Pengalaman Praktisi
Kebahagiaan dengan
Mencari ke Dalam
Dibacakan pada saat Konferensi Fa New Zealand
(Minghui.org) Guru berkata dalam “Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Kanada,” “Berkultivasi adalah mencari jati diri yang asli dan menemukan kekurangan diri, keterikatan dan pikiran buruk anda, demikian halnya berkultivasi dengan lebih baik dan melepaskan pikiran burukmu. Ini adalah kultivasi melalui pencarian diri sendiri.” (Diterjemahkan oleh penterjemahan). Fa Guru mempunyai makna yang sangat dalam dan kaya arti pada setiap tingkatan. Saya ingin membagikan beberapa pikiran yang saya sadari selama kultivasi saya.
Pada awalnya, saya mencoba untuk mencari ke dalam menjadi orang yang baik dan tidak bertengkar dengan orang lain dalam keluarga saya, di kantor, dan lingkungan sosial. Saya menggunakan standar manusia biasa ketika berusaha menjadi seorang yang baik. Saya sangat senang karena setiap orang memuji saya.
Setelah beberapa saat, saya tidak dapat lagi melewati ujian apapun dengan menggunakan cara awal saya mencari ke dalam. Menggunakan standar manusia biasa, saya merasa bahwa saya melakukan segala sesuatu dengan benar. Ketika saya berusaha menggunakan standar praktisi Falun Dafa, saya merasa saya diperlakukan tidak adil atau disalahkan. Tidak mudah bagi saya untuk tenang dan berterima kasih pada orang-orang itu ketika mereka mengambil keuntungan atas kebaikan saya atau ketika mereka memaki saya tanpa alasan.
Terkadang, saya merasa sangat marah. Namun, semakin marah saya, mereka semakin memaki saya. Saya menggertakkan gigi dan menangis di hati, saya berkata pada mereka dalam hati, “Terima kasih telah memaki saya. Guru, saya harus melewati ujian ini. Terima kasih telah membantu saya, Guru.” Ketika saya mengulang tiga kali dalam hati, saya merasa tidak begitu marah lagi dan menilai orang-orang itu tidak begitu buruk. Saya dengan jelas merasakan kegembiraan dari dalam lubuk hati saya ketika meningkatkan Xinxing (watak, kualitas moral) saya. Secara perlahan, orang-orang itu yang suka memaki saya tidak lagi melakukannya. Sesungguhnya, mereka menjadi sangat sopan terhadap saya.
Ketika mengklarifikasi fakta, saya perhatikan kadang-kadang saya bisa melakukannya dengan baik, terkadang tidak baik. Beberapa orang yang saya pikir akan sangat mudah menerima apa yang saya katakan, ternyata tidak demikian. Orang lain yang saya pikir tidak mudah bisa menerima kebenaran. Ketika memeriksa diri sendiri berdasarkan Fa, saya menjadi mengerti bahwa ketika saya mempelajari Fa dengan baik, dan ketika saya dalam kondisi tenang, saya bisa membantu orang-orang mundur dari Partai tanpa banyak berbicara. Sebaliknya, hati orang-orang tidak akan tergerak meskipun saya banyak berbicara. Saya juga menyadari bahwa saya seharusnya tidak mempunyai keterikatan untuk men-cap orang lain. Saya seharusnya berbelas kasih pada semua orang karena seluruh orang datang demi Fa ini. Pikiran saya mengenai apakah mereka akan menerima kebenaran dengan mudah atau tidak hanyalah konsep pikiran manusia biasa. Saya juga memperhatikan bahwa apa yang kita ucapkan tidaklah sepenting tekanan dan nada suara kita yang belas kasih. Ketika saya menunjukkan keterikatan seorang rekan praktisi tetapi dia tidak mau menerimanya, saya mencari ke dalam dan menyadari bahwa saya sendiri sebenarnya mempunyai keterikatan! Saya melihat lebih dekat dan menemukan bahwa mereka yang mengatakan orang lain egois sebenarnya mereka sendiri yang egois. Mereka yang selalu mengingat orang yang membantu mereka, mereka selalu siap membantu orang lain. Mereka yang mengatakan orang lain cemburu sesungguhnya mereka itu cemburu pada orang lain. Mereka yang suka menggosip sering mengeluh tentang orang lain yang cerewet. Yang menarik, orang-orang yang mempunyai keterikatan yang sama sering berada dalam satu kelompok. Itulah mengapa kita mempunyai pepatah kuno Tionghoa yang berbunyi:
“Orang-orang dapat dinilai berdasarkan pada orang-orang yang berhubungan dengan mereka.” Saya menyadari bahwa pengaturan semacam ini memang demikian adanya sehingga kita bisa menggunakan orang lain didekat kita sebagai cermin untuk meningkatkan diri kita sendiri. Semua takdir pertemuan adalah untuk kultivasi hari ini. Guru mengatakan dalam artikelnya, “Berdialog dengan Waktu,” Bagaimana agar mereka dapat menjadikan kekurangan orang lain yang telah dilihatnya, dibalik untuk mengamati diri sendiri, itu sudah bagus.” Membaca ini, saya menjadi tahu bagaimana berkultivasi! Saya sangat bahagia!
Ketika saya melihat seseorang secara terbuka mengkritik orang lain, saya bertanya pada diri sendiri:
1. Apakah saya melakukan hal yang sama? Oh ya, saya melakukan hal itu terhadap istri saya. Saya suka pilih-pilih dan mengkritiknya di depan anak-anak saya. Saya menelponnya pada malam itu dan meminta maaf padanya dan anak-anak karena saya telah memberi contoh yang buruk bagi anak-anak kami ketika saya mencari keluar. Saya perlu berubah.
