(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa - Liu
Xiaolian, 69 tahun, bertempat tinggal di Desa Babaodao, Kota Chibi,
Provinsi Hubei. Pada tahun 1958, Ms. Liu menderita penyakit keras
pada kedua matanya. Dalam dua minggu, mata kanannya menjadi buta.
Pada tahun 1995, dia mulai berlatih Falun Gong, dan dalam dua
minggu, mata kanannya telah dapat melihat kembali. Dia juga menjadi
lebih tenang, sehat, dan berbelas kasih.
Ms. Liu Xiaolian
Tubuh Ms. Liu Xiaolian yang sudah membengkak
Pada bulan Desember 2000, Ms. Liu
ditangkap karena ikut memohon keadilan bagi Falun Gong di
LapanganTiananmen; seputar alat kelaminnya ditendangi oleh polisi.
Tiga hari kemudian, dia dibawa ke Kota Haicheng, Provinsi Liaoning.
Polisi menelanjangi semua praktisi Dafa yang ditangkap saat itu,
hanya meninggalkan pakaian dalam, kemudian memaksa mereka berdiri
di luar pada musim paling dingin tahun tersebut (suhu terendah saat
itu mencapai -30 derajat Celsius).
Pada tanggal 17 Januari 2001, polisi dari Kota Chibi mengawal Ms.
Liu kembali dari Haicheng. Pada mulanya, Ms. Liu ditahan di Pusat
Penahanan Nomor 2 Kota Chibi. Seorang pekerja lepas bernama Ye Jun
ditugaskan untuk menyiksanya. Setiap pagi, Ye Jun memukuli kepala,
dada, perut dan bagian-bagian lain dari tubuh praktisi Liu. Setelah
memukulinya, Ye Jun menyiksa korban dengan memaksanya berlutut
lebih dari empat jam. Ms. Liu disiksa seperti ini secara
terus-menerus selama satu minggu, kemudian mereka memindahkannya ke
Pusat Penahanan Nomor 1, bertepatan dengan datangnya liburan Tahun
Baru Imlek. Banyak sekali metode penyiksaan yang diterapkan
terhadap perempuan lanjut usia tersebut.
Saat turun hujan pada tanggal 28 Juni 2002, Cai Jinping
(kepala Divisi Keamanan Dalam Negeri Kota Chibi), Deng Dingsheng
(wakil kepala Pusat Penahanan Nomor 1), Qian Yulan (wanita, wakil
kepala Pusat Penahanan Nomor 1, yang bertanggung-jawab atas para
sipir wanita), Song Yuzhen (wanita, sipir pada penjara wanita), dan
lainnya mencoba untuk membunuh Ms. Liu. Qian. Yulan datang ke dalam
sel dan berkata kepada Ms. Liu, "Anda menjadi cacat karena berlatih
Falun Gong. Pemerintah sudah memutuskan untuk menyuntik anda dengan
beberapa obat-obatan." Ms. Liu menolak setiap suntikan dan berkata
kepadanya, "Saya menjadi cacat karena siksaan kejam yang sudah Anda
lakukan terhadap saya, bukan akibat berlatih Falun Gong." Mereka
membawa Ms. Liu ke Rumah Sakit Ibu dan Anak di seberang pusat
penahanan, tetapi para dokter di sana menolak untuk melakukan
penyuntikan. Lalu polisi mengajak Ms. Liu ke Rumah Sakit Rakyat di
kota tersebut. Para dokter mulai menyiapkan suntikan, bahkan tanpa
bertanya apa penyakitnya. Dengan cara ini, obat beracun tak dikenal
disuntikkan ke dalam tubuh Ms. Liu secara paksa.
Suntikan obat yang tidak dikenal tersebut mulai bereaksi malam itu
juga. Telinga, mata, hidung, dan mulut Ms Liu mulai mengeluarkan
darah. Gendang telinganya terluka parah sehingga terasa seperti
hendak pecah. Dia muntah dan seluruh isi perutnya terkuras.
Dia mulai mengeluarkan darah, dan gumpalan-gumpalan darahnya yang
mengeras mengeluarkan bau seperti ikan mentah yang telah ditangkap
selama lima hari. Dia merasakan kesakitan yang luar biasa pada saat
akan menggunakan kamar kecil. Dia hanya dapat minum sedikit
air, tetapi tidak dapat makan apa pun, dan korban pingsan beberapa
kali. Bahkan dalam keadaan demikian, polisi tidak segan untuk
mencoba memeras uangnya. Mereka mengirim pesan kepada keluarga
korban, mengatakan bahwa Ms. Liu akan segera meninggal. Suaminya
ditipu untuk membayar 3.000 Yuan dan menulis pernyataan untuk
membawa pulang korban. Pada tanggal 28 Agustus 2002, pusat
penahanan mengijinkannya pulang karena korban sakit parah.
