Pengalaman Praktisi
Kita Tidak Bisa
Menggunakan Keterikatan Manusia untuk Menyelamatkan Orang
(Kesadaranmurni.net) - Didalam kultivasi, saya mengalami banyak kemunduran. Setelah berbicara dengan rekan praktisi, mereka menyarankan saya untuk menulis pengalaman agar berbagi dengan orang lain. Saya berharap orang lain bisa belajar dari pengalaman saya sehingga tidak membuat kesalahan yang sama dan menyebabkan kerugian. Ini sebagai tanggung jawab kepada Fa, kepada rekan praktisi, dan kepada makhluk hidup.
Saya mulai berlatih Falun Gong pada bulan Juli 2005. Awalnya banyak halangan, tetapi saya tetap teguh dan tahu saya harus berhasil dalam kultivasi. Setiap hari saya belajar Fa dan melakukan latihan dengan praktisi lama. Ketika saya mendekati usia untuk berkeluarga pada musim dingin tahun 2005, seseorang memperkenalkan seorang pria kepada saya, saat itu karena saya praktisi baru dan belum punya pengertian mendalam tentang Fa, saya tidak paham apa yang harus dilakukan. Saya bertanya pada praktisi lama dan mereka mengatakan bahwa Guru meminta kita agar menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia biasa. Saya juga pernah membaca di Zhuan Falun, “Pada aliran Fa kita ini, pada bagian Xiulian yang dilakukan di tengah manusia biasa, bukan meminta anda untuk menjadi biksu, atau biksuni, kita sebagai anak muda masih harus membentuk rumah tangga.” (Ceramah VI, Zhuan Falun). Kemudian saya bertunangan.
Penindasan sangat hebat terjadi di daerah kami. Karena keterikatan akan rasa takut, saya tidak ingin orang lain tahu bahwa saya adalah seorang kultivator. Keluarga tunangan saya hanya tahu saya belajar agama Buddha (sebelum saya belajar Falun Gong). Saya tidak memberi tahu keluarganya.
Kadang kala saya mencoba mengklarifikasi fakta kepada mereka, tetapi secara tidak langsung, saya tidak bisa melakukannya dengan baik. Akibatnya, keluarganya tidak mengetahui kebenaran sama sekali. Di daerah kami, oleh karena ketakutan praktisi, iblis merajalela, dan banyak manusia biasa tidak mengetahui atau menerima kebenaran.
Dua tahun berlalu, keluarganya menginginkan kami untuk menikah. Saat itu saya sudah belajar Fa agak banyak, dan mengerti tentang Pelurusan Fa, tiga hal yang harus dilakukan oleh praktisi, dan menyelamatkan makhluk hidup. Saya tidak tahu takdir pertemuan apa yang saya miliki dengan keluarga dia. Saya pikir karena keadaan telah berjalan seperti ini, saya harus menikahinya untuk menyelamatkan mereka. Ternyata pikiran untuk penyelamatan juga adalah sebuah pengejaran. Ketika saya pindah ke keluarganya, saya melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus. Saya pikir saya harus melakukan tiga hal yang Guru minta kita lakukan. Saya juga mencoba untuk mengajak keluarga dia untuk mundur dari Partai Komunis.
Beberapa hari setelah pernikahan kami, suatu pagi ketika saya memancarkan pikiran lurus, dia bangun dan menghentikan saya dengan marah. Seperti ada iblis yang mengendalikannya. (Beberapa hari sebelumnya dia juga mencoba untuk menghentikan saya, karena dia tidak menyetujui kultivasi saya. Tetapi tidak separah kali ini). Saya sangat tenang dan teringat kata-kata Guru kita tidak boleh melawan dan memperlakukan diri seperti manusia biasa. Walaupun begitu, masih menyentuh hati saya. Sejak Saya kecil, saya sangat peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain terhadap saya. Saya merasa kami masih penganten baru, dan dia tidak memperlakukan saya dengan baik. Saya menjadi marah dan pindah ke rumah orangtua saya. Dia mendatangi keluarga saya beberapa kali, mencoba untuk membujuk saya pulang kembali bersamanya. Saya katakan “Jika Anda menginjinkan saya berkultivasi, saya akan pulang bersama Anda. Kalau tidak saya tidak akan kembali.” Dalam hati saya, kultivasi adalah yang terpenting. Pada akhirnya kami bercerai dalam usia perkawinan yang kurang dari sebulan.
