Kamis, 29 Juni 2006,
(Minghui.org) Banyak orang membicarakan masalah
kedamaian. Lalu apa yang dimaksud dengan kedamaian? Beberapa orang
mengatakan bahwa kedamaian adalah manifestasi dari hati yang
berbelas kasih alami dari manusia. Untuk sebuah negara, kedamaian
adalah suatu idaman bagi umat manusia dan merupakan status
peradaban yang optimal di mana orang-orang hidup dengan harmonis
dan saling tolong menolong. Ketika membicarakan tentang kedamaian,
orang-orang seketika memahami bahwa semua itu cenderung dihubungkan
dengan perang.
Sesungguhnya, ada penyiksaan yang lebih kejam lagi dibanding dengan
peperangan—ini disebut genosida dan wajah teror lainnya. Pembunuhan
dan penyiksaan tidak adil terhadap orang-orang yang tidak bersalah
yang dilakukan oleh rejim diktator yang mana disaat masa damai
sangat sulit mendapatkan perhatian layak dari masyarakat
internasional—termasuk media—hingga kini sudah terlambat.
Menurut buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, 80 juta
penduduk China telah meninggal dengan kematian tidak wajar pada 56
tahun terakhir yang dilakukan oleh Partai Komunis China (
PKC).
Kapan pun PKC menghadapi suatu persoalan penting yang menuntut
kepatuhan dari massa, dia menggunakan "Patriotisme" dan
"Nasionalisme" untuk mengerahkan orang-orang dalam waktu singkat.
Dalam semua kasus, termasuk masalah yang berhubungan dengan Taiwan,
Hong Kong, Falun Gong, dan bentrokan antara seorang mata-mata
pesawat terbang AS dengan sebuah pesawat tempur jet China, PKC
menggunakan kombinasi dari metoda teror dengan tekanan tinggi dan
pencucian otak secara kolektif, dengan demikian membawa sikap
pandang dari orang-orang bahwa seolah-olah itu adalah perang.
Metoda ini serupa dengan yang digunakan oleh fasis Jerman.
Tujuh tahun yang lalu mantan Presiden China Jiang Zemin melancarkan
kampanye genosida yang mengarahkan sasarannya terhadap Falun Gong.
Perintahnya adalah: "Hancurkan mereka secara fisik, cemarkan nama
baik mereka dan hancurkan finansial mereka." Penyiksaan ini adalah
penyiksaan genosida No. 1 di China saat ini.
Kekejaman PKC mempertanggungjawabkan kurang lebih 10.000 kematian
akibat siksaan terhadap praktisi Falun Gong sendiri. Para praktisi
sedang meningkatkan kesadaran mereka tentang penyiksaan terhadap
Falun Gong sejak penyiksaan itu dimulai.
Ini adalah sungguh tidak manusiawi bahwa orang-orang yang tidak
bersalah telah dicuri organ tubuh mereka dan tubuh mereka
dinajiskan untuk mengaliri saku para pejabat korup pengadilan,
polisi dan rumah sakit di China.
Situasi ini adalah sangat mendesak. Beberapa minggu yang lalu
sebuah radio Sound of Hope melaporkan telah menghubungi rumah sakit
di China yang bersikap sebagai pasien transplantasi yang telah
diberitahu berulang-kali untuk datang sebelum 1 Mei sementara
persediaan organ masih berlimpahan.
Setelah itu dihimbau akan ada suatu kelangkaan organ berkaitan
dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah yang baru. Seorang
doktor juga menegaskan bahwa organ tersebut berasal dari praktisi
Falun Gong. Informasi lebih lanjut tentang perlakuan kejam ini
dapat dilihat pada Internet (eng.soundofhope.org).
Ada suatu perasaan mengerikan untuk menyelidiki, melaporkan dan
menghentikan kekejaman ini, sehingga diabaikan oleh media dunia dan
pemerintah serupa.
Sedangkan sekitar 80 anggota Konggres AS dan beberapa wakil dari
Uni Eropa telah dipanggil untuk suatu penyelidikan terhadap masalah
ini, Kanada telah memelopori dengan tiga pengacara HAM terkemuka
yang sedang menyelidiki dugaan pengambilan organ tubuh secara
illegal dari praktisi Falun Gong yang masih hidup.
Baru-baru ini kami telah menganjurkan kepada tiga pengacara-- David
Kilgour, David Matas dan Clive Ansley—yang akan didampingi oleh
Edward McMillan-Scott, Wakil Ketua Uni Eropa. Mereka segera
menunggu persetujuan dari Pejabat China untuk melakukan suatu
penyelidikan independen di dalam negeri China dalam upaya untuk
mengumpulkan lebih banyak bukti dan sedang dalam proses.
Orang-orang dari seluruh lapisan masyarakat telah bergabung di
dalam Koalisi Internasional Penyelidikan Penindasan terhadap Falun
Gong, suatu delegasi pencarian fakta ke China untuk melakukan
penyelidikan secara penuh penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong
yang dilakukan di kamp-kamp kerja paksa dan fasilitas penangkapan
lainnya di China.
Karena prihatin terhadap penyiksaan Falun Gong yang terus berlanjut
selama lima tahun ini, para praktisi Vancouver telah mengadakan
aksi damai dengan menggelar permohonan damai selama 24 jam di depan
Konsulat China di Jalan Granville 3300.
Baru-baru ini, Walikota Vancouver Sam Sullivan mendapat tekanan
keras dari Konsulat China dan meminta kepada para praktisi untuk
membatalkan aksi mereka atau ia akan melihat mereka di pengadilan.
Ini adalah salah satu bentuk lain mengekspor penyiksaan ke luar
negeri melalui alat perangkap konsulat tersebut.
Tetapi dibawah wajah kelompok yang kuat, otokratis dan politis keji
bahkan yang telah melakukan kedengkian, kekejaman dan genosida
brutal di dalam sejarah, tidak pernah sekali pun ditemukan praktisi
yang memilih jalan kekerasan. Dan sampai kini Falun Gong masih
tetap Falun Gong.
Di bawah prinsip Sejati, Baik dan Sabar, kedamaian dan keadilan
sedang membangun dasar moral yang paling hakiki untuk masa
mendatang, yang telah menjadi harapan satu-satunya bagi setiap umat
manusia untuk kembali pada kemuliaan.