(Minghui.org) Berikut ini saya ingin
berbagi pengalaman Xiulian selama beberapa bulan terakhir ini
dengan rekan-rekan praktisi.
Saya bekerja di sebuah kapal pesiar yang bisa memuat 1200 penumpang
dengan 525 awak kapal. Selama musim panas, kapal berlayar di Alaska
selama seminggu, dimulai dari Vancouver dan berakhir di Vancouver
juga. Selepas liburan musim panas di Alaska, kapal melakukan
perjalanannya selama 35 hari yang dimulai dari Kanada, kemudian
menuju San Diego, Hawai dan Kepulauan Tahiti (French Polynesia).
Mengingat mengunjungi berbagai tempat dengan bahasa yang berbeda,
saya harus menyiapkan brosur-brosur dengan beberapa bahasa. Tentu
saja, bagi awak kapal dari Indonesia, saya sudah membagikan ke
kamar mereka. Sebagian besar mereka sudah mengetahui kebenaran
Falun Dafa dan kejahatan PKC. Disamping itu, secara periodik saya
mengirim berita Erabaru dan newsletter Kebijakanjernih.net pada
“crew bulettin board.” Terutama berita yang menyangkut sepak
terjang PKC menganiaya orang-orang baik. Bagi awak kapal dari Eropa
dan Amerika, mereka bisa membaca brosur Falun Dafa yang saya pasang
di buletin board dan juga bisa melihat kami berlatih ketika mereka
lalu lalang di pagi atau malam hari. Disamping itu, saya juga
mengklarifikasi fakta dengan bahasa Tagalog bagi awak kapal yang
berasal dari Pilipina. Secara umum, awak kapal menanggapi dengan
positif. Bahkan istri dari manager hotel sempat ikut
berlatih.
Vancouver
Hari ini merupakan akhir kunjungan kapal di Kanada setelah melewati
liburan musim panas. Biasanya, setiap minggu saya pergi ke Kedutaan
Besar China untuk bergabung dengan praktisi setempat untuk
memancarkan pikiran lurus dan memberi semangat terhadap protes yang
berlangsung 24 jam sehari. Mereka bergantian menjaga stan kecil
yang didirikan di depan kedutaan besar tersebut. Mereka melakukan
tiga hal selama 24 jam. Hari ini adalah hari protes ke-2589, tujuh
tahun lebih.
Sepertinya Guru sudah mengatur untukku. Selama ini, saya tidak
pernah mendapat jadwal kerja seperti hari ini. Saya telah memesan
materi Dafa untuk keperluan klarifikasi. Karena saya punya pikiran
untuk melakukan beberapa hal pada hari ini, maka perlu waktu kurang
lebih 2-3 jam. Pertama, pergi ke tempat latihan untuk membawa
spanduk dan klarifikasi; kedua, pergi ke Kedutaan Besar China untuk
bergabung dengan praktisi-praktisi lain dan memancarkan pikiran
lurus, dimana jarak masing-masing tempat cukup jauh. Kekuatan lama
juga membuat rencana, cuaca menjadi tidak bersahabat, turun gerimis
dan dingin. Kemudian jalur bus juga berubah tidak seperti biasanya.
Tetapi, dengan kepercayaan pada Fa, semua bisa dilewati. Akan ada
banyak dewa-dewa memberi jalan keluar asal pikiran saya
lurus.
Karena materi Dafa adalah swakelola, saya memberi sedikit donasi
kepada pembina di sini. Agar di kemudian hari materi-materi ini
selalu tersedia.
Ada 12 orang sedang memancarkan pikiran lurus. Kemudian kami
berkenalan dan latihan bersama. Benar-benar tempat yang cocok untuk
klarifikasi. Berikut ini adalah pengalaman khusus yang saya alami
di sana. Saya didatangi oleh seorang polisi. Saya memperkenalkan
diri, kemudian menceritakan tentang Falun Dafa. Ternyata dia adalah
petugas yang secara rutin mengunjungi tempat protes di depan
Kedutaan Besar China. Dia menanyakan nama saya, kemudian seorang
praktisi Kanada mendekati kami dan menanyakan apa maksud polisi
mencatat nama saya. Polisi itu mengatakan bahwa dia ingin tahu
kalau yang melakukan protes ini adalah benar dari Falun Gong, bukan
orang luar. Kemudian polisi ini mengatakan bahwa dia rutin ke mari
selama 2-3 tahun lebih.