Melihat ke belakang, saya dapat melihat banyak keterikatan dan sifat mementingkan diri sendiri dalam diri saya. Saya takut punya anak, karena anak-anak akan mengganggu kultivasi saya. Keluarga suami saya tidak mau mengerti. Sepupu saya juga seorang kultivator, dan dia telah lama menikah dan tidak punya anak. Keluarga suami saya khawatir saya mengikuti jalur dia. Untuk manusia biasa itulah yang dipandang. Itulah sebabnya mereka sangat menentang latihan kultivasi saya, sampai dia bersedia menceraikan saya. Tidak harus menunggu lama, seharusnya saya menyadari bahwa saya harus mengklarifikasi fakta kepada keluarganya, tetapi sudah terlambat. Saya hanya berpikir untuk menyelamatkan mereka ketika muncul masalah. Hati saya tidak tulus. Saya tidak memikirkan masa depan mereka. Kekuatan lama menggunakan kebocoran ini untuk mengendalikan mereka. Pada dasarnya, keluarga dia berkata jika saya tetap berkultivasi anak mereka akan menceraikan saya. Pada waktu itu, saya pikir pilihannya sangat mudah, tentu saja saya memilih berkultivasi. Semua jenis keterikatan muncul: persaingan, dendam, mementingkan diri sendiri dan keterikatan akan nama dan keuntungan. Saya pikir saya sedang berkultivasi dengan teguh. Saya pikir saya tidak tergoyahkan oleh perasaan manusia dan memilih kultivasi. Saya pikir saya bisa melepaskan semuanya.
Kemudian, seiring saya belajar Fa, saya membaca kata-kata Guru, “Xiulian adalah mengkultivasi diri sendiri, biarpun muncul keadaan yang bagaimana juga harus berpikir sejenak pada diri sendiri.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Ibukota Amerika”). Menengok ke belakang, bukankah saya sedang mencoba memecahkan masalah dari dalam masalah? Mengapa saya tidak punya belas kasih? Saya tidak menyadarinya karena saya mencari kenyamanan dalam berkultivasi, saya mendorong banyak orang bertentangan dengan Dafa. Karena keterikatan saya akan keangkuhan dan sifat mementingkan diri sendiri, saya menghalangi penyelamatan terhadap begitu banyak makhluk hidup. Ini sama sekali tidak sesuai dengan Fa. Saya telah bekerja sama dengan kekuatan lama, malah saya menganggap telah melakukan dengan benar. Saya selalu mementingkan diri sendiri terlebih dahulu dan gagal memikirkan apakah makhluk hidup lain bisa terselamatkan.
Saya menulis ini dengan harapan teman praktisi muda bisa lebih tenang dan melihat sesuatu dari persepektif penyelamatan makhluk hidup. Kita tidak boleh egois dan merugikan Dafa. Saya juga membuat kesalahan dengan tidak mengatakan kepada suami saya bahwa saya adalah seorang kultivator sebelum kami bertunangan. Kegagalan saya untuk mengklarifikasi fakta telah banyak merusak Dafa.
Ketika saya mengerti bagaimana mencari ke dalam, saya menemukan sangat banyak kekurangan saya. Waktu tidak lama lagi. Kita tidak boleh menyimpan keterikatan manusia. Demi berkultivasi dengan baik dan menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup, kita harus memberi perhatian pada setiap pikiran kita dan mencari ke dalam.
Ini adalah pemahaman saya pada tingkatan sekarang ini. Saya berharap rekan-rekan praktisi bisa belajar dari kesalahan saya dan mencegah kemunduran seperti itu. Mohon koreksi kalau ada yang tidak layak.
Heshi
Chinese: http://minghui.org/mh/articles/2008/7/30/183059.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/8/9/99657.html