(Minghui.org) Meskipun pandemi virus corona, seminar Falun Dafa 9 hari baru-baru ini diadakan di toko buku Tianti di Seoul, Korea Selatan. Selama dua sesi (21-29 April, dan 26 Mei – 4 Juni), rekaman ceramah video yang diberikan oleh Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa diputar. Peserta seminar mempelajari latihan Falun Dafa dan mengeksplorasi prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar.

Peserta seminar mempelajari latihan selama dua Seminar 9 Hari Falun Dafa yang diadakan di toko buku Tianti di Seoul, Korea Selatan

Para praktisi membandingkan pengalaman dan mendiskusikan bagaimana menerapkan prinsip Falun Dafa dalam kehidupan sehari-hari mereka.

“Ajaran ini Menyentuh Hati Saya”

Sulli dari Seongnam mendengar tentang Falun Dafa dari temannya. Penasaran tentang manfaat fisik dan mental dari latihan ini, dia mengunjungi situs Falun Dafa dan membaca beberapa buku. “Saya sebelumnya mencoba metode spiritual atau sistem meditasi lainnya, dan saya mempunyai banyak pertanyaan,” katanya. “Falun Dafa menjawab semuanya.”

Dengan mengikuti instruksi dan video daring, Sulli mempelajari gerakan pada akhir Februari dan Maret. Lalu, dia menghubungi sebuah tempat latihan dekat rumahnya, di mana praktisi memperbaiki gerakannya. Dia lanjut melakukan latihan di rumah.

Di awal April, Sulli mendengar tentang seminar 9 hari di Seoul, namun dia ragu karena pembatasan sosial yang disebabkan pandemi virus corona. Dia rasa dia akan menghadiri tawaran selanjutnya. “Sehari sebelum seminar, saya melihat pengumuman dari toko buku Tianti. Jadi saya membulatkan tekad saya—baik, saya akan pergi!” katanya.

Sulli sangat senang dengan keputusannya. Pengalamannya ketika menghadiri ceramah video fenomenal, jelasnya. Nyeri otot di bahunya hilang dan penyakit lainnya juga hilang. Sekujur tubuhnya terasa tenang dan nyaman. “Saya merasa energi mengalir dari kepala hingga kaki, dan sekujur tubuh saya terasa diperbaharui,” tambahnya. Terutama ketika melakukan meditasi duduk sebelum tidur, dia berkata baik tubuh dan pikirannya merasa tenang dan ringan.

Sulli percaya bahwa ajaran Falun Dafa sangat mendalam. “Ajaran ini menyentuh hati saya,” jelasnya. “Sebagai contoh, saat mengalami ketidaknyamanan ketika melakukan latihan, saya tahu itu diakibatkan oleh karma. Jadi saya mengatakan pada diri saya sendiri, ‘Kamu bisa.’ Dan saya dapat melanjutkan hingga musik [latihan] berakhir.”

Tidak Lagi Terikat akan Ketenaran

Kitack, yang tinggal di Distrik Dongjak, Seoul, bercerita bahwa temannya merekomendasikan seminar 9 hari kepadanya. Saat mempelajari ajaran Falun Dafa, dia memahami pentingnya menyingkirkan pikiran buruk. “Pada waktu itu, saya pikir saya telah melakukan cukup baik—saya tidak pernah berdebat dengan istri saya dan membiarkannya memutuskan tentang pengeluaran keluarga,” kenangnya. “Saya lalu menyadari bahwa itu tidak cukup, karena menjadi seorang praktisi artinya melepaskan semua keterikatan dan menjadi orang yang lurus.”

Melalui membaca ceramah Falun Dafa, dia mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang memandang hambar akan materi duniawi ketika mencapai kesadaran spiritual. Di masa lalu, dia memiliki keinginan kuat untuk meningkat di tempat kerja dan selalu memimpikan tentang dipromosikan hingga pangkat tertinggi. Karena ambisinya, dia sangat keras pada dirinya sendiri begitu juga dengan bawahannya.

Namun karena penyakit jantung, Kitack dirawat di rumah sakit dua kali. Ketika di ICU, dia di bawah pengawasan CCTV sepanjang waktu (24/7), bahkan ketika dia menggunakan toilet. Dia merasa sangat malu hingga keinginannya untuk promosi melemah secara signifikan.

Setelah pengalaman ini dan rawat inap lainnya karena penyakit jantung, dia menyadari bahwa beberapa hal lebih penting daripada ketenaran dan pangkat. Dia menjadi lebih baik kepada orang lain termasuk bawahannya.

“Melihat kembali semua pengalaman saya akan penyakit parah, saya rasa itu tidak kebetulan. Justru, hal itu mengajarkan saya tentang apa yang penting dan apa yang tidak,” jelasnya. “Banyak penyakit kita berhubungan dengan ambisi dan keinginan kita. Kita harus memeriksa diri kita sendiri dan bertanggung jawab atas perbuatan kita.”