San Diego, California
Saya bertemu dengan empat ibu-ibu yang membagikan buletin
kerohanian Kristen, dalam beberapa bahasa. Saya mengambilnya untuk
saya taruh di tempat bacaan karyawan. Kemudian giliran saya memberi
mereka brosur dan menjelaskan tentang Falun Dafa. Mereka kaget
setelah saya menjelaskan bahwa rakyat China ditindas dan dianiaya
di negaranya karena berlatih Falun Dafa. Tidak banyak yang bisa
saya lakukan di San Diego karena waktu yang sangat terbatas. Namun,
di pagi hari saya bertugas mengantar tamu-tamu yang memerlukan
kursi roda, dan saya mengklarifikasi fakta kepada mereka
semua.
Saya harus membeli kertas untuk membuat brosur dalam bahasa
Inggris, Perancis dan Spanyol, masing-masing satu rim. Saya tidak
punya kontak person yang bisa saya hubungi dalam waktu yang singkat
untuk mendapatkan materi klarifikasi. Satu-satunya cara adalah
membuatnya sendiri. Waktu sangat terbatas. Tempat yang kami
kunjungi hanya sekali. Tidak tahu kapan lagi akan pergi ke tempat
itu, tidak tahu apakah di sana ada praktisi atau tidak, apakah akan
bertemu dengan orang-orang yang seharusnya mendapat berita
kebenaran tentang Dafa. Saya hanya merasa bertanggung jawab
terhadap mereka. Saya harus melakukan apa yang bisa saya lakukan
agar orang-orang mendengar tentang Fa dan mengetahui kekejian
kejahatan menganiaya pengikut Dafa.
Kepulauan Hawai
Tempat tujuan berikutnya adalah Hawai. Perlu lima hari di laut
untuk tiba di Hawai dari San Diego. Saya memiliki jadwal latihan
setiap pagi kalau kapal berada di laut, berlatih selang seling
antara gerakan dan meditasi setiap hari selama satu jam. Karena ini
Xiulian, tentu ada sandungan-sandungan yang saya harus lewati. Yang
paling sering saya gagal adalah memancarkan pikiran lurus jam 3
pagi (jam 18.00 waktu Beijing). Dengan mengerahkan berbagai macam
cara, saya hanya bisa menunda tidur agar bisa melakukan dengan
pikiran lurus, jika tidak akan mengantuk atau ketiduran.
Kami mengunjungi lima tempat di Hawai. Hari pertama adalah Kota
Hilo di Big Island. Waktu untuk keluar sangat terbatas dan hanya
bertemu sedikit orang untuk diklarifikasi fakta.
Hari kedua adalah Honolulu, pulau Oahu. Di sini, saya agak banyak
waktu; pada pagi hari, saya melakukan latihan sendirian di taman
dengan memasang spanduk Falun Dafa dan setelah itu menyebarkan
brosur. Siangnya, saya pergi ke mall untuk klarifikasi fakta kepada
sopir taksi keturunan China asli, yang telah menetap di Hawai
selama lebih dari 10 tahun. Begitu saya mengucapkan Falun Gong, dia
tidak senang mendengarnya, dia bicara lebih banyak dari pada saya,
mengatakan Falun Gong berpolitik dan lain-lain. Saya menjelaskan
sebisanya yang dapat dia terima, setelah dia tidak menggebu lagi.
Dia tahu kalau saya punya DVD 9 Komentar, dia mengatakan tahu
banyak dan tidak mau menerima brosur dan DVD. Terakhir, saya bilang
silahkan baca lebih lanjut tentang kebenaran di dalam brosur. Saya
letakkan brosur di dashboard taksi, setelah membayar.
Hari ketiga, kami berada di Lahaina, Pulau Maui. Bertemu dengan
teman-teman Indonesia dari kapal lain. Mereka tertarik pada Falun
Gong dan kami belajar gerakan di taman yang ramai, setelah itu saya
melanjutkan dengan menyebarkan brosur.
