan Partai dan kisah Dafa, serta program Radio Minghui tentang budaya tradisional, terasa seperti seperti menghirup oksigen murni.

Kisah-kisah tentang pencarian akan kebenaran para praktisi dan orang-orang zaman dahulu meyakinkan saya bahwa nilai-nilai yang saya pegang tidak ketinggalan zaman. Program-program ini yang mempromosikan nilai-nilai tradisional Tiongkok tidak dapat ditemukan di tempat lain. Saya sering berpikir, "Kalau saja saya bisa bekerja di media kita!"

Ketika teman-teman bertanya kepada saya apa yang ingin saya pelajari di perguruan tinggi, saya berkata, “Jurnalisme.” Tetapi saya masuk jurusan bahasa Inggris di perguruan tinggi. Saya pikir mungkin saya bisa bekerja sebagai penerjemah untuk media. Pada saat itu, keluarga saya tidak memiliki rencana atau syarat untuk mengirim saya ke luar negeri, jadi pikiran-pikiran ini hanyalah seperti mimpi di siang bolong.

Keadaan kultivasi saya selama empat tahun di perguruan tinggi memburuk karena jarak dari rumah dan kurangnya lingkungan kultivasi. Ketika saya lulus, saya melepaskan kesempatan untuk melanjutkan sekolah ke program pasca sarjana tanpa tes. Saya juga tidak ingin mencari pekerjaan di kota. Saya hanya ingin kembali ke kampung halaman dan melanjutkan kultivasi.

Beberapa hari setelah saya menandatangani surat pernyataan untuk tidak melanjutkan ke pasca sarjana, saya menerima email dari sebuah perguruan tinggi di New York. Itu adalah tawaran untuk mendaftarkan diri ke sekolah jurnalistiknya. Pada awalnya, saya pikir itu adalah email spam, karena bagaimana mungkin sebuah sekolah di sisi lain bumi mengetahui alamat email saya, kapan saya lulus, dan ketertarikan saya pada media?

Kemudian terpikir oleh saya bahwa itu bisa jadi adalah pengaturan Guru.

Guru berkata,

“Fashen saya yang berada pada ruang dimensi lain telah tahu semuanya.” (Ceramah 2, Zhuan Falun)

“Aliran Buddha percaya adanya takdir pertemuan, kalian telah datang kemari juga berkat adanya takdir pertemuan, kalau sudah memperoleh mungkin juga karena sudah pantas anda peroleh, jadi anda harus menyayangi, jangan menganut mentalitas apa pun yang mengejar sesuatu.” (Ceramah 2, Zhuan Falun)

New York adalah kantor pusat untuk media praktisi. Nilai dan latar belakang saya tidak cukup memenuhi syarat untuk kuliah, tetapi saya mencoba yang terbaik untuk mempersiapkan ujian masuk. Luar biasa, saya mendapat nilai tes hampir sempurna dan mendapat poin bonus untuk studi lapangan. Keluarga saya mengubah sikap mereka dan mendukung keputusan saya untuk belajar di luar negeri.

Saya diterima di perguruan tinggi. Pada saat yang sama, beberapa sekolah lain yang telah saya daftar juga menerima saya. Saya mulai goyah dan berpikir untuk pergi ke kota tempat teman-teman sekelas saya dulu berada. Selain itu, saya memiliki masalah keamanan tentang menghadiri sekolah di New York karena banyak kelas pada malam hari.

Saya berbagi kekhawatiran saya dengan ibu saya. Dia bertanya kepada saya dengan serius, “Mengapa kamu mendaftar ke sekolah di luar negeri? Bukankah kamu ingin bekerja di media? Kelas malam akan memungkinkan kamu untuk bekerja di media di siang hari. Bukankah seharusnya kamu menghargai kesempatan yang diberikan Guru kepada kamu?"

Saya mengesampingkan semua kekhawatiran saya dan pergi ke New York. Saya berbagi apartemen dengan seorang rekan praktisi yang juga bekerja di media. Dia memperkenalkan saya ke NTD sebelum kelas saya dimulai. Setelah wawancara, saya diberi tahu untuk mulai bekerja pada hari Senin.

Guru berkata,

“Selaku seorang praktisi Xiulian, jalan hidup anda dapat diubah, juga hanya dengan Xiulian barulah dapat diubah.”(Ceramah 2, Zhuan Falun)

Bekerja di media selalu menjadi impian saya. Saya tidak pernah berpikir itu akan menjadi kenyataan! Itu menjadi kenyataan karena Guru mengatur ulang hidup saya. Ini adalah salah satu hal paling berharga yang terjadi pada saya.

Mengingat Bahwa Media Kita Menyelamatkan Orang

Meskipun saya bekerja di pekerjaan impian saya, tidak mudah untuk menjadi mahasiswa paruh waktu dan karyawan paruh waktu pada saat yang bersamaan. Selama dua tahun, saya tidak memprioritaskan kultivasi. Saya didorong oleh keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan dan mendapatkan persetujuan manajer saya. Saya sering merasa sengsara, lelah, dan tidak adil. Untungnya lingkungan di media sangatlah baik, dan saya dapat memperbaiki diri.

