Pengalaman Praktisi
Apa yang Saya Lihat dalam
Mimpi Tentang Akhir dari Masa Pelurusan Fa
(Minghui.org) - Saya mulai berlatih Falun Dafa
tahun 1998. Saya tidak rajin dan dengan demikian saya tidak
mengalami kemegahan Dafa. Tetapi saya mengetahui bahwa osteoporosis
ibu saya dan bahunya terkena infeksi sembuh berkat berlatih Dafa.
Saya menderita coryza (peradangan membram selaput lendir pada
saluran hidung) sebelumnya dan sembuh setelah saya berlatih Dafa.
Saya selalu ingin bisa melihat benda-benda di dimensi lain tetapi
saya tidak pernah bisa melihatnya. Bagaimanapun, saya mempunyai dua
mimpi yang luar biasa sehingga saya mengingatnya dengan sangat
jelas.
Mimpi pertama terjadi sebelum dimulai penganiayaan terhadap Falun
Dafa pada 20 Juli 1999. Di dalam mimpi, saya berada di sebuah kuil
dan saya adalah seorang biksu. Saya lari keluar pintu bersama
dengan biksu-biksu lainnya untuk melihat cahaya yang luar biasa di
langit. Saya melihat sebuah tangga Falun. Tangga tersebut mencapai
langit. Ketika saya bangun, saya menyadari bahwa itu adalah suatu
isyarat dari Guru untuk memberitahu saya bahwa kultivasi Falun Dafa
seperti mendaki tangga ke surga.
Beberapa hari yang lalu, saya bermimpi lagi. Kali ini, saya melihat
apa yang terjadi setelah masa Pelurusan Fa. Ada cahaya di angkasa,
seperti cahaya di utara. Beberapa orang di bumi berlarian kalang
kabut. Beberapa orang terdiam karena terkejut. Kemudian seperti
siaran radio yang berasal dari angkasa, cukup keras untuk meliputi
seluruh alam semesta. Siaran itu mengatakan masa Pelurusan Fa telah
berakhir dan murid-murid Falun Dafa telah mencapai
kesempurnaan.
Dia meminta semua praktisi Dafa untuk pergi ke sebuah gunung. Saya
tidak pernah mendengar tentang gunung itu, bagaimanapun, didalam
mimpi saya, saya tahu kemana seharusnya saya pergi untuk menemui
Guru. Saya pikir saya membaca buku-buku Dafa dan adakalanya saya
berlatih perangkat Dafa (latihan Gong). Saya juga mengklarifikasi
kebenaran kepada beberapa orang dan beberapa dari mereka
benar-benar mundur dari Partai Komunis China. Disamping itu, saya
memancarkan pikiran lurus meskinpun saya sering merasa gantuk
ketika melakukannya, walaupun saya tidak mampu melakukannya empat
kali sehari. Saya pikir saya sudah terhitung sebagai praktisi Falun
Dafa juga dan oleh karena itu saya harus pergi ke gunung itu. Di
dalam mimpi, saya sama sekali tidak muncul sebuah alasan apapun
untuk mengatasi keterikatan dan kekurangan saya.
Kemudian, saya sampai di kaki gunung itu. Saya
tidak melihat Guru di sana, tetapi saya tahu Guru berada di puncak
gunung itu. Saya menatap ke atas. Angkasa tepat di atas puncak
gunung sedang mekar. Itu seperti apa yang Guru beritahu kepada kita
tentang terbukanya mata ketiga (Tianmu) didalam Zhuan Falun. Langit
berwarna merah muda terbuka selapis demi selapis. Saya mendengar
suara yang berkata "Pintu menuju surga, yang telah tertutup selama
ribuan tahun, sekarang telah dibuka..." Saya pikir suara itu juga
menyebutkan tentang 99 atau 999 atau 9999 lapisan pintu. Semua
pintu ini sedang terbuka.
Saya melihat ke arah gunung itu. Tidak ada rumput atau pohon di
atasnya. Lerengnya curam. Saya tidak tahu bagaimana naik ke sana.
Kemudian saya berpikir saya seharusnya bisa naik ke sana karena
saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Dengan pikiran itu, saya
menggunakan tangan dan kaki saya, berjuang menuju puncak gunung
itu. Saya melihat banyak praktisi naik ke sana, membungkuk kepada
Guru dan sedang berbincang-bincang dengan Guru. Saya dengan
hati-hati berjalan ke arah Guru dan berbisik dalam ketakutan,
"Guru, bisakah saya pulang bersama dengan Guru?" Guru pelan-pelan
memutar kepalanya dan melihat saya dengan wajah yang sangat serius
dan berkata, "Anda masih belum cukup baik." Ketika itu, saya
meluncur ke bawah.
Kemudian saya sampai di tepi sungai. Saya duduk, sangat sedih dan
kecewa. Saya sangat menyesal karena saya tidak melakukan pekerjaan
membuktikan kebenaran Fa dengan baik dan menyelamatkan makhluk
hidup. Saya bahkan cemburu kepada rekan-rekan praktisi yang
meninggal selama penganiayaan karena mereka bisa kembali ke surga
bersama Guru walaupun mereka dianiaya sampai meninggal dunia. Saya
menjadi sangat marah pada diri sendiri sehingga saya memukul dada
dan mengentakkan kaki saya.
Ketika saya terbangun, saya ingat apa yang saya lihat sangat jelas.
Saya menyadari betapa seriusnya untuk berlatih Dafa. Kita harus
gigih berlatih Falun Dafa. Waktu sangat ketat sekarang. Sepertinya
menyia-nyiakan kehidupan kita jika kita tidak menggunakan waktu
sebaik-baiknya. Saya sangat berketerikatan pada nafsu manusia
biasa, ketenaran, materi, dan game komputer. Tetapi kita bahkan
tidak akan berpikir benda-benda ini ketika saatnya kita mencapai
kesempurnaan.
Pada waktu itu, tidak ada sesuatu apapun dari masyarakat manusia
biasa akan menjadi penting. Seluruh alam semesta mengetahui Dafa
adalah hal yang paling berharga. Sepanjang kita dapat melepaskan
keterikatan kita, tidaklah sulit untuk mengkultivasi diri kita.
Setelah mimpi ini, saya memutuskan untuk mengkultivasi diri sendiri
dengan baik. Saya harus mencapai kesempurnaan dan pulang ke surga
bersama Guru.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/7/21/182400.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/8/3/99482.html