Malaysia: Praktisi Falun
Gong Mengenang Permohonan 25 April
(Minghui.org) Untuk mengenang peristiwa yang terjadi pada 25 April 1999, dimana sepuluh ribu praktisi Falun Gong mengajukan permohonan damai dan “klarifikasi fakta” dengan damai dan rasional, serta memprotes penindasan oleh rejim Komunis China selama sembilan tahun, praktisi Falun Gong di Malaysia mengadakan pengumpulan tanda tangan petisi anti-penindasan pada 26 April 2008, di Taman Titiwagsa Park, Kuala Lumpur. Mereka berusaha mengekspos penindasan Partai Komunis China (PKC) terhadap hak asasi manusia praktisi Falun Gong.
Praktisi Falun Gong berkumpul di samping danau Taman Titiwagsa Park
untuk melakukan peragaan latihan
Mengetahui penindasan yang kejam ini, orang-orang yang memahami
fakta kebenaran menandatangani petisi
Kegiatan dimulai pukul 17.00 waktu setempat. Selain mengumpulkan tanda tangan petisi, praktisi juga memperagakan lima perangkat latihan di tepi danau Taman Titiwagsa Park. Spanduk-spanduk dengan tulisan “Falun Dafa Baik,” “Jalan Kultivasi Falun Dafa,” dan “SOS Urgent Petitions,” menarik perhatian banyak pejalan kaki. Orang-orang setempat menghentikan langkah mereka untuk melihat peragaan latihan nan indah dan mempelajari fakta kebenaran tentang penindasan PKC terhadap Falun Gong.
Banyak orang terkejut setelah mempelajari tentang penindasan tersebut dan bersimpati kepada penderitaan praktisi. Mereka menandatangani petisi anti-penindasan sebagai dukungan mereka. Orang-orang baik ini berasal dari berbagai etnis: Tionghoa, Malayu, dan India, semuanya berharap tragedi ini segera berakhir.
Cai, pria, 63 tahun, menyetujui saat diwawancara bahwa qigong (sebuah perangkat latihan tradisional Tiongkok) dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik. Ia berpikir bahwa karena Falun Gong adalah sebuah bentuk qigong, PKC seharusnya tidak menindasnya. Ketika ditanya kesannya terhadap Falun Gong, ia berkata bahwa Falun Gong adalah sebuah kelompok yang damai. Sebagai dukungannya bagi pengakhiran penindasan, Cai juga membubuhkan namanya pada petisi “Sejuta Tanda Tangan.”
Warga setempat, Murniwati bekerja sebagai seorang guru. Mendengar tentang penindasan terhadap Falun Gong di China, ia menyatakan simpatinya atas penderitaan praktisi dibawah rejim Komunis China. Murniwati mengatakan bahwa kampanye petisi anti-penindasan semacam ini sangat berarti, karena setiap orang dapat menyuarakan kebaikan untuk mendukung hak asasi melalui saluran ini. Ia juga sangat mendukung kampanye petisi ini dan membubuhkan tanda tangannya.
Andrew dari Kuala Lumpur adalah seorang staf militer. Ketika ia mendengar penindasan terhadap Falun Gong di China, ia berkata apabila ia ditindas, ia akan menentang dan melawannya. Praktisi Falun Gong setempat menjelaskan bahwa para pengikut Falun Gong dan orang-orang yang baik hati di seluruh dunia terus menyerukan untuk mengakhiri penindasan tersebut, dan orang-orang ini menggunakan cara-cara protes yang damai dan tidak anarkis, seperti kegiatan ini di Taman Titiwagsa Park. Andrew menyatakan kesepakatannya dan menandatangani petisi sebagai dukungan.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2008/4/28/177399.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/4/30/96878.html