Jalan yang Lurus

Hong dari Distrik Eunpyeong Seoul berkata dia telah mencoba banyak hal sebelum dia menemukan Falun Dafa, yang mana tidak hanya membingungkan namun juga mahal. Falun Dafa, di sisi lain, bebas biaya dan fokus pada masalah fundamental meningkatkan diri sendiri.

“Perasaan terdalam saya adalah Falun Dafa benar-benar lurus dan itu adalah sesuatu yang pastinya akan saya lanjutkan,” tambahnya. Dia berkata bahwa hanya dengan mengandalkan tekad untuk menyingkirkan pikiran buruk adalah tidak cukup; seseorang harus mengandalkan ajaran Falun Dafa untuk meningkat terus-menerus.

Praktisi baru lainnya, Kim, setuju. Karena masalah kesehatan, dia berhenti bekerja. “Untungnya saya dapat menghadiri ceramah 9 hari ini. Ketika melakukan latihan dan membaca dengan yang lainnya saya dapat merasakan energi yang kuat,” katanya.

Di hari kelima dari ceramah video, dia merasakan perasaan yang damai dan tenang. “Adalah hal yang luar biasa, yang mana tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Jadi saya tahu ini adalah sesuatu yang tidak akan saya tinggalkan,” jelasnya.

Melanjutkan Latihan

Zhenfu berasal dari Tiongkok namun tinggal di Siheung. Dia berkata bahwa dia berlatih selama beberapa bulan tahun 1999, namun setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Dafa, dia berhenti.

Ketika dia pindah ke Korea Selatan tahun 2008, dia melihat poster praktisi Dafa tentang pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Dafa yang dianiaya oleh rezim Tiongkok. Namun, karena pencucian otak dalam jangka panjang dari PKT, dia menolak untuk mempercayainya. Namun dalam pikirannya, dia masih tahu bahwa Falun Dafa baik dan bahwa Guru Li, penciptanya, adalah lurus.

Musim dingin lalu, dia mulai mengalami masalah kesehatan, termasuk tremor otot, mirip seperti penyakit Parkinson. Dia mengunjungi banyak dokter namun mereka tidak dapat mendiagnosis kondisinya. Menyadari bahwa tidak ada harapan, dia membeli buku Falun Dafa dari toko buku Tianti pada bulan Januari dan melanjutkan latihan.

Zhenfu mengatakan bahwa itu adalah sebuah pengalaman yang luar biasa. “Dalam perjalanan membeli buku tersebut, kaki saya sakit. Namun ketika berjalan pulang, saya tiba-tiba menyadari bahwa rasa sakit di kaki saya hilang! Saya bahkan dengan mudah menaiki tangga di stasiun kereta bawah tanah,” katanya. Dua hari setelah dia mulai membaca buku-buku Falun Dafa, rasa sakit di punggung bawahnya juga menghilang.

Setelah membaca buku-buku Guru Li, Zhengfu menyesal bahwa ia menyia-nyiakan banyak tahun. “Saya telah memutuskan untuk berkultivasi dengan rajin,” dia menegaskan.

Seringan Bulu

Seorang warga di Pulau Ganghwa, Shin melakukan perjalanan jauh untuk menghadiri rangkaian ceramah 9 hari. Dia harus menaiki taksi, lalu bus, dilanjutkan dengan naik kereta bawah tanah ke Seoul.

Karena tumor otak yang pertama kali didiagnosa sekitar 10 tahun yang lalu, Shin sering mengalami sakit kepala dan bahkan gejala stroke. Bahkan, di hari pertama seminar, dia baru saja dipulangkan dari rumah sakit jam 3 pagi. Bukannya pulang ke rumah, namun dia langsung pergi ke seminar.

Perubahan fisik sangat besar. Karena masalah kesehatan kronisnya, Shin selalu merasa lemah dan merasa sakit di kepala dan lehernya, serta kakinya terasa seberat timah. “Setelah menghadiri ceramah hari pertama, saya bangun keesokan harinya dan sakit kepala saya benar-benar hilang. Tubuh saya terasa seringan bulu! Pengalaman yang luar biasa,” katanya. Selama tiga ceramah pertama, dia selalu merasa seakan-akan dia dapat terbang. Insomnianya juga menghilang, dan pikirannya jernih.

Setelah menghadiri seminar, Shin berkata dia merasa lebih damai dan dia berhenti berdebat dengan suaminya. Ketika dia kembali dari rumah sakit untuk MRI, tidak ada lagi indikasi tumor otak.

Toko buku Tianti berlokasi di Manhattan, AS; Sydney, Australia; Seoul, Korea Selatan; dan Toronto, Kanada, juga secara daring. Seminar Falun Dafa 9 hari diadakan secara berkala di masing-masing toko buku. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di tiantibooks.org.