Akhir-akhir ini tersebar berita
di internet, bahwa pimpinan baru didalam partai komunis Tiongkok
sedang membahas masalah “rehabilitasi” bagi Falun Gong, Jiang Zemin
sendiri juga mengemukakan bahwa “rehabilitasi” kali ini harus
dilaksanakan dengan meniru cara penanganan sewaktu revolusi besar
kebudayaan, yaitu membunuh sekelompok polisi untuk meredam
kemarahan rakyat. Berita yang bersumber dari pihak intern di
Beijing membuktikan bahwa isu “rehabilitasi” bukan sekedar hembusan
angin lalu. Dengan demikian, jika terjadi “rehabilitasi” sebelum Fa
meluruskan dunia manusia, kita sebagai pengikut Dafa harus
bagaimana menyikapinya dengan pikiran lurus?
1). Mengenali dengan jelas penganiayaan ini beserta
“rehabilitasi” dari hakikinya
Sebagai pengikut Dafa di masa pelurusan Fa, dalam periode yang
mendesak dengan perubahan yang terjadi terus menerus sebelum Fa
meluruskan dunia manusia, bagaimana agar kita dapat senantiasa
mempertahankan pikiran yang jernih dan arif, dengan konsisten
berpedoman pada Fa sebagai guru, memahami masalah dengan titik
tolak orang Xiulian dan pandangan yang supernormal, semua ini
adalah sangat penting.
Dalam pengaturan kekuatan lama, mungkin terdapat pasal dimana
partai komunis tampil memberikan “rehabilitasi” bagi Falun Gong,
namun ini tidak dapat diakui oleh pelurusan Fa. Jiang Zemin, si
pentolan kejahatan di dunia pada saat mulanya mencetuskan kampanye
penganiayaan ini, yang dia gemborkan adalah “saya tidak percaya
partai X tidak dapat menaklukkan Falun Gong”; selama lima tahun
penindasan secara terbuka dan menyeluruh sejak 20 Juli 1999, Jiang
memperalat partai X menganiaya Falun Gong, bukan hanya Jiang
sendiri telah berbuat karma dosa yang tak sanggup dilunasi, partai
X juga sulit meloloskan diri dari jeratan dosa.
Dilihat dari tingkat manusia, Falun Gong memang tidak seharusnya
mengalami penganiayaan dan penindasan, maka sudah sepatutnya
direhabilitasi, hal ini mempunyai makna yang positif. Tujuan pokok
Shifu meluruskan Fa adalah untuk menyelamatkan mahluk hidup
semaksimal mungkin. “Rehabilitasi” dapat memberi arti bahwa Jiang
memperalat partai X dan seluruh kekuatan negara untuk menindas
Falun Gong adalah suatu kesalahan besar, bagi orang-orang di dunia
yang terkelabui oleh kebohongan, hal ini dapat berperan positif
dalam membantu mereka mengenali dengan jelas fakta sebenarnya.
Tetapi ini hanya berupa sebuah perbuatan baik yang dilakukan oleh
individu yang bermotivasi merehabilitasi Falun Gong, sedangkan
hukum langit tidak mentolerir kelompok kejahatan yang dikepalai
oleh Jiang Zemin, LuoGan, Liu Jing dan Zhou Yongkang dan partai x
melakukan hal ini, karena dosa mereka terlalu besar, kebohongan,
fitnahan dan penyalahan sewenang-wenang terhadap Falun Gong serta
pembantaian biadab terhadap banyak praktisi Falun Gong yang tak
berdosa, semuanya dilakukan oleh kelompok Jiang dengan memperalat
partai x.
