(Minghui.org) Sebagai penghormatan kepada Hari Falun Dafa Sedunia, praktisi Falun Dafa di Korea Selatan menerbangkan balon besar dari sebuah taman di Seoul. “Merayakan 13 Mei Hari Falun Dafa” dan “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik” dicetak di balon udara dalam bahasa Korea dan Mandarin.

Taman ini dekat dengan distrik perbelanjaan yang populer dan sibuk di Jiangnan. Banyak penduduk lokal dan turis mengunjungi daerah tersebut. Balon terbang di atas kota selama beberapa jam, menarik banyak perhatian dari orang-orang di jalan dan media.

Sebelum menerbangkan balon udara pada 10 Mei 2020

Wu Shilie, presiden Himpunan Falun Dafa Korea Selatan

“Kegiatan hari ini merayakan Hari Falun Dafa. Acara ini telah dirayakan selama 21 tahun terakhir. Tahun ini menandai tahun ke-28 sejak Falun Dafa telah menyebar di seluruh dunia,” kata Wu Shilie, presiden Himpunan Falun Dafa Korea Selatan. “Karena virus Partai Komunis Tiongkok (virus corona), kami tidak dapat melakukan kegiatan berskala besar, jadi kami menggunakan balon udara untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa.”

Wu percaya bahwa Falun Dafa sangat penting selama krisis pandemi saat ini: “... untuk mengultivasi tubuh dan pikiran, para praktisi mendapat manfaat secara fisik dan spiritual. Semua orang khawatir tentang virus corona dari Tiongkok. Falun Dafa sangat bagus dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Kami berharap orang-orang melihat 'Falun Dafa baik' dan 'Sejati-Baik-Sabar baik' di balon udara, dan menjadi sehat melalui kultivasi.”

Melalui berbagai cara kreatif, praktisi Falun Gong di kota-kota Korea Selatan lainnya mengirimkan ucapan selamat dan kisah kultivasi mereka sebagai bagian dari perayaan di seluruh dunia.

Menjadi Lebih Gigih

“Saya melepaskan banyak keterikatan dalam proses kultivasi, dan jiwa saya tercerahkan. Saya menemukan jawaban untuk pertanyaan saya tentang kehidupan,” kata Zheng Jinghuan. Dia mengatakan dia sangat menghormati dan berterima kasih kepada Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa. “Guru membawa Dafa kepada orang-orang. Saya sangat berterima kasih, dan saya akan terus gigih maju.”

Zheng Jinghuan

Jiang Ruien

Jiang Ruien berbicara tentang perubahan positif yang dia alami melalui berlatih Falun Dafa. “Saya dulu terlalu berhati-hati, dan sangat pesimis, jadi saya tidak punya banyak teman. Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya menjadi optimis dan ceria, dan kesehatan saya juga meningkat.” Jiang berterima kasih atas ajaran Guru Li. “Saya berterima kasih kepada Guru atas semua yang telah dilakukan untuk saya. Dan saya akan lebih gigih,” tambahnya.

Profesor Perguruan Tinggi dari Tiongkok Daratan: Guru Memberi Saya Harapan

Profesor Wang Qian berkata bahwa prinsip-prinsip panduan Falun Dafa, Sejati-Baik-Sabar, mengubah hidupnya.

Ketika bekerja di sebuah universitas terkenal di Tiongkok, Prof. Wang mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2012. Banyak muridnya menjadi praktisi karena dia.

Sepuluh tahun yang lalu, Ibu Prof. Wang menderita sirosis hati yang parah. Dia membawa ibunya ke dokter yang adalah seorang praktisi Falun Dafa. Dokter itu berpengalaman, namun rendah hati dan beretika. Selama pertemuan pertama mereka, ibu Prof. Wang sangat kesakitan sehingga dia tidak bisa keluar dari mobil. Dokter itu menghampirinya dan memberikan diagnosa di mobil. Kondisi ibunya sangat membaik karena dokter ini.

Selama interaksi mereka, Prof. Wang terkesan dengan profesionalisme dokter itu. Dokter itu mengutamakan pasiennya dan menjaga biayanya tetap rendah.

Pada 2012, Prof. Wang mendapatkan versi elektronik Zhuan Falun, buku panduan Falun Dafa. “Saya biasanya sakit kepala dan merasa mual karena melihat layar komputer,” kenangnya. “Namun, ketika saya membaca Zhuan Falun di layar, saya tidak merasa tidak nyaman.”

Setelah membaca Zhuan Falun, Prof. Wang dan istrinya memutuskan untuk berlatih Falun Dafa.

Pada hari Minggu, ruang tamu Prof. Wang penuh dengan siswa yang datang untuk belajar bersama. Mereka mendapat manfaat dari kultivasi. Nilai mereka naik dan mereka dapat dengan tenang menghadapi konflik dalam hidup mereka.

“Mereka berbeda dari anak muda gelisah yang kita lihat di masyarakat saat ini. Siswa-siswa ini tidak menggunakan uang untuk mengukur kesuksesan,” kata Prof. Wang.

Banyak anggota keluarga Profesor Wang adalah orang bisnis, dan dia berbicara tentang apa yang dia amati di dunia bisnis di Tiongkok saat ini. “Di Tiongkok, seseorang tidak memiliki kendali penuh atas situasi jika ada banyak uang yang terlibat. Jika anda tidak ingin ditipu, maka anda harus menipu orang lain... sulit untuk melakukan hal yang benar.”

Prof. Wang berkata bahwa dia merasa beruntung menjadi seorang praktisi dan memiliki standar moral yang tinggi untuk membimbingnya. “Saya melihat banyak orang menjadi buruk dan melakukan hal-hal buruk... jika saya tidak berkultivasi, hidup saya akan sangat tidak bahagia. Saya akan dipaksa masuk ke jalan degradasi moral.”

