(Minghui.org) Pada hari Minggu, 13 April 2008, para praktisi Falun Dafa Denpasar Bali berkumpul di Balai Banjar Sangiangan Desa Cemagi-Bali hendak menyelenggarakan workshop Falun Dafa.
Sebelum acara dimulai, para praktisi dengan antusias menyebarkan brosur ke pantai Seseh yang berjarak kurang lebih 1 km dari desa Cemagi. Para penduduk disana sangat senang mendapatkan materi klarifikasi fakta dari para praktisi dan memahami akan tragedi yang menimpa orang-orang yang berlatih Falun Dafa di China, yang mana para praktisi Falun Dafa di China telah dianiaya dan disiksa hingga meninggal dunia hanya karena mempertahankan keyakinannya terhadap prinsip Sejati, Baik,Sabar dari tahun 1999 sampai sekarang. Penyebaran brosur di pantai Seseh tersebut juga bertujuan memberikan informasi bahwa disalah satu Banjar di daerah tersebut akan diadakan pengenalan singkat tentang Falun Dafa.
Spanduk Falun Dafa
Dewa Made Subamia bersama dengan warga Desa Cemagi
Tepat jam 07.00 malam waktu setempat acara pun dimulai. Ada sekitar lima puluh orang warga termasuk anak-anak dari desa Cemagi berkumpul untuk menyaksikan pengenalan singkat tentang Falun Dafa. Dewa Made Subamia selaku Kelian Banjar Dinas Desa Cemagi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya Subamia menghimbau kepada seluruh warganya untuk menyimak secara mendalam apa itu Falun Dafa, serta mengungkapkan dukungannya yang menerima dengan baik akan keberadaan Falun Dafa dengan harapan dapat memperbaiki kualitas moral seluruh warganya dari usia anak-anak hingga dewasa, terutama terhadap anak-anak karena anak-anaklah yang nantinya akan menjadi harapan dan tumpuan bagi masyarakat dikemudian hari.
Dengan menggunakan bahasa daerah kemudian Wayan Gelgel selaku praktisi dari Kuta Selatan Denpasar Bali memulai workshop yang membuat beberapa dari sekitar lima puluh orang warga memahami apa itu Falun Dafa dan mengapa di aniaya di China. Hal ini dibuktikan dengan keinginan mereka untuk mempelajari lebih lanjut tentang Falun Dafa.
Berlatih lima perangkat metode latihan Falun Dafa
Diakhir acara banyak anak-anak yang secara sepontan bersedia meniru peragaan lima perangkat metode latihan dari Falun Dafa. Ada seorang kakek-kakek secara antusias juga mengikuti peragaan latihan tersebut dan mengatakan bahwa keringatnya keluar semua padahal hanya melakukan sedikit gerakan saja.