(Minghui.org) Saya lahir pada tahun 1960an dan saya beruntung dapat menemukan Falun Dafa pada tahun 1997.

Sebelum saya berlatih saya sakit dan sangat lemah. Ketika saya muda saya menderita wasir,neurasthenia, radang usus buntu, tekanan darah rendah (pusing, pingsan), migrain, duodenitis, penyakit radang panggul, nyeri sendi lutut, bahu beku, dismenore, sembelit, dan sering flu. Ketika cuaca berubah di musim semi saya sesak nafas, seluruh tubuh terasa lemah, dan sulit berbicara. Saya merasa seperti diselimuti oleh awan depresi yang tidak pernah hilang.

Orang tua saya berusaha menolong saya. Mereka menghabiskan banyak uang dan sering membelikan ginseng terbaik untuk melengkapi diet saya tapi tidak menolong. Penyakitnya selalu kambuh kembali.

Ketika saya bertambah tua, dan mulai berkeluarga dan berkarier, kesehatan saya tidak meningkat. Ayah saya membawa saya ke rumah sakit setiap tahun untuk transfusi darah; ia bahkan menyewa orang untuk menggantikan saya bekerja. Hubungan saya dengan suami saya serta mertua sangat tegang. Suami saya ketergantungan merokok dan berjudi, dan saya marah kepada mertua saya karena mereka membelanya. Ia selalu berbohong dan berpihak pada mereka. Saya melampiaskan kemarahan saya padanya dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengalah.

Ditarik Kembali dari Pintu Kematian

Akhirnya saya dan suami saya tinggal berjauhan—saya tinggal dengan orang tua saya. Ayah saya mengalami luka ganas di lututnya. Sakitnya tidak tertahankan dan ia kesulitan berjalan. Adik laki-laki saya dan istrinya tinggal di pedesaan dengan keluarga besar istrinya, jadi tinggal ibu dan saya yang menjaga ayah.

Pada bulan Februari 1998, ayah saya meninggal. Saya merasa hancur. Saya sering mengunjungi makam ayah dan sangat merindukannya hingga saya jatuh pingsan. Seluruh pikiran saya negatif dan saya tidak punya keinginan untuk hidup.

Ketika saya sepertinya telah mencapai titik terendah, bibi saya mengundang saya untuk mengunjunginya. Ibu saya juga ingin pergi dan mengunjungi saudarinya, jadi selama liburan musim panas dan ibu naik kereta untuk mengunjungi bibi saya. Ini pertama kalinya saya melihat orang melakukan latihan Falun Dafa.

Malam itu, bibi saya memberi tahu saya dan ibu mengenai Falun Dafa dan mengundang kami untuk berlatih dengannya. Saya langsung setuju. Di pagi berikutnya, bibi pergi ke taman untuk melakukan latihan dengan paman tapi mereka tidak membangunkan kami.

Saya bermimpi melihat seorang pria tinggi berdiri di pintu. Sepertinya ia menunggu untuk melakukan latihan. Saya terbangun dengan kaget. Saya dipenuhi kegembiraan dan saya berlari memberi tahu ibu tentang mimpi saya. Kami pergi ke taman dan saya memberi tahu bibi. Ia berkata bahwa saya mempunyai kualitas bawaan yang baik, bahwa itu adalah Guru yang melihat harapan saya untuk berlatih jadi beliau datang untuk membangunkan saya.

Di hari itu, ibu dan saya mulai berlatih. Bibi dan paman keduanya adalah koordinator lokal. Kami melakukan latihan dan belajar Fa bersama setiap hari. Hati kami penuh, semangat kami tinggi, dan seluruh penyakit kami hilang. Sakit perut yang biasanya menyiksa saya juga secara ajaib hilang. Berat saya bertambah dan saya mulai tersenyum.

Guru yang belas kasih menyingkirkan karma saya tanpa meminta uang sepeser pun!

Hari-hari bahagia selalu lewat dengan cepat. Liburan saya lewat dalam sekejap. Sebelum keberangkatan kami, bibi memutar ceramah Guru di Jinan untuk kami. Ketika saya menonton, lingkaran cahaya berwarna merah dan hijau muncul dari sisi kiri TV. Ketika saya menyebutkan ini kepada bibi, ia berkata bahwa saya telah melihat Falun (Roda Hukum). Saya sangat gembira.

Guru Menyelamatkan Saya dari Bahaya Berkali-kali

Pada Juli 1999, mantan pemimpin PKT (Partai Komunis Tiongkok) memulai penganiayaan Falun Dafa. Saya dianiaya karena berbicara tentang kebenaran dan membagikan materi klarifikasi kebenaran. Saya ditahan secara ilegal dan dibawa ke kamp kerja paksa. Saya juga dipecat dari pekerjaan tanpa alasan. Saya harus meninggalkan rumah dan tinggal jauh dari rumah selama bertahun-tahun. Saya mengalami bahaya berkali-kali—hanya di bawah perlindungan Guru yang belas kasih saya bisa melewatinya. Saya ingin membagikan beberapa pengalaman saya.

