(Minghui.org) Tanggal 6 hingga 13 Agustus 2021, praktisi Falun Gong mengadakan serangkaian kegiatan pengumpulan tanda tangan di Banská Bystrica, Ružomberok, Martin, Žilina, Trenčín dan Trnava, kota-kota di negara Slovakia. Dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran pada pelanggaran HAM di Tiongkok khususnya terhadap Falun Gong yang telah dianiaya secara brutal sejak 1999.

Kegiatan ini memberi kesempatan kepada penduduk lokal untuk melihat latihan Falun Gong dan mengetahui tentang penganiayaan yang dilakukan oleh rezim komunis Tiongkok. Banyak orang yang menandatangani petisi untuk mengakhiri kekejaman yang masih terjadi di Tiongkok sekarang ini.

Salah satu panitia pengumpulan tanda tangan, Dorotka, yang masih duduk di sekolah menengah, berkata, “Kami biasanya mengadakan kegiatan ini di Bratislava (ibu kota Slovakia), tetapi dengan demikian kami bisa berkumpul bersama selama musim panas dan kami bisa menjangkau bukan hanya orang-orang di Bratislava saja, tetapi juga di kota-kota lainnya.”

Panitia lainnya, Peter, seorang pengacara, berkata, “Saya melakukan ini agar semua orang Slovakia mempunyai kesempatan untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap orang-orang yang dianiaya di Tiongkok. Saya pikir ini penting, walaupun Tiongkok adalah sebuah negara yang jauh dari kita, tetapi karena dunia sangat global dan saling terhubung dan Tiongkok adalah pemain besar, ia akan berpengaruh pada semua kehidupan di dunia ini. Jadi saya pikir penting bagi kita untuk membela orang-orang yang dianiaya di sana, karena jika kita tidak membelanya, mungkin nanti tidak ada orang yang membela kita jika mereka menganiaya kita.”

Dia menambahkan, “Penting bagi kita untuk berbicara dan tidak membiarkan hal-hal seperti itu terjadi begitu saja menurut saya juga adalah suatu persyaratan bagi kemanusiaan.”

Reaksi publik terhadap kegiatan ini sangat positif. Banyak orang yang tidak mengetahui apa yang terjadi di Tiongkok atau mengenai Falun Gong, tetapi setelah mereka mengetahuinya, mereka ingin membantu dengan cara mereka sendiri. Banyak orang yang menyatakan dukungan terhadap Falun Gong dan berterima kasih kepada praktisi yang telah mengadakan kegiatan ini.

Pengumpulan tanda tangan di Zilina untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok

Di Zilina, seorang pejalan kaki berjanji akan membawa rekan-rekannya untuk menandatangani petisi. Setelah itu, ia datang bersama seorang pria dan seorang wanita yang keduanya menandatangani petisi.

Wanita di kiri, yang telah menandatangani petisi dan mendapatkan sebuah bunga Lotus, berbicara dengan praktisi (kanan)

Veronika yang juga mampir, berbicara tentang rezim komunis yang telah menganiaya keluarganya. Dia menandatangani petisi dan berkata, mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh komunis rezim, “Sangatlah penting untuk membicarakannya.”

Kegiatan petisi di Ruzomberok

Praktisi memerhatikan di kota kecil seperti Ruzomberok, orang-orangnya lebih sederhana dan pikiran mereka lebih jernih, praktisi tidak perlu menjelaskan dengan mendalam. Di kota besar orang-orang lebih tahu tentang keadaan dunia, tetapi mereka memiliki pikiran yang lebih rumit, jadi harus di beri penjelasan lebih mendalam. Praktisi juga merasa bahwa orang-orang dari luar negeri mempunyai pikiran yang lebih terbuka, mungkin karena mereka lebih bersyukur karena dapat pergi ke luar negeri.

Berkaitan dengan virus corona, praktisi merasa orang-orang baik dari Slovakia maupun dari tempat lainnya lebih menyadari bahwa kebebasan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan dan dihargai.

Peter mengungkapkan pendapatnya tentang kegiatan pengumpulan tanda tangan itu. “Kegiatan ini telah mendorong saya, dalam hal kita harus terus melakukan kegiatan seperti ini,” Katanya, “baik itu besar ataupun kecil, di Bratislava atau kota lainnya, karena itu penting, walaupun sulit. Ketika kita melihat reaksi positif dari orang-orang dan dampak keseluruhannya, yang menurut saya sangat baik, saya pikir harus dilanjutkan dan dipertahankan, dan saya pikir haus dipertahankan hingga akhir. Jangan katakan kepada diri sendiri, sekarang ini sulit, sekarang ini kita ingin santai, tetapi kita harus berusaha melakukannya hingga paling akhir, hingga penganiayaan berhenti.”

Dorotka mengatakan praktisi sedang merencanakan untuk mengadakan serangkaian kegiatan yang sama di Slovakia Timur tahun depan.