Pengalaman Praktisi
Guru Berkata Jangan
Takut, âŚ
Oleh Ziyan
(Minghui.org) Putra saya
adalah siswa sekolah menengah. Suatu hari ia tiba di rumah dan
berkata dengan penuh semangat, "Ibu, sekolah sekali lagi akan
mengerahkan semua siswa untuk bergabung dengan Partai. Pelaksanaan
akan dilakukan pada acara wisuda kelas dan mereka sedang meminta
semua kelas untuk berpartisipasi. Pertemuan sekolah akan diadakan
besok. Apa yang dapat saya kerjakan?"
Saya sangat tertarik dan berpikir, "Kita tidak bisa biarkan Partai
Komunis yang jahat meracuni anak-anak tidak bersalah. Kita harus
menghentikan hal itu!" Materi klarifikasi fakta di rumah hanya
tinggal sedikit dan tidak ada waktu lagi untuk mencari lebih banyak
dari praktisi yang lain. Bagaimana saya bisa menggunakan materi ini
untuk mencapai hasil yang terbaik? Dengan keinginan yang membara,
saya mohon bimbingan Guru.
Tiba-tiba gagasan yang berani datang mengalir dalan pikiran, "Saya
dapat menyebarkan materi klarifikasi fakta kepada para guru dan
pengurus sekolah. Tempat tinggal para guru ada di belakang sekolah
dan saya mengetahui bagaimana caranya agar bisa sampai di sana.
Inilah dia!"
Akan tetapi perasaan takut segera menyelimuti: "Penjaga sekolah
bertugas 24 jam sehari, dan tempat tinggal guru ada di belakang
sekolah. Bagaimana mungkin saya dapat masuk ke tempat tinggal guru
dengan aman? Bagaimana cara saya bersikap bila ini tidak berjalan
lancar? Bagaimana cara saya dapat kembali dengan aman? Saya tidak
mempunyai pengalaman seperti ini." Saya tidak memiliki keberanian,
pikiran penuh dengan konsep manusia biasa, dan merasa tidak ada
harapan. Dengan pikiran yang tidak menentu saya masuk ke pekarangan
rumah, menuju ruangan, dan duduk di sofa sambil berpikir. "Guru,
apa yang harus saya lakukan?" Merasa tidak berdaya dan lemah, saya
ingin menangis.
Sekitar dua menit berlalu. Saya kemudian mendengar suara lembut
yang berkata, "Anakku, jangan takut! Pergilah dan aku akan
menjagamu, anakku." Saya dengan seketika menyadari bahwa itu adalah
Guru, "Guru!" Apakah Guru yang memanggil saya! "Guru!" Saya berdiri
dan melihat sekeliling, air mata membasahi wajah. Saya menyeka air
mata yang mengalir, mengambil tas yang berisi materi klarifikasi,
pergi ke luar ruangan dan ke luar dari pekarangan rumah. Saya
merasakan arus hangat menyelimuti tubuh dan terasa bermandikan
cahaya Buddha.
Saya sendiri pergi ke sekolah itu dan selanjutnya menuju bangunan
utama. Saya tidak berani melalaikan satu rumah pun. Dengan
perlindungan Guru, segalanya berjalan dengan lancar, dan hampir 100
keluarga menerima materi klarifikasi fakta. Hari berikutnya sekolah
gempar. Pengurus sekolah melaporkan peristiwa ini kepada pos
polisi, dan para agen kantor 610 pergi ke petugas jaga untuk
mencari informasi agar dapat memahami peristiwa itu. Petugas
keamanan kampus berkata, "Saya sedang bertugas sore itu, tetapi
saya tidak melihat seorang asing pun masuk ke sekolah. Tidak
mungkin orang Falun Gong bisa melewati saya, sungguh tidak
mungkin!" Polisi memeriksa semua dinding sekolah dan secara
hati-hati memeriksa semua tempat. Mereka mempunyai banyak
pertanyaan seperti, "Berapa banyak orang Falun Gong masuk?
Bagaimana cara mereka masuk?" Ketika mereka melaporkan hasil
penyelidikan mereka kepada pemerintah dan komite partai mereka
tidak bisa menjelaskan dan mengatakan, "Falun Gong sangat
misterius. Kita tidak temukan jejak apa pun, bagaimana mereka bisa
memasuki sekolah."
Wakil kepala sekolah menengah itu adalah kemenakan seorang
praktisi. Setelah penyelidikan selesai, ia pergi mengunjungi
tantenya. Ia menceriterakan peristiwa ini bagai sebuah dongeng, dan
pada bagian akhir ia berkata, "Peristiwa ini pasti mempunyai
pengaruh besar pada sistem pendidikan. Kita tidak akan menghimbau
para siswa untuk bergabung dengan Partai Komunis lagi. Peristiwa
ini juga mengguncang komite partai kota. Mereka tidak ingin dampak
dari peristiwa ini menjadi lebih besar untuk melindungi masa depan
politik mereka. Falun Gong sungguh-sungguh luar biasa!"
Melalui peristiwa ini, saya sangat menyadari kemurahan hati Guru
yang agung dan belas kasih Buddha yang tanpa batas. Saya
berterimakasih kepada Guru atas nama anak-anak dan mahluk hidup
yang telah diselamatkan di kota itu. Terimakasih, Guru!
Chinese:http://www.minghui.org/mh/articles/2007/5/12/154623.html
English:http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/5/25/86082.html