Pengalaman Praktisi
Mengenali Proses Pelurusan Fa â Deportasi Hong Kong Dan Peristiwa 20 Juli Pada Dasarnya Berbeda
Oleh Yi Yan (praktisi Falun Dafa luar negeri)
(Minghui.org) Lebih
dari seribu praktisi Taiwan ditolak masuk ke Hong Kong baru-baru
ini. Beberapa praktisi sangat marah. Beberapa mengatakan ini
merupakan suatu versi dari peristiwa 20 Juli 1999. Saya berpikir
pemahaman ini menunjukkan bahwa kita belum mengenali perbedaan
antara penganiayaan dan Pelurusan Fa.
Kedua peristiwa ini pada dasarnya berbeda. Peristiwa 20 Juli adalah
ketika kejahatan memulai suatu penganiayaan secara menyeluruh.
Sedangkan pada peristiwa pendeportasian dari Hong Kong sebelum 1
Juli 2007, kejahatan hanya memanfaatkan celah kekosongan kita dan
berupaya untuk menghambat laju Pelurusan Fa. Pada 20 Juli 1999,
kejahatan yang amat besar seakan merambah langit menyelimuti bumi.
Praktisi Dafa hanya dapat bertahan karena Guru yang menanggung
semua hal-hal keji dari kejahatan itu. Sekarang, pengikut Dafa
sedang mengejar dan menyapu bersih sisa-sisa tangan hitam dan setan
busuk. Semua yang tersisa dari kejahatan adalah debu, sekalipun
begitu kejahatan masih juga menolak untuk menerima fakta bahwa
mereka tidak dapat melanjutkan penganiayaan ini serta berupaya
untuk bertahan hingga saat terakhir.
Hong Kong mendeportasi sejumlah besar praktisi Falun Dafa karena
kejahatan takut pada praktisi Falun Dafa. Ini bukanlah disebabkan
kejahatan itu sedemikian kuat. Dengan penyebaran fakta kebenaran
tentang Falun Dafa dan laju arus Pelurusan Fa, keseluruhan situasi
di dalam triloka telah berbeda dibanding delapan tahun yang lalu.
Guru telah mengatakan kepada kita tentang perubahan besar antara
kebaikan dan kejahatan pada dimensi lain setelah kita mulai
memancarkan pikiran lurus.
Fenomena yang sama terjadi dengan pengikut Falun Dafa di dalam
Negeri China. Ketika beberapa praktisi melihat rekan praktisi lain
ditangkap, mendengar kejahatan menyebarkan dokumen fitnahan, atau
mendengar desas-desus, mereka berpikir gelombang baru penganiayaan
sedang datang. Mereka menyikapi gejala di dalam satu area kecil
sebagai masalah global. Dengan demikian, mereka tanpa sengaja
malahan mendorong kejahatan serta keangkuhan dari kejahatan. Mereka
berpikir bahwa kejahatan adalah kuat dan masih mengendalikan
keseluruhan situasi, pada kenyataannya, kejahatan memanfaatkan
kebocoran para praktisi. Mereka menyikapi penganiayaan terhadap
para praktisi Falun Dafa seperti penganiayaan terhadap manusia
biasa. Jika kita masih memiliki pikiran ini, adalah sama halnya
dengan menerima dan mengakui penganiayaan itu. Bagaimana mungkin
kita mampu menyelesaikan misi kita untuk menyelamatkan seluruh
mahluk hidup dan apakah hanya menyelamatkan beberapa anggota
keluarga dan teman saja?
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2007/7/4/158179.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/7/17/87763.html