(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Bavaria, Jerman mengadakan kegiatan Hari Informasi di Munich, Nuremberg, dan Augsburg pada tanggal 27 Juni 2020. Mereka memperkenalkan latihan spiritual kuno ini dan memberi tahu orang-orang bagaimana praktisi secara damai menentang penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Banyak orang mengetahui tentang Falun Gong dan menyadari pentingnya menempatkan hak asasi manusia di atas kepentingan ekonomi.

Hari Informasi Falun Gong diadakan di Nuremberg

Nürnberg adalah tempat pengadilan diadakan setelah Perang Dunia II terhadap para pemimpin terkemuka Nazi Jerman untuk peran mereka dalam Holocaust dan kejahatan perang lainnya.

Praktisi membentangkan spanduk yang bertulisan, "Hentikan Penganiayaan terhadap Falun Gong" dan "Katakan Tidak kepada PKT" di Hallplatz. Mereka memperagakan lima perangkat latihan dan memberi tahu orang-orang tentang Falun Gong. Banyak pejalan kaki berhenti untuk menyaksikan peragaan latihan, berbicara dengan praktisi, dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Seorang pria muda bernama Nova berdiskusi panjang dengan seorang praktisi, Ursula. Nova mengatakan bahwa dia adalah seorang Marxis. Ursula bertanya kepadanya tentang Marxisme dan mengapa dia mempercayainya. Nova tidak bisa menjelaskan, tetapi dia hanya berharap semua orang bisa hidup dengan baik. Ursula mengatakan kepadanya bahwa miliaran orang meninggal karena berbagai penganiayaan Partai Komunis selama beberapa dekade dan banyak kejahatan dilakukan atas nama Komunisme. Ursula menyarankan cara lain untuk membantu orang: Jika orang dapat menghargai moralitas dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, mereka akan menikmati kehidupan yang baik seperti yang diinginkan Nova.

Nova tersenyum dan berkata, "Ya, ini yang saya inginkan!" Dia mengambil selebaran informasi tentang Falun Gong dan berterima kasih kepada Ursula. Wajahnya memancarkan kegembiraan.

Peragaan latihan di Augsburg

Orang-orang mengunjungi stan Falun Gong untuk mendapatkan lebih banyak informasi

Praktisi di Augsburg mendirikan stan di Moritzplatz. Karena dampak pandemi global, banyak orang khawatir tentang situasi di Tiongkok. Mereka tahu bahwa PKT menutupi situasi sebenarnya di Tiongkok, jadi sekarang orang bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Banyak orang terus menerus datang untuk menandatangani petisi. Seorang wanita muda memberi tahu seorang praktisi bahwa dia kuliah di Tiongkok dan salah satu teman sekelasnya dipenjara karena berlatih Falun Gong. Dia tahu tentang penganiayaan dan berharap keluarga praktisi di Tiongkok aman.

Seorang wanita paruh baya terkejut oleh kekejaman PKT yang mengambil organ dari para praktisi Falun Gong yang masih hidup. Dia berkata, “Apa yang telah dilakukan politisi kita tentang hal itu? Mereka harus melakukan sesuatu untuk menghentikannya!”

Wanita lain mengatakan bahwa seorang dokter Tiongkok yang dia kenal telah memberi tahu dia jumlah transplantasi organ di Tiongkok jauh lebih besar daripada jumlah yang dilaporkan secara resmi. Dia dengan cepat menandatangani petisi.

Hari Informasi di Munich

Segera setelah mendirikan stan mereka di Rotkreuzplatz di Munich, orang-orang menghampiri mereka untuk menandatangani petisi. Seorang wanita mengatakan salah satu temannya memiliki istri orang Tiongkok, yang ayahnya meninggal karena dianiaya PKT. Dia berkata, “Sangat tidak masuk akal negara Jerman mau melakukan bisnis dengan Partai Komunis Tiongkok! Rezim itu tidak menghormati hak asasi manusia!" Dia mengambil beberapa brosur pengenalan untuk rekannya.

Anne Spory, seorang penduduk setempat, menyatakan alasannya untuk menandatangani petisi, “Saya tahu banyak hal yang tidak dapat dibayangkan dan tidak adil terjadi di Tiongkok. Orang berkeyakinan dianiaya dan dirampas kebebasannya. Cara sederhana untuk menghilangkan totaliterisme adalah dengan tidak berbisnis dengan mereka. Falun Gong mewakili nilai-nilai positif. Ia berusaha meningkatkan kehidupan semua orang di bumi." Dia berpikir penganiayaan PKT terhadap orang-orang yang mengikuti Sejati-Baik-Sabar adalah karena ideologi PKT.

Lothar, berusia sembilan tahun, meminta informasi rinci kepada praktisi. Dia menandatangani petisi dengan izin orang tuanya. Dia berkata, “Saya harap orang-orang Tiongkok akan melihat bahwa saya pikir penganiayaan ini salah. Saya berharap orang-orang yang dianiaya memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri. Sejati-Baik-Sabar adalah penting."

Gabi, yang datang bersama Lothar, juga menandatangani petisi. Dia berkata, "Saya bertanya pada diri sendiri, 'Jika anda tahu itu tentang pengambilan organ, mengapa anda tidak menentangnya?" Saya ingin menjadi bagian dari kelompok yang menentangnya. Menganiaya orang-orang yang hanya mengikuti Sejati-Baik-Sabar bukanlah sifat dasar dari manusia.