Tahun 2011, ketika saya dibebaskan dari penjara, petugas dari kantor polisi lokal, kantor yudisial, dan staf komite perumahan; kader desa; dan keluarga saya datang untuk menjemput saya. Mereka diberi tahu dari polisi penjara bahwa saya tidak melepaskan keyakinan saya jadi mereka bersikeras saya melapor kepada mereka setiap kali saya bepergian. Suami saya dipaksa menceraikan saya ketika saya berada di penjara jadi saya harus tinggal dengan keluarga adik laki-laki saya. Segera setelah saya dibebaskan, saya pergi ke kantor polisi untuk menyelesaikan pendaftaran tempat tinggal saya. Polisi pendaftaran tempat tinggal memberi tahu saya bahwa pendaftaran saya telah dipindahkan ke kota dan kabupaten lain. Saya bertanya siapa yang mendaftarkan saya di sana. Ia menjawab bahwa ia tidak tahu.

Saya menemui asisten direktur dan meminta penjelasan. Ia secara tidak benar menyatakan bahwa kerabat saya mengubah pendaftaran saya. Saya katakan itu tidak mungkin. Undang-undang mengatakan bahwa jika orang tersebut tidak setuju, tidak ada yang berhak mengubah pendaftaran tempat tinggal seseorang. Saya mengatakan bahwa hanya pejabat pemerintah yang dapat melakukan ini. Asisten direktur mendengarkan tetapi tidak dapat menjawab. “Saya lahir di sini,” saya berkata. “Saya sudah tinggal di sini selama lebih dari 40 tahun. Semua orang tahu itu. Saya tidak akan ke mana-mana. Anda mentransfer pendaftaran tempat tinggal saya jadi anda dapat mentransfernya kembali." Lalu saya pergi.

Sore berikutnya keponakan saya menemani saya ke kantor polisi di kabupaten sebelah dan meminta polisi pendaftaran tempat tinggal untuk mencarinya untuk saya. Ia mengatakan seseorang memang mengubah pendaftaran tempat tinggal saya ke yurisdiksi lain. Dengan bantuan Guru, pendaftaran tempat tinggal saya diubah kembali. Beberapa hari kemudian, saya pergi ke kantor polisi dan mendapatkan buku registrasi saya. Asisten direktur melihat saya dan berteriak, "Untuk mendapatkan kembali registrasi tempat tinggal anda, saya harus menahan amarah direktur!" Baru kemudian saya menyadari bahwa direktur keamanan publik daerahlah yang melakukan hal mengerikan ini. Rencana untuk mengeluarkan saya dari daerah saya gagal.

Meskipun kali ini tidak berhasil, mereka belum selesai. Sepuluh hari kemudian, saya menelepon teman praktisi yang berkata, “Mengapa anda masih berada di kota asal anda? Praktisi lain berkata anda berada dalam bahaya dan harus pergi.” Saya menutup telepon, berbicara kepada adik ipar saya dan pergi.

Asisten direktur dari kantor polisi mengetahui keberadaan saya dari keluarga saya. Mereka menelepon saya dan dengan sopan meminta saya kembali. Mereka berkata mereka akan mengembalikan pendaftaran rumah lama saya dan mencatatnya di kantor polisi. Mereka tidak bertanya ke mana saya akan pergi tapi hanya ingin saya kembali. Saya tidak tahu itu adalah jebakan jadi saya pulang ke kota asal saya. Dalam perjalanan, asisten direktur menelepon, bertanya di mana saya, dan memberi tahu saya untuk langsung ke kantor polisi sebelum saya pulang ke rumah.

Ketika saya tiba di kota, seorang pemuda dari kantor pemerintah sudah menunggu. Segera setelah Ia melihat saya, ia mengangkat teleponnya dan berkata, “Ia di sini.” Saya mendengarnya dan berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh.

Segera setelah itu, seseorang menyuruh saya pergi ke kantor polisi. Saya melihat asisten direktur, kepala kantor pemerintah itu, dan sekretaris kota sudah ada di sana. Mereka berpura-pura baik dan berkata, "Anda sudah tidak punya asuransi selama lima tahun. Anda tidak bisa kembali ke tempat kerja anda. Kami menghabiskan puluhan ribu untuk memperbarui asuransi anda dan dokumen telah diisi. Anda dapat mengambil uang dari sana sekarang. Kami juga telah mengatur pekerjaan terdekat untuk anda. Barang-barang di kamar tidur bisa dijual untuk dana tambahan. Jika anda menandatangani nama anda, Anda dapat mengklaimnya.” Dia meletakkan 1000 yuan di atas meja. Saya berkata bahwa itu adalah barang pribadi saya di dalam kamar dan harganya lebih dari 1000 yuan. Saya menolak untuk menandatangani, meskipun mereka menekan saya.