Sekarang Prof. Wang mengetahui makna hidup, memandang ringan berbagai hal. Air mata mengalir di matanya ketika berbicara tentang bagaimana berlatih Falun Dafa memengaruhi hidupnya. “Saya bersyukur bahwa Guru mengubah hidup saya. Dia memberi saya kekuatan untuk membuat pilihan yang tepat dalam masyarakat Tiongkok. Dia memberi saya harapan. Saya berharap pengalaman saya dapat membantu orang lain melihat jalan yang cerah di kegelapan,” katanya.

Praktisi Baru: Kultivasi yang Cocok untuk Semua Orang

Li Tingcan dan istrinya Park Meishu mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2018. Selama beberapa dekade, mereka mencoba berbagai jenis qigong. Baru setelah mereka berlatih Falun Dafa mereka mengerti apa artinya berkultivasi.

Mantan Ketua Asosiasi Industri Padi Domestik Korea Li Tingcan dan istrinya Park Meishu

“Latihan qigong yang kami coba di masa lalu sangat melelahkan. Jadwal kami sibuk, dan kami harus menghabiskan uang dan waktu untuk melakukannya. Falun Dafa memungkinkan kita berkultivasi dalam kehidupan kita sehari-hari, dan kita mematuhi prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam interaksi sehari-hari kita. Tidak ada keanggotaan, tidak ada batasan, tidak ada informasi pribadi yang diperlukan, dan gratis. Itu adalah kultivasi yang cocok untuk semua orang di dunia,” kata pasangan itu.

Park dulu menderita insomnia. Setelah mulai berlatih Falun Dafa, ia tidur nyenyak dan sehat. Konflik di antara anggota keluarga juga diselesaikan.

Mereka ingin berterima kasih kepada Guru karena membawa Dafa kepada mereka dan berkata, “Meskipun kami adalah praktisi baru, kami akan berusaha keras untuk sungguh-sungguh berlatih.”

Tumbuh sebagai Praktisi

Pelajar internasional Yu Hua telah berlatih Falun Dafa bersama ibunya sejak dia masih kecil. Tumbuh besar, dia mengatakan bahwa dia sangat sehat sehingga dia tidak pernah harus minum obat untuk apa pun.

Yu hidup melalui tiga pandemi, sindrom pernapasan akut (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sekarang virus corona baru. Dia tidak pernah ketakutan dan menjelaskan, “Saya tahu Dafa baik. Saya tahu saya akan baik-baik saja.”

Selama masa remajanya, Yu menyimpang dari kultivasi. Setelah bersekolah di Korea Selatan, Yu kembali berkultivasi. Segera kepribadiannya yang keras kepala membaik. “Saya tidak lagi terlibat dalam konflik dan situasi yang mengecewakan seperti sebelumnya - 'Mengapa dia memperlakukan saya seperti ini ketika saya begitu baik padanya? Kenapa dia salah paham dengan saya?' - Saya menemukan jawaban dalam Dafa. Saya tahu semua masalah ini telah ditentukan dalam takdir.”

Yu melanjutkan, “Mereka yang tidak berkultivasi akan bertengkar bahkan karena perselisihan kecil, kerugian kecil dan demi keuntungan kadang-kadang menipu dan berbohong. Orang akan terluka. Dunia seperti itu sangat melelahkan dan tertutup. Ketika saya mengikuti ajaran Guru, saya merasa senang. Keuntungan terbesar saya adalah warna dunia telah berubah untuk saya, dari warna keabu-abuan ke warna-warna cerah yang ceria! Setiap hari indah setelah saya melepaskan keterikatan saya. Ini adalah hadiah yang tidak bisa dibeli dengan uang berapa pun jumlahnya.”

Seperti Yu, Yi Zhen juga mulai berlatih Falun Dafa ketika masih anak-anak tetapi berhenti berlatih selama beberapa tahun.

Peningkatan terbesarnya adalah belajar untuk jujur, “Saya dulu sangat berpemahaman dangkal. Saya terlalu peduli pada segalanya, kadang-kadang saya bahkan berbohong tentang banyak hal. Di tahun pertama saya (di Tiongkok), saya menghabiskan begitu banyak waktu untuk bersaing mendapatkan pengakuan di Organisasi Siswa sehingga saya tidak punya waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Saya kelelahan.”

Setelah memulai sekolah di Korea Selatan, Yi bertemu praktisi setempat dan kembali berkultivasi.

“Prinsip-prinsip panduan Falun Dafa adalah Sejati-Baik-Sabar. Dengan mengikutinya, dunia batin saya benar-benar berubah. Saya tidak lagi memandang berat banyak hal. Apa yang orang lain lakukan tidak lagi mengganggu saya,” kata Yi.

Dia menunjukkan bahwa dalam masyarakat sekarang ini orang mencari uang dan harta benda. Mereka terkadang mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara yang tidak terhormat. Yi berkata bahwa banyak orang terkenal mengalami depresi. “Ketika bentrokan terjadi, orang selalu mencari kesalahan satu sama lain. Dari pada mengeluh tentang orang lain, jika orang bisa mengubah diri mereka sendiri, maka hidup akan lebih bahagia.”

Praktisi melakukan latihan Falun Dafa bersama di taman umum.

Sambil menerapkan aturan pemerintah Korea Selatan yang merekomendasikan untuk menjaga jarak satu meter, para praktisi berencana untuk merayakan hari Falun Dafa Sedunia pada 13 Mei di tempat latihan setempat. Mereka akan mempelajari ajaran Falun Dafa bersama, melakukan latihan, dan mengadakan kegiatan lain untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka atas penyelamatan Guru.