Pengalaman Praktisi
Akhirnya Menemukan Kebocoran Terbesar – Keterikatan Untuk Membuktikan Kebenaran Diri Sendiri
Oleh: praktisi Falun Dafa dari Tiongkok
(Minghui.org) Baru-baru ini, keadaan kultivasi saya sangat tidak baik. Saya tidak lagi berhasrat untuk belajar Fa, ataupun konsentrasi saat belajar. Meskipun tetap belajar Fa setiap hari, saya melakukannya hanya sebagai formalitas saja, seperti menyelesaikan suatu tugas untuk Guru. Di sisi lain, “diri saya yang sejati” sangat ingin belajar dan berasimilasi dengan Fa tanpa syarat. Namun di sisi lain, segala macam maksud dan karma pikiran yang mengendap tetap “bermunculan” untuk mengganggu konsentrasi belajar Fa saya.
Saya bertanya pada diri sendiri mengapa kultivasi saya sangat sulit. Kemudian saya menyadari bahwa saya punya pikiran bahwa kultivasi seharusnya tidak sulit. Daripada meleburkan diri dalam kultivasi dan mengikuti pengaturan Guru, saya malah mengikuti keinginan, pilihan dan pikiran diri sendiri untuk mempunyai jalur kultivasi yang tenang dan nyaman. Saya tidak ingin melepaskan diri lebih lanjut. Bagaimanapun, konsep-konsep melindungi dan memuaskan diri sendiri dan berpikir bahwa saya benar adalah bukan berasal dari diri saya yang sejati. Jika saya terus begini, saya tahu bahwa saya akan selamanya kehilangan kesempatan kultivasi yang belum pernah ada sebelumnya! Jadi, saya meminta Guru untuk memperkuat pikiran lurus saya dan untuk secara menyeluruh melenyapkan semua unsur kejahatan yang menghalangi saya untuk belajar Fa dengan sungguh-sungguh, melakukan latihan, memancarkan pikiran lurus dan melakukan tiga hal dengan baik.
Setelah sungguh-sungguh berkonsentrasi dalam belajar Fa dan mencari ke dalam, saya melihat bahwa saya mempunyai hati yang egois dalam melindungi dan membuktikan diri sendiri. Pada saat yang kritis dalam menyelamatkan makhluk hidup ini, daripada menyelamatkan orang-orang untuk memahami fakta yang sebenarnya dan diselamatkan, saya malahan berfokus pada bagaimana menjaga keamanan, pilihan, perasaan dan kepentingan diri sendiri. Saya paling menghargai hal-hal tersebut. Saat mengklarifikasi fakta kebenaran, saya mencoba untuk memastikan bahwa perasaan dan kepentingan saya tidak dirusak. Dengan keegoisan ini, saat mengklarifikasi fakta kebenaran, kata-kata saya tidak cukup tulus untuk meleburkan baja dan hasilnya tidak baik.
Saya menggunakan pikiran manusia dan membelokkan standar untuk menilai siapa yang harus saya klarifikasi pertama kali. Jika orangnya ramah, saya berpikir adalah sangat mudah baginya untuk memahami fakta sebenarnya dan oleh karena itu saya seharusnya berbicara pada orang itu terlebih dahulu. Bagaimanapun, jika seseorang lebih percaya pada Partai Komunis China (PKC), maka akan lebih sulit untuk berbicara padanya dan saya harus menunggu suatu kesempatan yang lebih baik, dan seterusnya. Dihalangi oleh konsep pikiran ini, saya kehilangan banyak kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kebenaran kepada teman dan kerabat saya. Seiring dengan Pelurusan Fa yang mendekati akhir, saya tetap tidak menaruh penyelamatan makhluk hidup sebagai prioritas utama. Betapa egoisnya saya! Bagaimana mungkin suatu kehidupan seperti ini berlanjut ke masa depan dan menjadi makhluk surgawi di alam semesta baru?