Hari berikutnya kami berada di Kona, Pulau Hawai. Saya berjalan
menyusuri pertokoan membagikan brosur, juga masuk pasar kecil yang
menjual berbagai macam buah-buahan lokal dan juga cindramata. Waktu
yang tepat bagi pedagang dalam kesepian mendapat bahan bacaan
tentang kebenaran Falun Dafa.
Hari kelima, kapal berada di Nawili-wili, Pulau Kauai. Saya naik
bus antar jemput supermarket Walmart. Saya pergi ke sana untuk
menemui siapa saja yang bisa saya klarifikasi dan memberikan
informasi tentang Falun Dafa kepada para penjaga stan, kasir dan
juga mereka yang akan keluar dari supermarket serta yang masih
berada di tempat parkir.
Dari ke lima tempat yang saya kunjungi, hampir semua orang dengan
tulus menerima brosur klarifikasi. Kecuali seorang sopir taksi di
Honolulu. Dia masih diselimuti oleh kabut kebohongan PKC. Tetapi,
saya telah melakukan untuknya, tentu saja bagian dia yang mengerti
tahu harus memilih kebenaran atau kejahatan.
Tahiti, Kepulauan Polinesia
Setelah tiga hari di laut, akhirnya kami sampai di Pulau Raiatea.
Tahiti berada di kepulauan pasifik yang berbahasa Perancis. Saya
sudah menyiapkan materi klarifikasi seperti brosur, DVD dan booklet
berbahasa Mandarin serta brosur berbahasa Perancis.
Saya agak tercengang setelah melihat sebuah bangunan bertingkat dua
seperti aula dan halamannya cupkup luas dan bertembok. Bangunan ini
tidak dipakai. Ada tulisan mandarin padanya. Ini mengindikasikan
ada komunitas Tionghoa di kota kecil yang terpencil. Hanya ada
beberapa puluh toko.
Keindahan alam Tahiti menarik kunjungan banyak wisatawan. Saya
sempat terhenyuh oleh tiga orang Tionghoa (manula) yang dengan
sangat ramah menerima tiga materi (brosur Perancis, booklet
Mandarin dan DVD 9 Komentar). Sayang sekali, saya kehabisan materi
untuk penduduk lokal. Saya hanya mencetak sekitar 50 lembar
brosur.
Esoknya, kami berada di Bora Bora, Kepulauan Polinesia. Pulau ini
terkenal keindahan alam, pantai, dan laut yang berwarna-warni.
Tanahnya subur, berwarna hijau dengan berbagai pepohonan tropis.
Saya terfokus mengenai bagaimana cara yang efektif menyebarkan
kebenaran tentang Falun Dafa kepada masyarakat di sini. Dengan
pengalaman menyebarkan brosur dari rumah ke rumah di Bali, saya
menerapkannya di sini. Penduduknya sangat sedikit yang bisa
berbahasa Inggris. Bahasa Perancis saya juga sekedar untuk bertegur
sapa. Namun demikian, apa itu Falun dafa, bagaimana keadaannya di
China, semuanya dijelaskan di dalam brosur. Saya hanya punya hati
untuk membantu Guru menjelaskan kebenaran kepada orang-orang. Di
sini, setiap rumah ada dua atau tiga anjing, jadi setiap kali masuk
rumah yang mereka urus pertama adalah menjaga anjingnya agar tidak
mengganggu. Ternyata tidak semua penduduknya polos dan sederhana
pikirannya.
Ada seseorang di sebuah rumah yang bagus melihat saya datang
langsung membuat tanda berhenti dengan isyarat tangannya ke atas.
Rupanya dia punya anjing galak yang dirantai untuk menjaga
rumahnya. Setelah bertemu dan memberi salam serta mengatakan maksud
saya memberinya informasi tentang Falun Dafa, dia menolak dan
pergi. Ini kegagalan saya hari ini. Tetapi, begitu saya ke jalan
raya, ada yang memutar mobilnya untuk berbalik arah. Dia dan
istrinya dengan ramah menerima brosur Falun Dafa. Hari ini saya
kekurangan brosur lagi padahal saya membawa lebih dari 100 brosur.
Sisa waktu saya gunakan untuk belajar Fa di pantai.