Karena sifat penindasan ini adalah jahat, maka sejak semula sudah
ditakdirkan akan gagal. Banyak orang yang berpandangan bijak sejak
dini pada tahun 1999 saat dimulainya penindasan, sudah dapat
melihat akibat tersebut, praktisi Falun Gong yang tak terhitung
jumlahnya lebih-lebih telah menunjukkan hal tersebut secara jelas
melalui cara-cara permohonan, penyampaian petisi, publikasi artikel
dan lain-lain. Dengan munculnya pembicaraan mengenai “rehabilitasi”
sekarang, disatu pihak karena kejahatan telah dibasmi dalam jumlah
besar, sehingga mereka sudah tidak dapat bertahan, dilain pihak
banyak orang di dunia telah mengetahui fakta sebenarnya, maka
mereka menyuarakan keadilan, dan tampil mengutuk penganiayaan
berdarah ini, dilihat dari tingkat permukaan manusia, ini
merefleksikan proses pelurusan Fa yang datang bergulir dengan
cepat.
Barang siapa dari manusia biasa ingin tampil merehabilitasi Falun
Gong, itu adalah mereka secara individu sedang menata posisi
sendiri, adalah perbuatan baik yang bermanfaat bagi negara dan
rakyat, adalah hal yang sepatutnya dilakukan oleh warga Negara
Tiongkok yang mempunyai sifat kemanusiaan dan kearifan. Tetapi
perbuatan baik secara individu tidak dapat menghapus karma dosa
yang tak terhitung yang dilakukan oleh Jiang dengan memperalat
partai x. Oleh sebab itu, saat begitu terjadi rehabilitasi,
pengikut Dafa manapun juga tidak seharusnya larut ditengah manusia
biasa, tidak boleh memandang “rehabilitasi” sebagai contoh positif
dari partai x yang “konsisten menjunjung kebenaran” dan berani
memperbaiki kesalahan, lebih-lebih jangan menganggap ini adalah
suatu karunia dari seseorang atau sebuah partai. Dihadapan Dafa,
kehidupan apapun juga hanya memiliki kualifikasi untuk memilih
bagaimana menata posisi sendiri.
2). “Perbuatan baik dan buruk pasti ada balasannya”
merupakan prinsip langit yang tak terkecuali.
Falun Gong adalah Xiulian, praktisi Falun Gong adalah orang yang
Xiulian, tidak tertarik pada pemerintahan maupun partai politik
apapun di dunia, juga tidak bermaksud menentang partai politik dan
kekuasaan politik apapun. Tetapi siapapun yang telah terlibat dalam
penganiayaan Falun Gong, baik dia itu perorangan maupun partai
politik, organisasi, perusahaan, semuanya pasti akan menanggung
akibatnya (kecuali yang dapat menutupi seluruh kerugiannya), karena
“perbuatan baik dan buruk pasti ada balasannya” adalah prinsip
langit yang selamanya tidak berubah.
Kelompok berandal Jiang maupun partai x ingin meminjam cara
mengakhiri revolusi besar kebudayaan, dengan membunuh sekelompok
polisi sebagai kambing hitam, untuk membebaskan diri dari hukuman,
ini sama juga tidak diizinkan oleh prinsip langit, karena Jiang
beserta kelompok intinya yang kecil, juga para staff berbagai
tingkatan dari kantor 610 yang mengikuti kelompok Jiang demi
kepentingan pribadi, anggota keamanan Negara, polisi setempat dan
pejabat peradilan, semuanya ikut berperan dalam perancangan,
pengembangan dan pelaksanaan politik pembinasaan terhadap Falun
Gong yang berupa “buat runtuh namanya, putuskan sumber ekonominya,
binasakan tubuh fisiknya”. Mereka semua masing-masing bertanggung
jawab atas dosa dan kesalahan yang tidak dapat dilepaskan begitu
saja.
3). Supaya orang-orang di dunia membedakan dengan jelas
perihal benar dan salah, baik dan buruk melalui penganiayaan yang
dialami oleh Falun Gong.
