(Minghui.org) Tanggal
10 Desember 2008 adalah Hari HAM Internasional dan hari Penghargaan
Hadiah Nobel. Pada hari ini, praktisi Falun Gong di Swedia
mengadakan kegiatan untuk menyerukan perhatian terhadap penindasan
brutal yang dialami praktisi Falun Gong di China.
Aksi damai praktisi Falun Gong ditengah badai
salju untuk memprotes dengan damai atas penindasan sembilan tahun
Partai Komunis China terhadap Falun Gong
Memprotes penindasan
Seorang praktisi Falun Gong memberi tahu
orang-orang tentang penindasan
Sebuah resepsi akbar di malam hari
diselenggarakan di Stadshus, Stockholm setelah Penghargaan Hadiah
Nobel. Lebih dari 300 tokoh dari seluruh dunia menghadiri resepsi
tersebut, termasuk keluarga kerajaan, pemenang Hadiah Nobel,
politikus dan ilmuwan dari berbagai negara.
Pada pukul 17.00 waktu setempat, praktisi Falun Gong mulai
melakukan permohonan damai untuk menyerukan kepada orang-orang yang
menduduki posisi kepemimpinan dari seluruh dunia untuk menaruh
perhatian terhadap penindasan sembilan tahun Partai Komunis China
terhadap Falun Gong di China. Mereka juga menghimbau orang-orang
yang memiliki rasa keadilan untuk membantu mengakhiri penindasan
tersebut.
Pada malam itu turun hujan, berangin dan bersalju. Praktisi berdiri
dengan tenang di tengah badai. Cahaya lilin dan api unggun
menerangi spanduk “Falun Gong” dan “Sejati-Baik-Sabar,” ketika
mobil-mobil VIP dengan pelan melewati di depan para praktisi.
Para pejalan kaki mengambil brosur informasi dari praktisi Falun
Gong. Seorang pemuda mempelajari tentang penindasan dan berdiri
bersama dengan praktisi Falun Gong dalam waktu lama. Seorang siswa
sekolah hukum dari Belanda mengambil foto kegiatan praktisi. Ia
berkata, ”Saya sedang melakukan penelitian tentang masalah HAM.
Saya menaruh perhatian khusus terhadap HAM di China.” Ia mendengar
penjelasan praktisi dan mengambil beberapa brosur. Banyak pejalan
kaki menganggukkan kepalanya kepada praktisi dan memberi acungan
jempol sebagai tanda dukungan.
Praktisi Falun Gong, Zhang (wanita) berkata, “Partai Komunis China
menginjak-injak HAM. Tidak pernah menghentikan penindasannya
terhadap Falun Gong, bahkan sehari pun. Cara mereka adalah
sembunyi-sembunyi dan keji sehingga dapat menghindari kecaman
internasional. Hukum di China hanya tinggal nama belaka. Kami akan
memberi tahu lebih banyak orang tentang watak jahat PKC dan lebih
melibatkan diri untuk menghentikan pelanggaran HAM di China.”
Praktisi Falun Gong, Helena tiba lebih awal pada kegiatan tersebut.
Ia berkata, “Ada praktisi Falun Gong di setiap sudut dunia. China
merupakan satu-satunya tempat yang menindas mereka. Saya sangat
ingin menyebarkan berita penindasan dan manfaat Falun Dafa kepada
peserta resepsi Hadiah Nobel. Saya pikir setiap orang mempunyai
tanggung jawab untuk membantu menghentikan penindasan
tersebut.”
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/12/11/191453.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/12/12/102948.html