(Minghui.org) Sekitar 900 orang praktisi Falun Dafa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia dan Asia mengadakan Pawai Keindahan Falun Dafa pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2008 di kawasan Renon, Denpasar - Bali. Pawai sepanjang hampir 150 meter tersebut dimeriahkan oleh Marching Band Dunia Surga sebagai pucuk depan barisan.
Dalam rangkaian kegiatan Konferensi Berbagi Pengalaman Xiulian Falun Dafa se-Indonesia yang diselenggarakan di Bali dari tanggal 8 – 10 Agustus 2008, pada hari kedua telah diadakan Pawai Keindahan Falun Dafa. Marching Band Dunia Surga yang penampilannya telah banyak mengesankan orang-orang pada setiap kegiatan pawai Falun Dafa di luar negeri, kali ini memimpin pawai dan berada pada barisan terdepan dengan seragam biru putih yang memukau. Anggota marching band itu ada yang berasal dari Singapura, Malaysia dan juga Taiwan.
Barisan Pawai Terpanjang
Pawai tersebut mengambil start di Jalan Raya Puputan di sebelah selatan Monumen Bajra Sandhi Renon pada pukul 12.30 Wita, bergerak menuju ke barat belok ke utara, kemudian menyusuri Jalan Cok Tresna – Jalan Moh. Yamin dan kembali ke Jalan Raya Puputan, menempuh jarak kurang lebih 5,5 kilometer. Perjalanan pawai berakhir di lapangan depan Kantor Gubernur Bali sebelah utara Monumen Bajra Sandhi.
Sepanjang perjalanan, banyak pemakai jalan memperlambat kendaraannya untuk menyaksikan keindahan pawai itu. Para penduduk dan pegawai pada perkantoran yang berada di sepanjang route pawai, ada yang sampai menghentikan aktifitasnya untuk sejenak menyaksikan setiap barisan Pawai Keindahan Falun Dafa. Beberapa dari mereka ada yang segera mengarahkan kamera atau ponselnya untuk mengambil foto. Brosur pun disebarkan di titik-titik keramaian itu.
Dentuman suara genderang dan indahnya alunan musik yang dimainkan oleh Marching Band Dunia Surga seolah-olah membekukan dan menyita perhatian orang pada setiap meter route yang dilalui. Beberapa lagu seperti ‘Falun Dafa Hao’, ‘Fa Zheng Qian Kun’ dan ‘Song Bao’ secara silih berganti dimainkan oleh Marching Band Dunia Surga. Di belakangnya nampak barisan spanduk dan umbul-umbul ‘Sejati-Baik-Sabar’ serta lambang Falun besar. Kemudian disusul oleh barisan tarian, spanduk dan pembawa bendera kecil dari anak-anak Minghui School. Di belakangnya disambung oleh barisan spanduk besar dan peragaan latihan oleh para praktisi wanita dan pria. Tarian Selendang dan umbul-umbul Falun berwarna-warni menyusul setelahnya. Disusul kemudian oleh Tari Kipas, para praktisi berpakaian bidadari membawa beraneka cindera mata, dan mobil berhiaskan naga kuning yang membawa peragaan lima perangkat gerakan latihan Gong.
Masih ada lagi beberapa barisan di belakangnya sehingga membuat pawai kali ini merupakan pawai Falun Dafa dengan barisan terpanjang dibanding kegiatan serupa yang diadakan di Bali. Ada barisan anak-anak Minghui yang memakai beraneka ragam kostum adat dari beberapa daerah di Indonesia yang menandakan bahwa Falun Dafa telah menyebar di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Di belakangnya terlihat ratusan praktisi membawa bendera kecil bertuliskan ‘Falun Dafa is Good’ yang kemudian disusul oleh barisan Genderang Pinggang yang cukup panjang. Barisan pawai ditutup oleh pasukan pembawa panji-panji besar beraneka warna.
Formasi Huruf ‘Zhen-Shan-Ren’
Setibanya di finish dan beristirahat sejenak, para praktisi kemudian membentuk konfigurasi huruf Zhen-Shan-Ren di bagian utara lapangan Renon. Diperlukan kurang lebih 800 orang untuk membentuk tiga karakter Mandarin dari ‘Sejati-Baik-Sabar’ tersebut. Setelah melakukan Fa Zhengnian pada pukul 17.55 Wita, para praktisi yang masih duduk membentuk formasi huruf tersebut kemudian melakukan Penyalaan Lilin Bersama. Berakhirnya acara Nyala Lilin merupakan penutup dari seluruh rangkaian kegiatan pawai dan klarifikasi fakta hari itu.