Saya memerhatikan bahwa ketika saya melakukan pekerjaan dengan baik atau memiliki terobosan, biasanya ketika saya menghadiri kelompok belajar Fa di pagi hari. Di sisi lain, ketika saya berada di bawah banyak tekanan dan tidak dapat membuat kemajuan, itu adalah ketika saya tidak rajin berkultivasi. Saya seperti orang biasa yang memperlakukan proyek sebagai karier, dan saya merasa tertekan oleh kurangnya peningkatan di tempat kerja.

Guru berkata,

“Anda dapat menyikapi semua ini dengan ringan dan hambar, namun anda memiliki segala sesuatu, apakah keadaan seperti ini tidak baik? Apakah anda harus menyusup ke dalam untuk menggenggam tidak melepas uang, pekerjaan, juga nafsu keinginan anda dengan begitu sengsara? Sampai-sampai makan tak enak, tidur tak nyenyak, juga takut ia akan hilang, menurut anda apakah hidup seperti ini baik? Sesungguhnya yang tidak sanggup dilepas oleh manusia adalah hati itu. Masyarakat manusia tidak akan kehilangan kondisi masyarakatnya hanya karena manusia telah Xiulian. Kondisi kehidupan umat manusia selamanya akan bertahan, anda kehendaki atau tidak ia akan tetap ada di sini. Hanya karena manusia biasa tidak sanggup melepaskan hati itu, menyebabkan kehidupan dirinya sangat melelahkan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara)

Media kita adalah proyek klarifikasi fakta. Tetapi jika kita lupa bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk menyelamatkan orang, maka kita mungkin akan memperlakukannya sebagai pekerjaan manusia biasa. Kita mungkin terikat pada prestasi. Keterikatan ini membuat saya lupa bahwa kebijaksanaan seorang praktisi tidak berasal dari bekerja lembur atau bekerja lebih keras.

Guru berkata,

“Orang zaman kuno, apakah tidak terpikir oleh mereka pesawat terbang, kereta api dan sepeda yang ada pada hari ini? Saya katakan belum tentu tidak terpikirkan. Karena jika sejarah belum berkembang sampai ke tahap itu, mereka juga tidak akan mampu menciptakannya.” (Ceramah 9, Zhuan Falun )

“Sebenarnya bagaimana berkembangnya ilmu pengetahuan umat manusia, juga berkembang mengikuti pengaturan sejarah, jika anda ingin mencapai suatu tujuan atas usaha manusia, juga tidak akan dapat tercapai.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Dalam pemahaman saya, hanya ketika seorang praktisi meningkat dan menyadari suatu prinsip maka Guru dan Dewa akan memberi mereka kebijaksanaan.

Guru berkata,

“Belajar Fa jika dapat mengejar ketinggalan maka akan ada penerobosan. Setelah belajar Fa dengan baik baru dapat membuktikan kebenaran Fa, setelah belajar Fa dengan baik baru dapat melakukan lebih baik. Banyak hal yang dulu tidak dapat dilakukan oleh praktisi, melalui belajar Fa pikirannya terbuka luas, apa pun dapat dilakukan dengan sangat cekatan, yang belajar Fa dengan baik niscaya akan terjadi demikian. Bukan berarti kultivasi anda tidak baik, yang saya katakan adalah prinsip Fa. Dengan banyak membaca buku dan banyak belajar Fa pasti akan memiliki kebijakan.” (“Ceramah Fa Pada Konferensi Fa New York Tahun 2007,” Ceramah Fa di berbagai Tempat 8)

Tentu saja, praktisi tidak belajar Fa untuk mendapatkan kebijaksanaan, sama seperti kita tidak melakukan latihan untuk menghilangkan stres. Kita melakukannya karena kita datang ke dunia untuk mengultivasi diri kita sehingga dapat menyelamatkan orang.

Saya menemukan keterikatan lain yang merintangi saya, yaitu keinginan saya untuk sukses dan menjadi picik. NTD berbahasa Inggris baru-baru ini dibuat. Saya hanya bekerja di sana selama beberapa bulan, tetapi saya benci kemajuan saya yang lambat dan berharap untuk pencapaian yang tinggi. Saya tidak menyadari mentalitas ini berasal dari budaya PKT.

Saya iri dengan Epoch Times Inggris atas pujian dan pengakuan yang mereka terima, tetapi itu didapat dari perhatian tim terhadap kualitas dan kerja keras selama bertahun-tahun. Ketika saya tidak melihat hasil langsung atau melihat diri saya meningkat secepat yang saya inginkan, saya merasa frustrasi. Saya kehilangan motivasi untuk melakukan yang terbaik. Saya sedang berpikir tentang bagaimana melakukan hal-hal dengan cepat, bukannya dengan tekun menyelesaikan setiap berita dengan baik.