2. Apakah saya mempunyai kekurangan yang sama? Ya, untuk beberapa tingkatan. Saya juga perlu merubahnya!
3. Orang itu berpikir bahwa dia belajar Fa dengan baik. Namun, apa yang ucapkan adalah berusaha merubah orang lain sementara dia tidak melihat sisi lain dari Fa. Saya juga seringkali melakukan ini. Ketika saya mempelajari Fa, saya pikir Fa sedang mengkritik orang lain selagi memuji tindakan saya. Jika saya terus seperti ini, mungkin saja memelihara iblis-iblis didalam pikiran saya. Ketika saya menghafal Fa, saya menjadi paham sepenuhnya “Aliran Fa kita ini adalah langsung ditujukan pada hati manusia.“ (Ceramah IV, Zhuan Falun). Keterikatan yang dibicarakan oleh Guru bukan tentang keterikatan praktisi lain, tetapi adalah diri saya sendiri. Setiap kata dan kalimat di Zhuan Falun adalah untuk saya dan secara langsung mengacu pada keterikatan saya. Oleh karena itu, saya terus-menerus menghafal Fa. Ketika pikiran muncul “kalimat ini untuk rekan praktisi yang begini dan begitu,” saya segera memusnahkannya. Ini bukanlah pikiran dari diri saya yang sejati. Itu adalah sedang berusaha mengganggu saya belajar Fa. Tentu saja saya tidak akan membiarkan ini terjadi didalam pikiran saya.
4. Dia mengatakan beberapa praktisi lain mendorongnya untuk mengkritik orang lain dan oleh karen itu dia melakukannya. Saya bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya menikmati ketika sedang melihat orang lain dikritik?” Ya, saya menikmatinya, dan lebih dari sekali. Sebagai seorang anak, saya sangat senang melihat seseorang yang menggangu saya dipukul orang lain. Bagaimana mungkin pikiran semacam itu hadir di dalam alam semesta baru?
Ketika mencari ke dalam, saya menyadari bahwa saya masih mempunyai banyak sekali keterikatan. Saya terkejut. Saya harus gigih maju!
Sekarang, bilamana saya berhadapan pada “tantangan,” misalnya, ketika saya tidak bisa membuka pintu mobil saya atau ketika komputer saya rusak, saya bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya melakukan sesuatu kesalahan? Apakah saya memiliki pikiran yang tidak lurus?” Begitu saya menemukan keterikatan saya dan ketika saya dengan gigih menyingkirkannya, pintu mobil saya akan terbuka atau komputer saya akan normal kembali dengan sendirinya. Saya menyadari bahwa tidak ada ujian yang tidak bisa saya lalui dan tidak ada hal yang tidak bisa saya lakukan selama saya mencari ke dalam! Selama kita mencari ke dalam, kultivasi tidak akan terasa sulit.
Dengan proses mencari ke dalam, saya mulai menikmati melihat
hal-hal di atas.
Saya bekerja di sebuah rumah perawatan orang tua. Setelah saya
menyingkirkan keterikatan terhadap ketenaran dan status, Guru
memperkuat medan belas kasih saya. Saya selalu tersenyum pada
orang-orang tua tersebut. Mereka tersentuh oleh senyum ramah saya
dan bahkan mereka yang paling suka pilih-pilih memuji saya.
Beberapa diantara mereka memaki, memukul, meludah orang, mencakar
orang lain dengan kuku tajam mereka, bermain-main dengan bangku
mereka, dan sangat keras kepala. Bahasa Inggris saya tidak begitu
bagus; namun, dengan senyuman dan perlakuan yang lembut saya,
mereka berubah.
Bagaimana saya bisa mencapai hal ini? Saya mampu melakukan ini karena saya meningkatkan tingkatan saya. Tidak satupun kata-kata mereka atau tindakan mereka yang menyakiti saya. Hati saya tidak akan tergerak oleh mereka. Di tempat kerja, saya bekerja tanpa pengejaran. Saya tidak mengejar promosi atau bonus. Saya tidak terikat padanya. Saya tidak keberatan mereka menertawakan saya. Saya selalu tersenyum pada mereka dan senyuman saya muncul dari lubuk hati saya. Oleh karena itu, murni dan penuh belas kasih. Saya tidak takut bekerja keras. Karena itu, bahkan pekerja yang paling malas pun tidak menjadi malas ketika mereka bersama saya. Selama saya berada di tempat kerja, tidak seorangpun akan mengacuhkan pasien.
Tentu saja, betapapun baiknya yang telah saya lakukan, saya masih mempunyai banyak keterikatan sehingga kadang-kadang muncul konflik atau sesuatu tidak berjalan semestinya. Tetapi saya teguh bahwa saya harus membawa keindahan Falun Dafa di tempat kerja saya dan dimanapun saya hidup.
Ini karena bimbingan Guru pada saya dan melindungi saya sehingga saya menjadi seperti ini. Kita tidak perlu jalan panjang yang harus ditempuh sekarang ini. Saya harus tetap berpikiran jernih dan rasional. Saya harus berusaha gigih maju pada masa-masa akhir sehingga saya bisa membantu Guru dalam Pelurusan Fa dan menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup.
Di atas adalah pemahaman pribadi saya. Mohon koreksinya jika saya mengatakan sesuatu yang kurang layak.
Terima kasih Guru.
Terima kasih rekan-rekan praktisi!
Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2008/1/25/171035.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/2/10/94221.html