Dibicarakan dari perspektif lain, penghentian penganiayaan bukanlah
tujuan akhir dari kita dalam menentang penganiayaan dan
mengklarifikasi fakta; perihal rehabilitasi, disamping untuk
menghentikan penganiayaan, juga untuk meluruskan prinsip “perbuatan
baik dan jahat pasti ada balasannya” di dunia manusia ini,
menghukum semua pelaku kejahatan; menjunjung kebaikan dan mengekang
kejahatan, mendorong orang-orang di dunia mengenal
Sejati-Baik-Sabar dan Falun Gong secara positif, dengan demikian
rehabilitasi baru mempunyai makna yang sesungguhnya.
Dibicarakan dari sudut pandang prinsip langit, siapapun yang telah
menganiaya Dafa, tentu tidak boleh selesai berbuat lalu habis
perkara, para Dewa akan membuat mereka masuk neraka menanggung
hukuman yang tak berakhir, karena dosa mereka sudah terlalu besar,
Dewa tidak mentolerir siapapun yang berbuat sewenang-wenang dan
mengacaukan dunia manusia.
Dibicarakan dari Qing manusia, karena dominasi Jiang-Luo-Liu-Zhou
empat kawanan jahat ini, di seluruh negeri ada begitu banyak
pengikut Dafa yang dipukuli hingga meninggal, dipukuli hingga luka
dan cacat, digeledah rumah berulang kali, didenda berat,
diberhentikan dari pekerjaan, yang membuat berapa banyak orang
kehilangan sumber ekonomi untuk mempertahankan hidup, sehingga
hancur keluarganya. Kejahatan yang demikian besar, tentu tidak
dapat dihapus begitu saja dengan mengatakan sepatah “tidak berbuat
lagi”, “sudah direhabilitasi”. Walaupun penganiayaan telah
dihentikan , pengikut Dafa yang dipukuli hingga meninggal telah
kehilangan tubuh manusia untuk selamanya, tidak dapat kembali lagi
ke dunia; pengikut Dafa yang dianiaya hingga keluarganya hancur
berantakan dan kehilangan anggota keluarganya, selama beberapa
tahun ini mengalami penderitaan bagaikan neraka di bumi, berbagai
aspek tersebut harus mendapat ganti rugi. Jika mengizinkan
seseorang berbuat jahat semaunya, kemudian begitu stop melakukan
lalu dihapus kesalahannya begitu saja, itu sama dengan merintis
sebuah contoh yang paling buruk di dunia manusia, sama dengan
memberi dorongan bagi runtuhnya moralitas, keadilan dan hati nurani
di dunia.
Dibicarakan dari perspektif hukum, tak peduli si penegak hukum
melanggar hukum, maupun sengaja mengabaikan hukum, semua itu akan
dinilai dengan undang-undang, hukum Negara dan hukum internasional.
Menghukum orang jahat pelanggar hukum melalui jalur hukum, justru
adalah misi nyata dari hukum di dunia manusia yang membela
kebenaran dan keadilan. Memberi toleransi bagi kejahatan berarti
mencederai kebaikan.
Dibicarakan dari perspektif Xiulian, sejak tahun 96 penindasan
tersembunyi hingga 20 Juli tahun 99 penindasan secara terbuka yang
dilakukan di seluruh negeri terus sampai sekarang, klarifikasi
fakta yang dilakukan dengan giat oleh praktisi Falun Gong selama
bertahun-tahun ini, bukan semata-mata demi meredam atau
menghentikan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong sendiri,
oleh sebab itu kita tidak akan memandang penghentian penganiayaan
sebagai penyelesaian peristiwa ini, lalu merasa lega dan
mengendurkan semangat, bahkan bersorak-sorai. “Sejati-Baik-Sabar”
yang diprakarsai oleh Falun Gong adalah prinsip moral yang membawa
seribu manfaat tanpa satu mudarat bagi Negara, bangsa, kelompok
maupun pribadi manapun, tentu tidak sepantasnya difitnah dan
diinjak-injak sesuka hati oleh manusia. “Sejati-Baik-Sabar” sampai
megalami penindasan yang biadab di Tiongkok, hal tersebut
memperlihatkan hati nurani orang-orang di Tiongkok secara
keseluruhan telah dibuat ludes hingga taraf yang demikian
menyedihkan oleh kampanye politik dari masa ke masa! Kelompok
manusia yang tidak membedakan baik dan buruk, menuruti dan
membiarkan saja tindak kejahatan, tidak mungkin ada masa depan yang
cerah, ini adalah keniscayaan dari prinsip langit. Oleh sebab itu
walaupun penganiayaan dapat dihentikan secara menyeluruh, kita
tetap tidak boleh mengendurkan diri, harus membuat orang-orang di
dunia membedakan dengan jelas perihal benar dan salah, baik dan
jahat melalui penganiayaan yang menimpa Falun Gong, agar mereka
mengerti bahwa penganiayaan ini telah menimbulkan luka moral yang
berlipat ganda bagi masyarakat Tiongkok, serta pencemaran dan
pemaksaan moral bagi seluruh dunia, agar semua orang menimba dan
mengingat pelajaran sejarah yang sangat dalam ini.