Tempat pelabuhan berikutnya adalah Papeete, ibu kota Tahiti. Pada
hari yang bersamaan, terdapat kapal berbendera China dengan tiga
parabola di atas kapal. Itu adalah kapal latih untuk pendidikan
akademi angkatan laut (ini menurut penuturan salah seorang petugas
pemandu kapal/pitot). Bagi saya, ini adalah kesempatan bertemu
dengan para pemuda China untuk diklarifikasi fakta kebenaran.
Singkat kata saya sudah siap dengan segala keperluan untuk keluar
membuktikan kebenaran Fa. Saya mendekati kapal tetapi tidak bisa
masuk ke area kapal berlabuh. Hanya berjarak puluhan meter. Hari
itu, saya sudah selesai mencetak satu rim brosur berbahasa
Perancis. Karena saya hanya bisa berbahasa Perancis untuk bertegur
sapa, saya hanya membagikan brosur kepada setiap orang yang saya
temui. Ada banyak yang menanyakan dimana dan kapan latihan. Waah,
saya jadi kurang enak mengatakan kalau ini hanya taraf pengenalan.
Saya katakan agar mencari informasi lebih lanjut di internet.
Kemudian saya bertemu beberapa kadet kapal laut China di pertokoan.
Saya menyapa mereka dan memberi hormat, kemudian memberikan booklet
berbahasa Mandarin. Wajah mereka langsung berubah ketakutan dan
mengembalikan semua materi dan buru-buru pergi. Lalu, di pasar saya
bertemu lagi dua orang kadet lainnya. Saya melakukan hal yang sama.
Reaksi serupa terjadi bahkan seorang memberitahu temannya agar
tidak menghiraukan saya. Ini bisa terbaca dari bahasa tubuhnya.
Sungguh terbalik dengan orang-orang lokal yang dengan senyum
ramahnya menerima dan berterima kasih setelah mendapat brosur dan
langsung membacanya. Karena kekurangan brosur, saya kembali ke
kapal untuk mengambil brosur tambahan. Saya hanya punya waktu hari
ini untuk mengunjungi tempat ini, orang-orang harus mendengar
tentang Dafa.
Malamnya, saya masih punya waktu dua jam sebelum kapal berangkat.
Saya berencana ingin melakukan latihan di taman agar orang-orang
bisa melihat Falun Gong seperti apa. Saya memasang spanduk kecil
dan lalu mulai berlatih. Banyak awak kapal dan penduduk lokal serta
turis yang bersantai menyaksikan pemandangan tersebut. Kemudian,
saya menyebarkan brosur lagi kepada para pedagang makanan di warung
mobil. Saya kembali bertemu dengan lima Perwira Instruktur kapal
angkatan laut China yang sedang menikmati makan malam. Saya
memancarkan pikiran lurus sebelum menemui mereka. Setelah memberi
salam, saya memperkenalkan diri kemudian karena kendala bahasa saya
hanya bisa menyampaikan maksud saya dalam bahasa Inggris. Kemudian
saya memberikan mereka setiap orang satu brosur Mandarin.
Lagi-lagi, begitu melihat kata-kata Falun Gong semua berubah
menjadi tegang dan mengumpulkan semua brosur lalu ditaruh di ujung
meja. Saya berterima kasih dan mengatakan Falun Dafa Hao (baik)
kepada mereka. Suasana yang sangat berbeda ketika saya memberikan
brosur kepada pelayan dan pedagang makanan. Kami berbincang dengan
penuh keramahan layaknya orang normal. Sungguh sangat menyedihkan
menghadapi mereka yang telah dicuci otak oleh PKC. Pandangan mereka
sungguh gelap terhadap dunia luar. Tetapi saya telah memekikkan
Falun Dafa Hao di depan mereka yang notabene adalah pejabat negara
Tiongkok. Bisa jadi mereka kaget kok Falun Gong ada
dimana-mana.
Saya masih dalam perjalanan menuju ke tempat-tempat lain di Amerika
Latin, seperti Mexico, Guatemala, Costarica, Panama dan Colombia.
Sebulan kemudian akan menuju Kepulauan Bahama, Peru, Equador dan
juga ke Pulau Grand Cayman. Tentu saja saya akan terus memberitakan
kebenaran tentang Falun Dafa kepada orang-orang yang saya
jumpai.
Heshi