Kemudian, sekitar sepuluh orang masuk ke ruangan. Seorang dari mereka berkata, “Tapi anda harus pergi ke sebuah kota tertentu untuk ‘belajar’ (artinya menjadi subyek pencucian otak dan penyiksaan) selama beberapa saat.” Saya langsung tahu bahwa mereka ingin membawa saya ke fasilitas pencucian otak lokal untuk dianiaya. Saya berkata, “Saya tidak mau pergi ke manapun, saya akan pulang.” Sang pria berkata, “Kami peduli tentang anda!” Saya berkata, “Mengapa anda peduli tentang orang-orang miskin yang sekarang pengangguran dan tidur di jalanan?” Ketika mereka melihat saya tidak mau patuh, mereka semua berjalan ke halaman untuk berbicara. Saya mendengar seorang pria berkata bahwa seseorang dari pemerintahan kota akan datang di sore hari.

Akhirnya, mereka membawa dua wanita dari pemerintahan kota itu untuk mengawasi pergerakan saya, bahkan ketika saya pergi ke kamar mandi. Saya berusaha mengklarifikasi kebenaran kepada mereka, tapi mereka tidak mau mendengar. Ketika saya dibawa keluar, saya melihat dua tas pakaian wanita di bangku. Saya sadar bahwa pemerintahan kota telah mengatur dua wanita ini untuk menjadi pendamping di kelas pencucian otak. Betapa menyedihkan bagi mereka!

Setelah makan siang, lebih banyak penjaga ditugaskan. Seorang pemuda dari kantor pemerintah datang juga. Wakil direktur duduk di seberang jalan dan berpura-pura melihat ponselnya. Ia terlihat seperti siap untuk pertarungan besar.

Saya mempunyai ponsel model lama milik putra saya. Ketika mereka meninggalkan ruangan, saya menelepon adik, putra dan keponakan saya untuk memberi tahu tentang situasi saya. Saya meminta keponakan saya untuk menjemput saya.

Pukul dua siang, keponakan saya datang dan berkata, “Bibi, ayo pergi!” Ia mengambil tas saya, mengabaikan orang-orang yang melihat kami, dan berjalan lurus ke depan. Kurang dari 10 meter, kami melihat sekretaris kota PKT berdiri tidak jauh dari jalan dengan ponsel di tangannya. Ia terlihat membeku oleh kekuatan Guru, melihat kami lewat tepat di depan mereka. Dengan bantuan Guru, kami bergegas meninggalkan kota.

Saya tahu saya tidak bisa kembali ke rumah adik laki-laki saya. Kemudian saya melihat sebuah bus yang akan pergi keluar kota di persimpangan. Saya tahu Guru telah mengaturnya bagi saya. Jadi saya berterima kasih kepada keponakan saya, naik ke bus itu, dan dalam perjalanan menuju lokasi yang jauh.

Sangatlah berbahaya. Seluruh pejabat mempunyai ponsel di tangan mereka. Hanya satu panggilan telepon bisa membuat saya dipenjara lagi. Jika bukan karena perlindungan Guru, saya tidak akan bisa menyelamatkan diri.

Saya kemudian mengetahui bahwa, setelah saya pergi, polisi pergi ke rumah adik saya untuk melakukan penggeledahan ilegal, tapi mereka tidak bisa menemukan saya.

Guru Membantu Saya Selamat dari Bahaya

Saya kembali ke rumah ibu saya. Adik dan keponakan saya juga kembali dari tempat mereka bekerja di kota, dan saya berencana untuk pergi setelah liburan Tahun Baru. Di pagi berikutnya, saya melihat cucu perempuan saya menonton kartun anak-anak, jadi saya mendekat dan duduk dengannya. Kemudian, sebuah robot dan anak perempuan muncul di layar. Robot itu berkata, “Xiao Lan berada dalam bahaya! Xiao Lan berada dalam bahaya!”

Xiao Lan adalah nama samaran saya. Saya berpikir Guru pasti memberikan saya petunjuk lewat TV.

Ternyata, polisi setempat menelepon adik ipar saya sekitar pukul satu siang dan memberitahunya bahwa mereka akan datang ke rumah. Begitu saya mendengar ini, saya pergi. Saya kemudian menyadari bahwa mereka sedang memantau panggilan telepon mereka.

Jika bukan karena belas kasih dan perlindungan Guru, konsekuensinya tidak akan terbayangkan.

Kesimpulan

Setelah 22 tahun berkultivasi dengan cobaan dan kesengsaraan, saya merasa lebih sulit lagi bagi Guru untuk membantu kita. Karena keterikatan manusia saya dimanfaatkan oleh kekuatan lama, menyebabkan saya dianiaya. Akibatnya, Guru harus mengerahkan upaya yang lebih besar untuk membantu saya.

Terima kasih, Guru, telah menyelamatkan saya. Terima kasih, Guru, karena telah menghapus karma saya dari kehidupan demi kehidupan dan untuk menanggung serta menyelesaikan kesengsaraan murid Anda!