(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Prancis menggelar aktivitas di kampus Université Paris Cité pada 20 Oktober 2022, mengungkap penganiayaan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Banyak mahasiswa yang menerima selebaran informasi Falun Gong dan menandatangani petisi meminta agar kejahatan PKT diakhiri.


Para mahasiswa diberitahu tentang Falun Gong selama istirahat kelas mereka.


Peragaan ulang penyiksaan yang dilakukan PKT kepada praktisi Falun Gong.


Para mahasiswa menandatangani petisi meminta agar penganiayaan diakhiri.

Senator André Gattonin dari Hauts-de-Seine menghadiri kegiatan untuk menunjukkan dukungannya terhadap Falun Gong.

Senator André Gattonin dengan praktisi Falun Gong pada peragaan ulang kekejaman penyiksaan PKT.

Stéphanie Frebault, seorang profesor bahasa Inggris, mengatakan kepada seorang praktisi Falun Gong bahwa dia telah mengajar bahasa Prancis di Tiongkok pada tahun 2000, dan mendengar tentang penganiayaan PKT terhadap kelompok orang lain. Ini adalah pertama kalinya dia mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Gong.

“Ini sangat memprihatinkan,” kata Ms. Frebault. “Mereka adalah orang-orang yang damai, tidak seperti yang diklaim pemerintah. PKT telah menghancurkan banyak catatan intelektual dan sejarah, yang merupakan bagian dari budaya Tiongkok yang kaya. Warisan budaya persis kebanggaan Tiongkok, tetapi telah dihancurkan! Sangat menyedihkan mendengar bahwa Falun Gong telah dilarang!”


Stéphanie Frebault

Arthur Salvador, seorang mahasiswa Fisika, tercengang dengan kejahatan pengambilan organ oleh PKT terhadap praktisi Falun Gong. Dia berkata, “Apa yang telah dilakukan pemerintah Tiongkok menjijikkan! Penganiayaan harus dihentikan!”


Arthur Salvador (kanan) dan teman-temannya.


Penduduk lokal Lisa Dolma mencintai Tiongkok karena itu adalah negara yang indah. Dia percaya bahwa PKT akan runtuh, seperti yang terjadi pada Tembok Berlin.