Akan tetapi, Ms. Liu tidak meninggal. Dia berjuang keras agar dapat
berdiri dan keluar untuk mengungkapkan penganiayaan yang tidak
manusiawi terhadap para praktisi Falun Gong, dan orang-orang
mendengarkan penderitaannya sambil meneteskan air mata. Pihak
kepolisian mendengar Ms. Liu tidak meninggal, malah korban sedang
mengungkap kejahatan aparat PKC. Suatu hari setelah dia pergi ke
luar, polisi setempat mendatangi dan menangkapnya kembali
langsung dari tempat tidurnya. Dia dipindahkan ke Pusat Penahanan
Nomor 1 pada tanggal 17 Oktober 2002.
Pada tanggal 6 Desember 2002, kepala pusat penahanan Deng Dingsheng
dan sebanyak 18 sipir serta para narapidana lainnya, secara brutal
menyiksa wanita berusia 62 tahun ini. Mereka dengan kejam
memukulinya, dan lima orang memegang dan menarik tubuhnya secara
bersamaan dari lima arah yang berbeda. Vagina-nya langsung robek
karena tekanan. Persendiannya lepas dan mengeluarkan bunyi
kertak-kertuk sebagai akibat dari tarikan orang-orang jahat
tersebut. Mereka secara bergiliran memukuli korban sambil
menarik-narik tubuhnya dengan belenggu yang beratnya mencapai 25
pon.
Pada tanggal 4 Februari 2004, seorang pakar penyiksaan dari
Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta informasi tentang Ms. Liu
Xiaolian. Pada tanggal 29 Mei 2004, setelah lima bulan mengalami
penyiksaan di pusat penahanan, Ms. Liu dipulangkan ke rumahnya oleh
petugas dari pemerintah kota dan polisi.
Pada bulan April 2006, Ms. Liu membagi-bagikan brosur informasi
tentang Falun Gong dan ditangkap oleh para agen polisi. Para
petugas kepolisian Kota Chibi menyerahkannya kepada bagian kejiwaan
Rumah Sakit Umum Pabrik Tekstil Kota Puqi dan memperlakukannya
sebagai seorang pasien dengan gangguan jiwa. Ms. Liu disiksa dengan
suntikan dan obat-obatan beracun, disetrum dengan tongkat listrik
yang bertegangan tinggi, mengalami pelecehan-pelecehan dari para
pasien pria penderita gangguan jiwa dan banyak hal lagi.
Kadang-kadang setelah dia dikurung di dalam rumah sakit, dia
disiksa hingga dia tidak mampu berbicara.
Zhang, seorang dokter yang juga dikenal sebagai kepala bagian,
membuat kesepakatan dengan pemerintah Kota Chibi dan polisi,
menyetujui penyiksaan secara medis kepada Ms. Liu dengan biaya
6.000 Yuan. Zhang dan kaki tangannya menggunakan listrik
bertegangan tinggi, dan menyetrum korban dengan jarum-jarum listrik
selama empat jam. Ia juga memerintahkan pasien-pasien pria
penderita gangguan jiwa untuk menghina, mengutuk, memukuli, dan
melakukan pelecehan seksual kepada Ms. Liu. Ia memaksa Ms. Liu
menelan obat-obatan berbahaya. Ia juga memasukkan kurang lebih 6
liter cairan beracun ke dalam pembuluh darah Ms. Liu selama
24 jam. Setelah itu, kulit korban berubah gelap, dan korban
kehilangan kesadaran selama dua hari dua malam. Ketika siuman
kembali, Ms. Liu telah kehilangan kemampuannya untuk berbicara.
Dokter menghentikan siksaan medisnya ketika mereka melihat Ms. Liu
telah diam membisu. Setelah menjadi bisu, Ms. Liu menulis banyak
surat kepada Zhang dan kaki tangannya, mencoba untuk menyadarkan
dan menggugah nurani mereka, dan mengatakan kepada mereka bahwa
demi mendapatkan uang insentif yang tidak seberapa, mereka telah
mengumpulkan banyak karma dengan melakukan penganiayaan terhadap
para praktisi Falun Gong yang tidak bersalah.
Ms. Liu Xiaolian telah mengalami penyiksaan secara fisik dan mental
sedemikian rupa selama lebih dari dua tahun, menderita busung dan
kesulitan makan. Dia dibebaskan pada bulan Agustus 2008, hanya
ketika dia telah sekarat, dan para dokter memperkirakan bahwa
korban hanya dapat bertahan hingga sekitar dua puluh hari. Korban
meninggal dunia pada tanggal 26 Oktober 2008 sore.
Bagian Kejiwaan Rumah Sakit Umum Pabrik Tekstil Kota Puqi
Laporan terkait:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/9/18/100752.html
Chinese:
http://www.minghui.cc/mh/articles/2008/10/31/188927.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/11/2/101943.html