Suatu hari, seorang praktisi hendak menerbitkan sebuah artikel. Tepat sebelum dia mengklik "Terbitkan," saya melihat dia melakukan Heshi (menangkupkan telapak tangan di depan dada) dan berkata dengan lembut, "Semoga artikel ini akan menyelamatkan lebih banyak orang." Saya sangat tersentuh.

Ketika saya menyelesaikan sebuah artikel, saya menganggapnya sebagai menyelesaikan pekerjaan, seolah-olah saya sedang mengumpulkan kredit untuk diri saya sendiri. Saya jarang berpikir tentang bagaimana artikel yang berkualitas tinggi dapat memperbaiki konsep pikiran orang yang membacanya, membuat orang terkesan dengan Dafa, atau membuat seseorang selangkah lebih dekat untuk memahami kebenaran.

Saya sering bertanya-tanya mengapa artikel praktisi tertentu itu selalu mendapat rasio klik tinggi dan memintanya untuk berbagi pengalamannya. Saya mengerti perbedaannya adalah seberapa besar hati yang kita curahkan pada kultivasi dan penyelamatan makhluk hidup.

Dari mulai hingga pengembangan penuh, suatu proyek mungkin membutuhkan waktu yang sangat singkat, beberapa tahun, atau bahkan lebih lama. Beberapa pekerjaan bisa berulang dan membosankan. Tetapi seseorang dapat meningkat bahkan dalam pengulangan. Jika seseorang tidak bisa berpikir panjang dan gigih dalam melakukan setiap langkah dengan baik, bagaimana proyek ini bisa berhasil?

Guru Berkata,

“Yang paling Shifu khawatirkan adalah, dewasa ini ada sebagian orang telah berubah menjadi tidak gigih maju lagi. Pada masa awal penganiayaan, semangat kalian sangat tinggi, telah berhasil mengubah situasi secara keseluruhan, seiring dengan adanya kelonggaran lingkungan, anda malahan menjadi kendur. Perihal Xiulian, ada sebuah ungkapan, dahulu saya juga pernah mengatakannya kepada anda, “Xiulian seperti pada awal mula, pasti akan berhasil.” (Tepuk tangan meriah) Banyak orang yang tidak berhasil Xiuliannya, justru karena di tengah berlalunya waktu, dia tidak dapat melangkah maju. Kesepian, menjemukan, terhadap suatu hal sudah begitu terbiasa sehingga tidak ingin dikerjakan lagi, atau sudah menjadi suatu kebiasaan. Hal apapun dapat membuat orang menjadi kendur dan malas. Anda harus selalu gigih maju. Dahulu orang Xiulian setibanya tahap terakhir masih harus mengalami ujian sejenak, jika semakin hari semakin kendur dan malas, ujian tersebut pasti tidak akan dapat dilewati.” (“Ceramah Fa Pada Hari Falun Dafa Sedunia”)

Mencapai yang Mustahil

Semester terakhir saya di perguruan tinggi dimulai pada bulan Februari. Kursus Pelatihan Media Kedua di tempat kerja juga dimulai. Saya ingin mengambil kursus pelatihan, tetapi saya ragu-ragu tentang betapa beratnya hal itu: hampir seperti pekerjaan penuh waktu, dan diperlukan enam hari penuh seminggu harus hadir ditambah dengan pekerjaan rumah.

Saya memiliki kelas untuk dihadiri di perguruan tinggi, dan proyek kelulusan saya akan jatuh tempo pada bulan Mei. Saya merasa menghadiri pelatihan adalah “mission impossible (misi yang mustahil).” Tetapi saya benar-benar tidak ingin melepaskan kesempatan itu. Jadi, saya mendaftar. Saya berkata kepada Guru dalam hati saya, "Ini akan menjadi keajaiban jika saya lulus pada bulan Mei. Guru, tolong bantu saya. "

Kursus pelatihan media memberi saya dorongan dalam kultivasi dan profesionalisme saya. Pada akhirnya, saya menyelesaikan proyek kelulusan saya setengah jam sebelum ujian tesis saya dimulai. Saya melewati ujian tesis saya dengan lancar.

Melihat ke belakang, saya menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, besar atau kecil, terjadi untuk berbagai alasan. Mereka tidak hanya membantu saya mendapatkan Fa dan berkultivasi, tetapi juga meletakkan dasar bagi saya untuk berkontribusi pada proyek membuktikan kebenaran Dafa.

Saya menyesali kesempatan yang saya sia-siakan karena saya tidak melakukan banyak hal dengan sungguh-sungguh. Berapa banyak pengaturan kehidupan demi kehidupan yang telah dilakukan Guru untuk menempa kita? Kita benar-benar harus menghargai setiap kesempatan untuk mengultivasi diri sendiri dan membuktikan kebenaran Dafa.

Mohon tunjukkan jika ada yang tidak pantas.

Terima kasih Guru! Terima kasih, rekan-rekan praktisi!

(Dibacakan pada Konferensi Fa NTD dan Epoch Times 2019)