(Minghui.org) Saya
dan ibu mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Segera setelah
itu, seluruh keluarga kami mulai berlatih. Namun, setelah
dimulainya penganiayaan pada tanggal 20 Juli 1999, ibu saya menjadi
tidak terlalu rajin. Karena saudari saya dan suaminya ditangkap
beberapa kali, ibu saya takut dan berhenti berlatih Dafa. Selama
periode itu, kondisi kesehatannya memburuk dan menderita penyakit
jantung, diabetes dan batu ginjal. Saya, suami, saudari dan ipar
laki-laki mencoba meyakinkan beliau untuk melanjutkan latihan,
namun dia tidak dapat berlatih dengan rajin. Khususnya, dia tidak
dapat melepas keterikatan pada obat-obatan.
Pada pertengahan bulan Juni tahun ini, ibunda
berkata bahwa dia masuk angin. Dia batuk sepanjang malam, kelelahan
dan acapkali tidak dapat mengendalikan buang air besar dan kecil.
Pada awalnya, saya pergi ke rumahnya dan memancarkan pikiran lurus
setiap hari. Namun, kondisinya tidak meningkat. Pada saat itu,
saudari saya (seorang praktisi) mengatakan pada saya bahwa dia
memimpikan dua saudari kami – mereka kembali dari kota lain dan
membawa sejenis uang kertas bakar untuk orang mati. Saya dan suami
mendapat mimpi yang sama. Saya mulai menyadari betapa seriusnya
masalah ini. Khususnya setelah membaca artikel di Mingguan Minghui,
“Adalah tanggung jawab kita untuk memperhatikan para praktisi
yang lebih tua,” saya tersadar.
Saya membawa ibu pulang. Kami belajar Fa, berlatih dan memancarkan
pikiran lurus. Kami belajar ceramah Guru dan membaca “Mingguan
Minghui.” Kami juga berbagi pemahaman mengenai Fa. Pikiran lurusnya
menjadi semakin kuat dan kondisinya meningkat dengan cepat. Setiap
hari, dia akan belajar Fa, berlatih dan memancarkan pikiran lurus
dengan sukarela. Suatu ketika, saat berlatih perangkat kedua, dia
mendapat gejala serangan jantung. Kakinya berguncang. Namun dia
hanya mempunyai satu pikiran – Saya akan menyelesaikan latihan,
apapun yang terjadi. Dia sungguh-sungguh berkeras menyelesaikan
lima perangkat latihan. Kemudian sejak itu, ibu saya tidak mendapat
gejala yang sama. Dan lagi, dia secara menyeluruh pulih. Bahkan
edema (bengkak karena penumpukkan cairan pada jaringan) tangannya
yang telah berlangsung lama, sembuh. Dia berkata bahwa Guru dan
Dafa telah menyelamatkan hidupnya.
Dengan perlindungan Guru, ibu menanggulangi penyakitnya.
Bagaimanapun, dari kejadian ini, saya menyadari keterikatan saya
dalam berkultivasi. Saya tinggal sangat dekat dengan ibu namun
jarang belajar Fa dan berbagi pengalaman dengannya. Ibu saya hanya
mendengarkan ceramah Fa Guru dan jarang mempunyai kesempatan untuk
belajar ceramah Fa Guru di negara-negara lain, ditinggal sendirian
membaca Mingguan Minghui. Pikirannya yang lemah terhadap
prinsip-prinsip Fa menyebabkan dirinya melihat masalah dengan
konsep manusia dan hampir melangkah di jalur yang diatur oleh
kekuatan lama. Melihat lebih dalam, ini adalah hasil dari melihat
hal-hal dengan konsep paska lahir daripada melihat dengan pikiran
lurus. Saya selalu berpikir bahwa ibu saya menderita karena dia
tidak rajin dalam belajar Fa dan mengklarifikasi fakta kebenaran.
Pikiran saya tanpa sadar mengakui penganiayaan oleh kekuatan lama.
Praktisi yang lebih tua adalah partikel dari Dafa. Mereka
memerlukan kita untuk berbagi waktu dengan mereka untuk belajar Fa
dan berbagi pengalaman. Keterikatan kita terhadap kekhawatiran
belajar mereka yang lambat atau membosankan adalah tepat apa yang
perlu kita singkirkan.
Saya ingin membagi pemahaman dengan rekan-rekan praktisi bahwa
tidak ada yang kebetulan. Segala yang terjadi pada kita adalah hal
baik. Sepanjang kita dapat melihat segalanya dengan pikiran lurus,
dan tidak terganggu oleh konsep manusia, keajaiban akan terjadi.
Melalui situasi ini, kita dapat meningkatkan diri dan melangkah
dengan teguh. Mohon ditunjukkan bila ada yang tidak tepat.
4 Oktober 2008
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2008/10/5/187141.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/11/2/101941.html