Anak-anak Dibebaskan dari Tempat Pembakaran Batu Bata di Provinsi Shanxi, Namun Para Praktisi Falun Gong Masih Dipaksa Masuk ke Kamp Buruh di Tempat Pembuatan Batu Bata Hedong di Provinsi Ninxia
Oleh: praktisi Falun Dafa di Ningxia
(Minghui.org) Terbongkarnya tempat pembakaran batu bata ilegal di Daerah Hongtong, Provinsi Shanxi, dimana ditemukan ribuan anak-anak usia sekolah dipaksa bekerja sebagai budak. Berita ini mengejutkan media China dan seluruh dunia. Bahkan petinggi PKC seperti Hu dan Wen memberi komentar mengenai hal ini. Saya mengutuk keras kejahatan yang dilakukan oleh orang yang tidak berperasaan yang berkolusi dengan petinggi PKC lokal.
Tempat Pembuatan Batu Bata di Penjara Yinchuan di Provinsi Ningxia adalah tempat sarang gelap untuk menyiksa para praktisi Falun Gong.
Selain beberapa kesamaan antara dua skema ilegal, ada beberapa perbedaan.
Para buruh diculik dan dipaksa bekerja di tempat pembuatan batu bata.
Secara kasar sekitar seribu anak-anak usia antara delapan dan lima belas tahun ditahan di pembakaran batu bata ilegal di Daerah Hongtong. Ratusan dari ribuan praktisi Falun Gong usia antara sepuluh hingga empat puluh tahun telah dimasukkan ke penjara oleh PKC. Sejak bulan Mei 2001 praktisi Falun Gong Wang Yuzhu, Luan Ning, Wang Desheng, Lu Xiangdong, Jiang Tao, dan Li Zhining telah disiksa di Tempat Pembuatan Batu Bata di Penjara Yongchuan, Provinsi Ningxia.
Para pedagang manusia menyediakan buruh kepada pembakaran batu bata ilegal, sementara para praktisi Falun Gong di Tempat Pembuatan Batu Bata Hedong ditangkap oleh rejim Jiang.
Sementara beberapa anak-anak di tempat pembakaran batu bata ditahan di sana selema tujuh tahun, penangkapan ilegal terhadap praktisi Falun Gong telah berlangsung selama delapan tahun.
Para buruh di tempat pembakaran batu bata Hongtong dipaksa bekerja selama lebih dari sepuluh jam sehari. Setelah para praktisi Falun Gong di tempat pembuatan batu bata Hedong selesai bekerja, mereka disiksa dengan tongkat listrik dan dipukuli. Mereka dipaksa menulis pernyataan jaminan dan melepaskan kepercayaan mereka. Petugas Li Youxin, Yue Huaining dan Peng Jianxin menikmati kegiatan memukuli para praktisi, dan mereka diberi hadiah berkat kebrutalan mereka.
Para pengawas di tempat pembakaran batu bata mendapat uang dengan mengantongi sebagian makanan dari para buruh. Makanan di tempat pembuatan batu bata itu memuakkan. Didalm kegelapan malam setelah bekerja, para buruh tersebut ditutupi dengan debur batu bata, dan hanya mata mereka yang terlihat. Mereka makan malam tanpa mencuci wajah mereka. Apa yang disebut dengan mi adalah terbuat dari lem. Setelah makan malam, seseorang berkata, “Saya tidak tahu berapa banyak lalat yang saya makan hari ini,” yang kemudian dijawab, “Tidak sebanyak yang ada di mangkuk saya. Saya hanya menemukan lalat tujuh ekor.” Para praktisi Falun Gong sering dikurung di sel terpencil dan diberi sepotong kecil roti kukus.
Kereta batu bata itu berbobot lebih dari lima ratus kilogram (1,100 lbs). “Kamu harus berlari untuk menggerakkan kereta ini dan terbang dengan kereta kosong.” Slogan yang sama digunakan di dua tempat, dengan perbedaan pada anak-anak yang ada di tempat pembakaran batu bata tidak saling menyiksa, sementara di tempat pembuatan batu bata narapidana paling kejam menyiksa praktisi Falun Gong dengan memukuli dan mengganggu mereka. Petugas Yu Huaning memberi kekuasaan kepada narapidana Zhu Yongfeng untuk memukul dan mengganggu para praktisi Falun Gong, dan dia tidak perlu berkerja.
Dunia terkejut dengan berita tentang tempat pembakaran batu bata ilegal di Shanxi, sementara kejahatan di tempat pembuatan batu bata di Penjara Ningxia masih tertutup.
Dengan perlawanan dari orang-orang baik terhadap tindak kejahatan yang dilakukan oleh pemilik tempat pembakaran batu bata, para pengawas, dan petugas lokal, operasi ilegal gagal dan anak-anak yang diculik dibebaskan, namun tempat pembuatan batu bata Hedong dikuasai oleh PKC, dan masih menyiksa para praktisi Falun Gong.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2007/6/27/157709.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/7/15/87710.html