(Minghui.org) - Ada sebuah
kisah dari agama Buddha seperti ini: pada jaman kuno di India , ada
pemisahan secara tegas menyangkut status sosial. Kelas paling
rendah dan miskin di sebut golongan Sudra, golongan yang paling
dipandang rendah dari yang lain. Kebanyakan mereka adalah para
pembantu atau para budak, melakukan pekerjaan yang paling keras,
yang paling susah dan sering dilecehkan.
Di kota Sravasti, ada seorang Sudra (golongan paling rendah dari
empat kasta Hindu) bernama Niti. Pekerjaannya membawa pupuk untuk
orang-orang - pekerjaan terakhir yang ingin dikerjakan oleh
seseorang. Ia seorang yang jujur, baik dan jarang berbicara jika
tidak perlu.
Suatu ketika Shakyamuni mengamati Niti ketika ia sedang meditasi.
Karma Niti telah hampir lunas, maka waktunya bagi dia menjauh dari
lautan kesengsaraan. Shakyamuni dan Ananda pergi ke Kota Sravasti.
Mereka datang ke jalan di mana Niti tinggal, dan Shakyamuni
menanyainya, "Niti, apakah kamu ingin menjadi seorang biksu? Apakah
kamu ingin melepaskan diri dari lautan kesengsaraan?"
Niti berkata dengan malu-malu, "Anda adalah seorang yang terhormat
dan dihormati. Bahkan murid anda berasal dari keluarga-keluarga
raja. Saya hanyalah orang kelas rendah, bagaimana mungkin saya
dibandingkan dengan mereka? Bagaimana caranya saya memperoleh
keberuntungan untuk menjadi biksu dan terbebas dari
penderitaan?"
Shakyamuni berkata, "Fa (Hukum) Buddha seperti air murni. Yang
dapat membersihkan semua kotoran. Apapun juga yang ada di atas
bumi, sekali dicuci dengan air murni, akan menjadi baru. Fa Buddha
seperti sebuah nyala api. Yang dapat membakar segalanya. Apapun
itu, sekali disentuh oleh api suci, akan menjadi murni dengan
seketika. Fa Buddha adalah hukum yang paling adil. Hukum yang tidak
membedakan kaya atau miskin. Siapapun dia, sepanjang ia percaya
pada Buddha, ingin lepas dari penderitaan, dan berkultivasi dengan
rajin, maka akan dapat menjadi seorang biksu."
Niti sangat tersentuh oleh kata-kata Shakyamuni. Ia mengikuti
Shakyamuni ke tempat kediamannya, memotong rambutnya dan menjadi
seorang biksu. Ia mendengar pengajaran Shakyamuni dan berkultivasi
dengan pikiran yang tenang, dan secara berangsur-angsur mendapat
pencerahan. Tidak hanya mampu memahami Fa yang diajarkan Sakyamuni,
tetapi ia juga mampu bertindak menurutnya. Segera ia mendapat
pencerahan menuju tingkatan Arhat.
Banyak orang dengan pemikiran yang biasa tidak bisa menerima fakta
bahwa Niti telah menjadi seorang biksu. Bagaimana bisa orang kelas
rendah menjadi biksu dan secara materi didukung oleh banyak orang?
Mereka tidak bisa menerima hal itu, sehingga mereka pergi meminta
raja untuk memberitahu Shakyamuni agar tidak menjadikan Niti
sebagai muridnya.
Raja menaiki kereta menuju kediaman Shakyamuni, dan terkejut ketika
melihat seorang biksu berjalan keluar dan masuk dari sebuah batu.
Ketika ia melihat Shakyamuni, ia memberi hormat kepada, kemudian
mendekap telapak tangannya dan bertanya pada Shakyamuni, "Orang
yang telah melaporkan kedatangan saya mempunyai banyak kemampuan
supernormal. Bolehkah saya mengetahui gelarnya?
Dengan senyum, Shakyamuni berkata kepada raja, "Raja Prasenajit,
Anda datang ke sini untuk suatu alasan. Anda ingin menanyakan pada
hamba mengapa hamba menyelamatkan orang yang Anda pikir sebagai
orang yang paling rendah. Tetapi hamba tidak perduli apakah orang
itu miskin atau kaya. Mereka sama saja di mata hamba. Biksu yang
Anda maksud adalah Niti, dan ia telah mencapai tingkat Arhat. Orang
yang Anda lihat barusan adalah dia."
