(Minghui.org) Saya dahulu adalah seorang penjahat yang kejam, oleh karena itu saya tidak dapat terhindar dari hukuman dan dikirim ke penjara. Dua tahun pertama di penjara saya tidak merasa menyesal. Malahan kebencian semakin membara. Saya berpikir bahwa ini tidak adil, karena ada banyak penjahat yang kelakuannya lebih buruk daripada saya, namun tidak tertangkap. Tapi saya tetap harus menjalani hukuman ini.
Berkah atau Kutukan (1)
Akhirnya saya mengerti bahwa arti dari kehidupan bukanlah untuk
mengejar nama, keuntungan ataupun perasaan.
Saya tinggal di lingkungan khusus di Penjara Kota Daqing, dengan sekelompok orang-orang yang khusus. Saya dapat katakan bahwa di sini kegelapannya tidak dapat dibayangkan. Oleh karena perlakuan buruk dan kebencian, para tahanan saling bertukar pengalaman tentang bagaimana cara membalas dendam atau melakukan lebih banyak lagi kejahatan. Tempat ini adalah sebuah pabrik “pencetak penjahat” tingkat tinggi. Saya tidak akan berkata lebih lanjut tentang bagaimana mereka mengabaikan nilai-nilai kehidupan, bagaimana mereka membahayakan orang lain atau bagaimana mereka saling mengelabui dan menipu – bahkan para sipir tidak dapat menyangkal siklus kegelapan yang terus berjalan.
Suasana di penjara sangatlah keras dan membosankan. Saya berhubungan dengan beberapa tahanan praktisi Falun Dafa. Pada awalnya saya mencoba untuk membujuk mereka agar menulis “surat jaminan (tidak berlatih Falun Dafa),” karena surat tersebut dapat ditukar dengan pengurangan masa tahanan saya. Mengapa bertahan di sini untuk menderita? Saya tidak dapat memahami praktisi Dafa sama sekali. Mereka diawasi oleh sipir dan narapidana lainnya, hanya diijinkan tidur selama dua jam per malam, dan dipaksa berdiri sepanjang hari sebagai deraan fisik.
Sesudah bergaul dengan mereka untuk waktu yang lama, saya menemukan bahwa para praktisi bersikap tulus dan baik. Mereka tidak mengikuti watak jahat Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya dapat melukiskan mereka dalam satu kalimat: Emas sejati tidak akan hancur oleh api.
Untuk mencari arti sesungguhnya dari kehidupan, saya menjadi seorang praktisi Falun Gong sejak dua bulan yang lalu.
Mungkin anda masih tidak mengerti arti sesungguhnya mengapa orang hidup atau apa yang anda akan bawa setelah mati. Singkatnya, saya telah mempelajari bahwa kita menuai apa yang kita tabur. Saya tidak lagi kuatir akan penderitaan yang menyebabkan orang biasa “sakit kepala,” dan saya telah mengalami peningkatan fisik yang menakjubkan selama dua bulan ini. Saya di sini bukan untuk membujuk siapa pun untuk mempelajari Falun Dafa. Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya telah memperoleh banyak kemajuan dalam dua bulan ini yang tidak dapat didapatkan oleh orang biasa dalam banyak kehidupan. Falun Gong baik! Falun Dafa lurus!
Berkah atau Kutukan (Sai Weng Shi Ma, Yan Zhi Fei Fu)
(2)
Dekat perbatasan utara Tiongkok hiduplah seorang pria yang
sungguh-sungguh menekuni Dao. Kudanya, tanpa sebab yang jelas
memasuki daerah suku utara. Tiap orang bersimpati padanya.
”Mungkin ini akan segera berubah menjadi berkah,” kata ayahnya.
Beberapa bulan kemudian, kudanya balik kembali, membawa serta
sebuah kuda yang baik dari utara. Tiap orang mengucapkan selamat
padanya.
”Mungkin ini akan segera berubah menjadi bencana,” kata
ayahnya.
Oleh karena ia kaya dan memelihara kuda-kuda yang bagus, anaknya
menjadi suka menunggang kuda dan akhirnya tulang pahanya patah
ketika terjatuh dari kuda. Tiap orang bersimpati padanya.
”Mungkin ini akan segera berubah menjadi berkah,” kata ayahnya.
Satu tahun kemudian, suku utara melakukan penyerbuan besar-besaran
di daerah perbatasan. Semua anak muda yang berbadan sehat dan tidak
cacat mengangkat senjata dan bertempur melawan para penyerbu.
Sebagai hasilnya, di sekitar perbatasan, sembilan dari sepuluh
orang meninggal. Anak orang ini tidak ikut bergabung dalam
pertempuran karena pincang sehingga keduanya, anak dan bapak
selamat.