Israel: Tanda Tangan Pernyataan Bersama oleh Para Pemimpin Agama dan Ketua Kelompok Etnik untuk Menghentikan Kejahatan PKC terhadap Kemanusiaan
Oleh: praktisi Barat dari Israel
(Minghui.org) Lebih dari 20 pemimpin agama dan komunitas dari berbagai sekte dan kelompok etnik menghadiri Obor HAM Estafet Global di Israel untuk menandatangani pernyataan bersama untuk menyerukan penghentian kejahatan terhadap kemanusiaan di China dan seluruh dunia.
Obor HAM Estafet Global, mengelilingi dunia dengan pesan “Olimpiade dan kejahatan terhadap kemanusiaan tidak dapat berdampingan di China,” tiba di Israel pada 18 Februari 2008. Obor dinyalakan dan kemudian dibawa melalui jalan-jalan Tel Aviv.
Pemimpin agama dan komunitas pada upacara tersebut bersama dengan
Xiaoyi Yang yang sedang menyelidiki penindasan terhadap Falun Gong,
Jennifer Zheng – seorang praktisi Falun Gong dan korban penindasan
di China, serta mantan Sekretaris Negara Kanada Urusan Asia
Pasifik, Hon. J.D. David Kilgour, penulis “Bloody Harvest”
(Pengambilan Organ Berdarah) – Sebuah Penyelidikan Independen
terhadap Dugaan Pengambilan Organ Praktisi Falun Gong di
China.”
Menyerahkan obor dan mendeklarasi bagi hak asasi manusia
Perwakilan dari berbagai agama berjabat tangan untuk
solidaritas
Sebuah acara yang sangat khusus adalah upacara penandatanganan pernyataan bersama oleh perwakilan dari berbagai agama dan kelompok etnik di Israel, menyerukan untuk menghentikan pelanggaran HAM di China. Para penandatanganan pernyataan tersebut terdiri dari Rabbis (pendeta Yahudi), pendeta, Bedouin Sheik, Sufi, Druze, Buddhis, dan pengungsi dari Darfur. Beberapa tamu kehormatan yang merupakan orang lanjut usia melakukan perjalanan dari berbagai wilayah Israel. Mereka semua hadir meskipun ramalan cuaca memprediksikan akan ada badai. Sedangkan pihak yang tidak bisa menghadiri acara tersebut, mengirim ucapan selamat mereka.
Sebelum penandatanganan pernyataan bersama, para tamu berkumpul untuk mendengar kesaksian Jennifer Zheng – seorang praktisi Falun Gong dan korban penindasan di China, dan mantan Sekretaris Negara Kanada Urusan Asia Pasifik, Hon. J.D. David Kilgour, penulis “Bloody Harvest – Sebuah Penyelidikan Independen terhadap Dugaan Pengambilan Organ Praktisi Falun Gong di China.”
Beberapa pemimpin agama mengutip beberapa ayat kitab mereka. Ayat-ayat tersebut tentang penciptaan manusia secitra dengan Tuhan dan kewajiban manusia untuk melindungi orang yang tertindas.
Sheikh Zenladin Faruk, Imam dari Muslim Cherkes
di Israel membandingkan pengambilan organ di China dengan kekejaman
Holocaust Perang Dunia II:
“Kita harus bergandengan tangan dan melawan terhadap praktik kejam
ini (pengambilan organ). Kita tidak ingin tragedi apapun sepeti
Nazi melakukannya pada tahun 40-an.”
Rabbi Daniel Shiloh dari Kdumim mengatakan:
“Kita ada seratus orang di sini…. Kita memiliki kemampuan yang
sangat terbatas. Kita dapat melakukan sesuatu yang
mempertanggungjawabkan kewajiban kita. Jika setiap orang di dunia
ikut melakukannya, maka tidak akan ada pengurangan, atau khususnya
orang-orang akan diselamatkan.”
Rabbi Haim Aaron Cohen dari “Rabbis HAM”
menyatakan:
“Sebagai orang yang beragama, kita harus berdoa dengan menggunakan
kaki kita. Kita harus berdoa dengan tindakan kita dan pergi ke
semua tempat dimana orang-orang tidak memiliki hak untuk
berdoa.”
Dr. Rabbi Alon Goshen-Gottstein sebagai tuan rumah upacara tersebut. Ia telah mempromosikan dialog antar agama selama bertahun-tahun. Ia mengutip ayat dari Talmud (catatan diskusi ajaran nabi berkenaan dengan hukum Yahudi, etnik, ada istiadat, dan sejarah) bahwa dengan tegas menyatakan bila seseorang tidak memprotes sebuah kesalahan yang terjadi pada sesamanya, maka ia juga sebagai anteknya.
Para pemimpin menandatangani pernyataan bersama pada upacara tersebut. Mereka mencerminkan pengertian yang mendalam atas kewajiban mereka dan tanggung jawab moral terhadap peristiwa dimana sedang terjadi pada orang-orang lain di bagian lain dari dunia. Para penonton benar-benar terharu oleh komitmen sejati mereka terhadap hati dan tindakan, bagi moralitas.
Pernyataan bersama mendeklarasikan bahwa kekejaman rejim China harus segera dihentikan. Khususnya menyebutkan penindasan terhadap Falun Gong, yang dimulai pada 1999.
Kepala Rabbi kota Haifa (salah satu kota terbesar di Israel), Rabbi Shear Yeshuv Hacohen, mengirim sepucuk surat dukungan: “Sayang sekali saya tidak dapat menghadiri rapat umum hak asasi manusia. Dan khususnya untuk permintaan agar menghentikan penindasan dan pembunuhan anggota Falun Gong di Daratan China..” Surat Rabbi diakhir dengan pengharapan untuk kesuksesan misi ini.”
Obor HAM Estafet Global diprakarsai oleh CIPFG –
Koalis Penyelidikan Penindasan terhadap Falun Gong.
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/2/25/94783.html