4). Menghukum biang keladi penganiayaan
Praktisi Falun Gong memohon agar Jiang Zemin, Luo Gan, Liu Jing,
Zhou Yun Kang --- empat pentolan jahat penganiaya dituntut melalui
jalur hukum, juga mereka yang menjadi mata-mata keamanan Negara,
polisi setempat dan staff kantor 610, tindakan tersebut adalah
menyelaraskan prinsip langit, hubungan manusia dan hukum Negara.
Jika hanya berpura-pura, dengan membunuh sekelompok polisi yang
tidak mempunyai beking, namun tidak menghukum si biang kendali,
tidak mengkompensasi kerugian pengikut Dafa beserta keluarganya
yang mengalami penganiayaan, maka tidak dapat dikatakan
“rehabilitasi” secara hakiki, itu tak lain hanyalah penipuan untuk
mendapatkan simpati rakyat dan opini publik internasional, serta
membeli nama dan pujian, namun ratusan juta pengikut Dafa beserta
keluarganya yang teraniaya tidak dapat dibohongi, pengikut Dafa
diluar daratan juga tidak akan mengendurkan diri, tidak akan
berhenti mengekspos penganiayaan yang dilakukan oleh pentolan
kejahatan Jiang-Luo-Liu-Zhou dengan memperalat partai x sera
kerugian yang ditimbulkan olehnya.
Shifu akhir-akhir ini berturut-turut mengetengahkan artikel,
meminta pengikut Dafa “melepaskan hati manusia”, “menambah pikiran
lurus”. Shifu dalam banyak kali ceramah Fa juga mengatakan,
penganiayaan ini bukanlah penganiayaan manusia terhadap manusia.
Kita sebagai pengikut Dafa adalah sangat penting untuk mengenali
hal ini. Peristiwa apapun yang terjadi ditengah manusia biasa tidak
dapat mempengaruhi kita, tidak dapat menghalangi derap langkah kita
didalam membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan mahluk hidup.
Selama kejahatan belum terbasmi tuntas, pelurusan Fa belum
berakhir, kita pengikut Dafa akan terus mengekspos penganiayaan
kejahatan, mengklarifikasi fakta, terus menghimbau untuk “mengadili
Jiang Zemin, mengadili Luo Gan, mengadili Liu Jing, mengadili Zhou
Yun Kang”.
Marilah kita mengingat perkataan Shifu: “Jalan yang ditempuh oleh
pengikut Dafa adalah jalan Dewa, dari itu jangan terpengaruh oleh
perubahan situasi masyarakat manusia biasa, manfaatkan waktu dengan
ketat untuk klarifikasi fakta, menyelamatkan orang-orang di dunia,
memberantas setan-setan busuk, bersama pikiran lurus dan perbuatan
lurus. Terutama pengikut Dafa di daratan Tiongkok, harus menambah
daya kekuatan untuk melakukan dengan baik hal-hal yang harus
dilakukan masing-masing orang, gigih maju dengan tanpa henti.
(dipetik dari artikel “Salam”)