Pengalaman Getir Keluarga Si Kecil Hong Hong
(Minghui.org) Hong Hong adalah seorang gadis kecil yang baru berusia tujuh tahun. Sayangnya, beberapa hari yang ayah, ibu dan dirinya telah ditangkap.
Ayahnya, Tong Huanxiang adalah orang yang memiliki standar moral sangat tinggi. Ia adalah ketua Institut Catur Kota Weihai di Provinsi Shandong. Dari tahun 1996 hingga 2002, ia menjuarai beberapa turnamen catur di Weihai. Di tahun 2004, ia dianugerahi gelar “Raja Catur dari Wuhei”. Dalam beberapa tahun terakhir ia memainkan peran penting di dalam mempromosikan dan pengembangan catur di Kota Weihai.
Selama Huanxiang menjadi ketua Institut, siswa-siswanya memenangi beberapa kejuaraan catur di Provinsi Shandong. Tahun ini, siswanya menjuarai kelas A wanita. Pada 3-5 Oktober 2007 (sesaat sebelum penangkapannya), ia menjadi juri sesi pertama “Piala Haifei" yang masuk sepuluh Kompetisi Catur Terbaik dan disponsori oleh Biro Olahraga Provinsi Shandong. Penduduk Weihai memberikan komentar posiif terhdap turnamen ini yang dinilai sebagai kejuaraan sesi terbaik yang pernah ada.
Tong awalnya pernah percaya pada propaganda penuh fitnahan dan kebencian tentang Falun Gong yang disiarkan dan disebarluaskan oleh media televisi dan surat kabar (yang menjadi corong PKC), ketika penganiayaan dimulai pada Juli 1999. Setelah ia melihat CD klarifikasi fakta, ia menyadari bahwa apa yang disebut "Peristiwa Bakar Diri di Lapangan Tiananmen" sebenarnya rekayasa belaka.- sebuah rekayasa yang diciptakan untuk memfitnah dan menghasut kebencian terhadap praktisi-praktisi Falun Gong. Ketika ia pergi ke luar negeri, ia menemukan bahwa ada banyak orang yang berlatih Falun Gong di mana-mana, dan mereka sepenuhnya kebalikan dari apa yang PKC propagandakan.
Pada sore hari tanggal 11 Oktober 2007, Hong Hong pergi dengan orang tuanya untuk mengunjungi keluarga temannya. Dalam perjalanan, beberapa polisi berpakaian sipil, yang disertai seorang petugas bersenjata, keluar dari jeep dan mencegat mereka. Dengan alasan yang dibuat-buat. Keluarga itu di bawah ancaman dibawa ke Kantor Polisi Wilayah Gao-Ou di Weihai, Provinsi Shandong.
Keluarga itu dipisahkan-- Tong dikurung di satu ruang; sedang Hong Hong dan ibunya di kurung di ruang yang lain. Hong Hong sangat takut, dia menangis dan meratap sepanjang waktu. Dia tidak henti-hentinya pergi ke kamar kecil setiap sepuluh menit. Polisi menyita barang-barang milik orang tuanya seperti tas, kunci-kunci, barang pribadi tanpa prosedur atau penjelasan resmi. Mereka memaksa masuk ke rumah dan tempat kerja Tong serta memindahkan dua komputer desktop, satu laptop, printer, hard drive jinjing, pemotong kertas, MP3 dan barang yang lain. Mereka juga menyita mobil dan deposito dari uang pembayaran uang kuliah Institut Catur sebesar hampir lima puluh ribu Yuan. Rumah dan tempat kerja mereka digeledah. Pada hari yang sama, Tong dikirim ke Pusat Penahanan Haiwei. Hong Hong dan ibunya dibebaskan dan diizinkan pulang ke rumah pada tengah malam.
Beberapa hari berlalu. Hong Hong kecil setiap hari bertanya kepada ibunya kapan ayahnya akan pulang. Ketika ibu dan Hong Hong hendak menjenguk di pusat penahanan, biro keamanan tidak mengijinkan mereka.
Mengapa Hong Hong harus diperlakukan tidak adil seperti ini? Hal ini dikarenakan keyakinan keluarganya terhadap prinsip-prinsip "Sejati-Baik-Sabar;" juga karena mereka berusaha keras untuk menjadi manusia yang baik dan mempunyai standar moral yang tinggi.
Setiap hari Hong Hong menunggu penuh harap ayahnya segera pulang ke rumah!
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2007/11/8/166168.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/11/25/91606.html