Pengalaman Praktisi
Beberapa Pemahaman Seputar Keterikatan Atas
Keuntungan Pribadi
(Minghui.org) Saya selalu beranggapan bahwa saya tidak tertarik dengan uang. Bahkan seandainya setumpuk uang diletakkan di hadapan saya, saya tidak akan mengambil sedikit pun dan hati tidak akan tergerak. Saya juga beranggapan bahwa saya telah melepaskan diri dari pengejaran akan keuntungan pribadi, tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu. Saya kehilangan pekerjaan dikarenakan penganiayaan. Saya berada dalam situasi keuangan yang sulit. Bertahun-tahun saya terjepit dan terhimpit. Tanpa disadari saya menjadi sangat terikat kepada hal-hal yang berbau materi.
Saya belakangan kembali mendapatkan pekerjaan dan harus bertemu banyak orang. Kadang-kadang para pelanggan saya meninggalkan hadiah kecil seperti pemantik api. Keterikatan saya terhadap materi muncul dan setiap hari saya akan memeriksa untuk melihat apakah mereka meninggalkan sesuatu. Keterikatan itu tidak tergerak terhadap hadiah-hadiah yang lebih besar tapi untuk benda yang kecil, saya tidak menolaknya. Karena saya menganggap benda kecil tidak begitu berharga, saya sering membawa beberapa ke rumah dan tidak begitu mempedulikannya. Namun tubuh saya mulai terjangkit penyakit. Kulit kaki dan tangan seringkali pecah-pecah dan sangat menyakitkan. Mengapa itu terjadi? Menggunakan Fa untuk mengukur, saya mengetahui bahwa perolehan dan kehilangan harus dipertukarkan. Saya bertindak seperti mausia biasa. Kadang-kadang saya akan berpikir bahwa saya hanya kehilangan/menukarkan sejumlah kecil De (kebajikan). Saya beranggapan hanya menggunakan barang sisa yang sudah tidak dipergunakan lagi. Ada banyak barang-barang kecil di rumah pimpinan saya. Ia sudah tidak mempedulikannya dan seringkali membuangnya jika sudah terlalu banyak. Lebih lanjut saya menggunakan berbagai hal ini di dalam membuktikan kebenaran Dafa.
Tanpa sengaja saya membaca satu artikel di Mingguan Minghui. Itu adalah suatu kisah tentang seorang laki-laki yang meminjam beras dari saudarinya. Pria tersebut tidak mengembalikan beras dalam jumlah yang sama kepada saudarinya, tetapi saudari tidak mempedulikan karena dia mempunyai banyak beras. Pria itu pada akhirnya berubah menjadi seekor ayam dan harus membayar berbagai hal yang bukan miliknya. Saya terkejut setelah membaca artikel ini. Anda hanya memiliki peruntungan sebanyak itu dalam hidup anda. Yang terbaik adalah membelanjakan apa pun juga yang anda dapatkan melalui bekerja. Anda akan mendapatkan De (kebajikan) jika anda menggunakan uang sendiri untuk menyelamatkan orang-orang. Tetapi jika anda menggunakan pekerjaan Dafa sebagai alasan kemudian mengambil berbagai benda milik orang lain seolah itu merupakan hak anda, maka anda sedang berusaha untuk menutupi semua keterikatan hati atas pengejaran keuntungan/kepentingan pribadi
Ketika saya menggali akar dari pemikiran sendiri, saya menemukan bahwa itu adalah karena saya masih tidak sanggup melepaskan diri dari genggaman pengejaran akan keuntungan pribadi. Saya tinggal di suatu keluarga dengan anggaran yang ketat. Sifat berhemat adalah suatu kebiasaan yang baik dari satu sudut pandang pribadi, tetapi jika kita mempedulikan terlalu banyak tentang beberapa kepentingan kecil dan bahkan mengambil sesuatu yang bukan milik kita, maka kita telah masuk ke sisi ekstrem yang lain. Lebih lanjut saya mencoba untuk berdalih karena hanya mengambil beberapa benda kecil. Apakah itu suatu yang kecil atau sesuatu yang besar, seberapapun banyaknya - titik masalahnya bukan di sini. Titik pokoknya di sini adalah sebab dari mengambil sesuatu. Mentalitas mengambil satu sen atau seratus dollar pada dasarnya sama. Segera setelah saya menyadari hal tersebut, saya segera memutuskan untuk mengembalikan kepada pimpinan apa yang telah saya bawa pulang ke rumah.
Ketika kita masih berada di dalam dunia materi ini, kadang-kadang tidak mudah untuk secara ketat mematut diri sendiri. Namun sekarang saya menjadi sangat jelas mengenai hal ini: Jika saya harus membelanjakan uang, saya tidak akan pelit. Saya tidak akan pernah mengambil lagi segala benda yang bukan milik saya, bahkan suatu benda yang sangat kecil. Mata yang tak terbilang sedang mengawasi kita. Kita mestinya tidak menurunkan kriteria diri karena keadaan tertentu. Di bawah setiap kondisi-kondisi tersebut, kita perlu bersikap dengan martabat dan mulia, dengan demikian meninggalkan suatu teladan baik bagi masa depan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/2/15/172402.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/2/29/94906.html