Rapat Umum untuk Mengutuk
Penganiayaan Diselenggarakan di Taiwan Pusat
(Minghui.org) - Pada tanggal 19 Juli, beberapa ratus praktisi Falun Gong dari Taiwan Pusat mengadakan rapat umum di tugu peringatan di Kabupaten Nantou untuk memperingati 9 tahun dimulainya penganiayaan terhadap Falun Gong di China dan untuk mendesak masyarakat umum untuk mengambil tindakan untuk membantu mengakhirinya.
Meskipun angin topan baru saja melewati kabupaten itu pada hari yang sama dan masih sering hujan, para praktisi memutuskan untuk menyelenggarakan rapat umum sesuai jadwal.
Komisaris Kabupaten Nantou, Lai Yanxue datang ke rapat umum itu untuk menyuarakan dukungan, dan dia tersentuh oleh keberanian dan ketekunan aksi para praktisi.
Perwakilan Falun Gong menyerahkan 1 juta tanda tangan kepada
Komisaris Lai Yanxue (kiri)
Komisaris berkata bahwa pemerintah Beijing harus menghormati prinsip kedamaian Olimpiade dan mengakhiri penganiayaan Falun Gong dan juga pelanggaran HAM lainnya. Dia juga berharap Obor HAM Estafet akan mengakhiri perjalanannya di lebih dari 130 kota di seluruh dunia sesuai dengan jadwal sebelum Olimpiade dimulai pada bulan Agustus untuk membangkitkan kesadaran terhadap kekejaman HAM di China.
Coalition to Investigate the Persecution of Falun Gong mengumpulkan lebih dari 1 juta tanda tangan (hampir 600.000 di Taiwan) di seluruh dunia. Pada rapat umum itu, perwakilan Falun Gong menyerahkan sebuah kotak simbolis tanda tangan kepada komisaris, berharap pejabat terpilih akan berbicara untuk Falun Gong dan membantu mengakhiri penganiayaan.
Pada rapat umum itu, banyak artis terkenal
mengungkapkan dukungan mereka bagi Falun Gong dalam bentuk
pertunjukan artistik.
Vokalis Chen Zhiping (kiri) dan Huang Jieshan
(kanan) hadir pada rapat tersebut
“Kami ingin menyuarakan dengan sepenuh hati dalam bentuk yang
paling beradab untuk mengungkapkan dukungan kepada Falun Gong dan
simpati kami kepada para praktisi yang telah meninggal, “ kata
vokalis Chen Zhiping, direktur Paduan Suara Puli.
Seniman praktisi tampil pada rapat umum
Huang Canshan (pria), asisten direktur paduan suara, juga menyampaikan pemikirannya mengenai penganiayaan itu, dia berkata, “Sulit dipercaya bahwa penganiayaan kejam seperti itu terjadi di abad 21, dan kami merasa bahwa kami harus memprotes dengan cara yang rasional dan damai.”
Dua musisi juga terkesan oleh kenyataan bahwa rapat umum itu diselenggarakan sesuai jadwal walaupun cuaca buruk. Huang berkata, “Saya khawatir cuaca yang tidak terduga akan mempengaruhi kehadiran pada rapat umum ini. Bagaimanapun, saya terkejut ada begitu banyak orang yang datang.”
Chen berkata, “Angin topan besar tidak dapat menghentikan pencarian kita atas nilai-nilai universal. Sebelum pertunjukan hujan turun dengan deras. Namun, sewaktu pertunjukan berlangsung, hujan berhenti dan kemudian pelangi muncul. Kelihatannya langir berpihak pada kita.”
Praktisi Hong Guoqin memainkan seruling pada rapat umum tersebut
Praktisi Hong Guoqin telah memainkan seruling Tiongnkok lebih dari 10 tahun, dan dia berharap agar serulingnya akan membantu menyebarkan prinsip-prinsip Falun Gong “Sejati-Baik-Sabar.”
Cuiting, direktur rombongan tarian Taipei, tampil pada rapat umum tersebut
Enam anggota muda Caiyue Performing Arts dari Taipei juga tampil pada rapat umum tersebut. Mereka semua adalah praktisi Falun Gong dan pertunjukan mereka mendapat sambutan hangat dari penonton. Kepala rombongan mereka, Cuiting, juga mempersembahkan dua tarian, didedikasikan kepada para praktisi yang teraniaya dan anak-anak mereka.
Sepasang suami-istri Wei (praktisi) dari Taoyuan membawa dua putri mereka pada rapat umum itu. Nyonya Wei memperlihatkan kepada penonton contoh penanda buku “Falun Dafa Hao (baik)” yang dibuat oleh putri mereka. Dia berkata bahwa penanda buku dibawa ke negara lain saat para praktisi pergi ke luar negeri untuk mempromosikan Dafa. Tuan Wei dan putri termudanya menderita asma, yang mana lenyap setelah mulai berlatih Falun Gong.
“Sebagai pewaris langsung, kami harus melangkah ke depan untuk memberitahu orang-orang fakta sebenarnya ketika latihan yang hebat seperti ini ditindas di China,” ujar nyonya Wei.
Lu (wanita) dari Changhua dan dia datang ke lokasi rapat umum itu setelah selesai bekerja, Lu berkata bahwa dia datang untuk mengenang rekan-rekan praktisi yang meninggal dunia akbiat penganiayaan dan menyerukan agar penganiayaan diakhiri.
“Sebelum berlatih Falun Gong, saya tersiksa oleh penyakit yang tidak dikenal, dan saya menderita demam selama beberapa bulan. Para dokter tidak berdaya. Itu adalah masa tergelap saya. Untungnya, seorang kerabat mengenalkan Falun Dafa pada saya. Sejak saat itu, saya tidak pernah sakit lagi. Jadi, saya harus ada di sini pada hari ini.”
Nyala lilin malam membentuk karakter Mandarin:
Zhen-Shan-Ren
Setelah matahari terbenam, para praktisi menyalakan lilin dan
membentuk tiga karakter Mandarin: Sejati, Baik, Sabar
(Zhen-Shan-Ren) – prinsip dari Falun Dafa.
Chinese:
http://minghui.ca/mh/articles/2008/7/20/182410.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/7/21/99140.html