Peristiwa Berdarah di Lapangan Tiananmen
(Minghui.org) Pada tanggal 9 Februari 2007, dua rekan praktisi dan saya pergi ke Lapangan Tiananmen untuk memancarkan pikiran lurus. Kami tiba di sana pada jam 11:10 pagi. Kami mengelilingi Lapangan sambil memancarkan pikiran lurus. Ketika medekati jam 12:00, adalah waktu untuk memancarkan pikiran lurus secara global, kami berdiri di bawah tiang lampu untuk memurnikan pikiran kami. Di depan kami terhampar lapangan rumput dan saya melihat seorang laki-laki duduk di sana tidak bergerak. Karena jarak di antara kami cukup jauh, saya tidak dapat melihat dengan jelas apa yang sedang dilakukannya. Tepat tengah hari, langit tiba-tiba menjadi berawan. Entah dari mana tiba-tiba petugas polisi berdatangan mendekati laki-laki tersebut. Segera mereka menekan laki-laki itu ke lantai dan menghujaninya dengan tendangan. Mobil polisi segera datang dan polisi menyeret dia ke mobil dan menutupi lantai dimana ia dipukuli dengan kertas. Tidak lama kemudian mobil ambulans datang dan polisi memindahkan dia dari mobil polisi ke ambulans. Kemudian kedua kendaraan pergi. Tempat kejadian segera ditutup oleh polisi dan tidak seorang pun yang diijinkan mendekat.
Keseluruhan peristiwa berlangsung hanya 4-5 menit.
Petugas polisi tengah menekan
laki-laki ke lantai dan menendanginya
Petugas polisi mengelilingi laki-laki
itu sambil memukulinya,
sehingga tidak ada orang yang dapat melihat apa yang
terjadi
Polisi memindahkan laki-laki itu ke
mobil ambulans
Setelah polisi meninggalkan tempat kejadian, tiga petugas polisi
berpakaian sipil memimpin dua perempuan dari dinas kebersihan untuk
membersihkan tempat peristiwa berdarah itu dengan ember, air, sapu
dan kain pel. Satu polisi memungut kertas yang digunakan untuk
menutupi lantai dan melemparkannya ke tong sampah, sehingga tong
dikotori dengan noda darah dari kertas tersebut. Petugas polisi
yang lain kemudian mencoba untuk menyeka sampai bersih noda darah
pada tong sampah. Lantai bersimbah dengan darah. Perempuan dari
dinas kebersihan menyiram sisa genangan darah dengan air dan
mengepel lantai itu. Kami melihat kain pel juga penuh darah.
Perempuan dari dinas kebersihan terus membersihkan darah dan wajah
mereka tidak menunjukkan emosi sama sekali. Terlihat jelas, bahwa
mereka telah terbiasa dengan kekejaman petugas keamanan.
http://minghui.ca/mh/articles/2007/2/13/148864.html
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/2/21/82897.html