Saya selalu menghindari klarifikasi fakta kepada suami dan keluarganya. Malahan, saya akan mengambil pendekatan yang saya pikir “lebih aman”, seperti memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan roh komunis dan unsur kejahatan yang mencegah mereka untuk memahami fakta sebenarnya; memberikan nomor telepon mereka kepada praktisi luar negeri untuk mengklarifikasi pada mereka, memberi tahu mereka kisah-kisah mengenai menuai apa yang kamu tabur dan kejahatan yang dilakukan oleh PKC selama Revolusi Besar Kebudayaan dan lain-lain. Bagaimanapun, saya tetap belum mengatakan pada mereka bahwa “Langit akan memusnahkan PKC, pengunduran diri dari PKC untuk menyelamatkan diri anda.” Ini adalah akibat dari keterikatan saya yang sangat kuat dimana menggantungkan diri pada orang lain, melindungi diri dan menghindari konflik secara langsung.
Saya sebelumnya pernah keluar dari kultivasi dan meninggalkan Dafa selama empat tahun karena mengikuti jalur kejahatan. Saat kembali pada Dafa, orang-orang hanya dapat melihat perubahan positif di permukaan, seperti mempunyai temperamen yang baik dan tidak berkelahi dengan orang untuk kepentingan pribadi. Bagaimanapun, ini bukan membuktikan Dafa, namun membuktikan diri sendiri. Betapa memalukan dan kotornya pikiran dan kelakuan saya ini! Saya tetap mengatakan pada diri sendiri, “Membuat mereka menghormati saya dan kemudian mengklarifikasi fakta kebenaran kepada mereka saat saya mempunyai kesempatan yang baik.” Jadi saya tetap menunda dan menunggu perubahan di luar dan menunggu praktisi lain mengklarifikasi fakta pada mereka. Saya lupa bahwa segala yang terjadi selama kultivasi bukan kebetulan. Ini adalah suatu kesempatan baik untuk membantu kita menyingkirkan keterikatan dan karma, membayar hutang kita, dan meningkatkan diri. Mencari suatu kenyamanan dalam kultivasi dengan tanpa gangguan adalah berdasarkan pada keegoisan.
Jadi dengan tegas saya berkata pada diri sendiri, “Saya akan menghilangkan semua pikiran dan konsep-konsep yang ada didalam kepada saya pada berbagai kondisi yang berbeda, dimana egois dan tidak mengikuti karakteristik ‘Sejati, Baik, Sabar.’ Saya ingin mengasimilasikan diri dengan “Sejati, Baik, Sabar” untuk menjadi seorang yang tidak egois dan tak tergoyahkan, laksana intan!”
Kemudian saya sungguh-sungguh merasakan kekuatan belas kasih saat berbicara pada orang-orang. Belas kasih dari hati seseorang dapat benar-benar mengubah orang lain. Saya tahu bahwa hanya saat saya menerobos pemahaman manusia terhadap Fa dan Pelurusan Fa dan penyelamatan makhluk hidup oleh Guru, saya dapat menumbuhkan keinginan untuk menyelamatkan orang-orang dan mengharmoniskan dengan apa yang Guru inginkan.
Konsep-konsep dan keegoisan saya adalah apa yang benar-benar menghalangi saya dalam melakukan “tigal hal” dengan. Saya harus secara menyeluruh melenyapkannya dan mempertimbangkan pendekatan yang terbaik untuk menyelamatkan makhluk hidup dan mengharmoniskan dengan apa yang Guru inginkan. Saat pikiran kuat ini muncul dan saya membuang keterikatan saya, lingkungan diluar semuanya berubah. Saya tidak lagi tergerak oleh apapun yang muncul. Saya hanya mempunyai pikiran untuk menyelamatkan orang-orang. Sebenarnya segalanya dilakukan oleh Guru. Ini hanyalah tergantung apakah kita dapat membuang keegoisan diri kita, membuang semua keterikatan dan berjalan di jalur yang diatur Guru.
Saya sangat berterima kasih kepada belas kasih Guru yang tanpa batas yang mengizinkan saya yang pernah tersesat ini untuk menemukan tujuan lagi dan mengejar ketinggalan dalam menempuh jalan kedewaan!
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2007/7/1/157865.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/7/12/87608.html