(Minghui.org) Atas undangan seorang
teman, Mr. Chu Wei-Bor, seorang seniman ternama Taiwan, menempuh
perjalanan jauh dari Jinshan ke Shihlin untuk menyaksikan Pameran
Seni Internasional Sejati-Baik-Sabar. Setelah menyaksikan pameran,
Mr. Chu mengindikasikan bahwa dia merasa para senimannya tengah
menggunakan bentuk ini untuk membantu orang-orang untuk membedakan
kebaikan dan kejahatan, serta berkomentar bahwa karya-karya yang
dipamerkan mewujudkan belas kasih dan merupakan kontribusi besar
bagi kemanusiaan.
Seniman kenamaan, Chu Wei-Bor (kanan)
Mr. Chu percaya bahwa orang-orang memerlukan moral dan nurani.
Di tengah masyarakat yang tidak menekankan pada moral, terutama di
sebuah negara yang mengedepankan materialisme, orang-orang tidak
lagi mempercayai dewa. Mereka merusak agama dan hanya memikirkan
diri sendiri. Namun melalui Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar, dia
melihat karya-karya para praktisi Falun Gong bersumber pada moral
dan nurani, dan tidak dikreasikan hanya demi kepentingan pribadi.
Lukisan-lukisannya sungguh merefleksikan pemikiran para senimannya
tentang hakikat kehidupan dan dengan belas kasih memikirkan orang
lain.
Pernah mengalami pembantaian massal Nanjing dan perang saudara, Mr.
Chu memiliki pemahaman yang mendalam mengenai makna dan nilai
kehidupan. Dia berkata bahwa orang-orang harus mampu membedakan
kebaikan dari kejahatan. Karya-karya para praktisi Falun Gong
menunjukkan kontras perbedaan tersebut dan bagaimana berbalik dari
jalan yang salah. Ia merasa bahwa pameran tersebut memancarkan
belas kasih dan merupakan kontribusi yang signifikan bagi
kemanusiaan.
Mr. Chu membahas tentang lukisan “Seruan Tidak Bersalah,”
mengatakan bagaimana lukisan itu menggunakan teknik yang sangat
realistis. Butiran air hujan terlihat jernih dan murni. Hati sang
seniman dapat terlihat melalui kejernihan air hujan yang jatuh dan
mata gadis kecil itu.
Mr. Chu lebih lanjut mengatakan dirinya menghormati para
senimannya, menambahkan bahwa kultivasi jiwa para seniman dengan
jelas terefleksi pada karya-karya mereka. Dia turut menandatangani
petisi setelah menyaksikan lukisan-lukisan yang mengungkap
penganiayaan. “Apa yang Partai Komunis China tengah lakukan, akan
menjadi luka yang menggores dalam sejarah. Hal tersebut akan
tercatat dalam sejarah, ujarnya menutup pembicaraan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/11/21/190225.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/11/23/102477.html