Setelah penjelasan Shakyamuni, raja memuji kebaikannya, kebajikan
tidak terhingga dari Fa Buddha dan tindakannya untuk menyelamatkan
orang-orang.
Dari cerita ini kita dapat menyadari bahwa Fa Buddha adalah Hukum
yang paling dalam di alam semesta. Yang mempunyai kebijaksanaan tak
terhingga, tak terbatas, dan kuasa tanpa batas. Fa Buddha dapat
mengubah seorang pelayan sederhana menjadi Arhat dengan kekuatan
yang luar biasa ajaib. Fa Buddha dapat menyelamatkan orang-orang
tanpa membedakan kebangsaan mereka, kepercayaan religius, ras, dan
kekayaan. Kebajikan Fa Buddha ada di mana-mana. Selama seribu
tahun, orang-orang berpikir bahwa Shakyamuni mengajarkan mereka Fa
Buddha, tetapi Shakyamuni berkata bahwa ia belum pernah mengajarkan
sepotong Fa dalam hidupnya.
Kemudian, apa yang dimaksud dengan Fa Buddha? Shakyamuni
memberitahu kepada murid-muridnya bahwa Fa-nya tidak bisa
menyelamatkan orang-orang pada masa akhir Dharma. Pada waktu itu,
Raja Suci Pemutar Roda, Raja dari segala Raja dari alam semesta,
akan turun ke bumi menggunakan nama Maitreya untuk menyebar Dafa
dan menyelamatkan orang-orang. Hari ini, penjelmaan bunga Udumbara,
suatu bunga keberuntungan dan gaib dimana bunga ini mekar sekali
saja setiap tiga ribu tahun (menurut Fonetik dan Penafsiran Huilin,
sutera Budha), menanyakan bahwa Raja Suci Pemutar Roda muncul di
dunia manusia untuk meluruskan Fa. Ketiga prinsip dari Sejati,
Baik, Sabar menjadi karakteristik alam semesta, jiwa alam semesta,
kebenaran terakhir dari Fa Buddha, dan pondasi dari Fa Buddha.
Penyebaran Fa Buddha alam semesta mengguncangkan bumi dan
keanggunan Buddha yang tak terhingga kepada dunia manusia, dan
keberuntungan yang maha besar dan keindahan bagi umat manusia.
Banyak orang China mulai memahami Fa Buddha yang sangat berharga,
kebajikan yang besar dari kepercayaan yang lurus pada Fa Buddha,
dan perlindungan dimana Fa Buddha menawarkannya kepada para
pengikutnya. Orang-orang mendapat manfaat dengan menyebut "Falun
Dafa Hao (baik)" dan "Zhen-Shan-Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar adalah
baik)." Beberapa orang yang berpenyakit tersembuhkan dan memperoleh
kesehatannya kembali, beberapa orang yang memiliki karma
mendapatkan solusi dan memperoleh kembali kebahagiaan, beberapa
orang lolos dari bahaya atau bahkan kematian, dan ada yang
terhindar dari bencana. Penganut Buddha membicarakan tentang
penyelamatan semua makhluk hidup, dan membantu orang-orang untuk
mengetahui Fa Buddha merupakan jalan terbaik untuk menyelamatkan
mereka. Mengklarifikasi kebenaran dan berkultivasi kebaikan membuat
para kultivator membantu dunia dan menyelamatkan orang-orang.
Inilah alasan sesungguhnya mengapa praktisi secara terus menerus
mengklarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Dafa kepada
orang-orang, bahkan membahayakan hidup mereka dengan ancaman
ditangkap, dipukul, atau dianiaya.
Barangkali merosotnya akhlak masyarakat dan kemunduran pikiran
lurus manusia membuat menjadi sulit untuk menjadi seorang yang
baik. Jarang orang-orang akan memahami seorang yang baik,
mempercayainya, atau mengikutinya. Sebab ada terlalu banyak hal-hal
palsu, hal-hal yang nyata juga salah dipahami atau salah
ditafsirkan oleh orang-orang. Orang-Orang bahkan ragu mengenai
keberadaan seseorang yang hanya ingin membantu orang lain tanpa
meminta apapun sebagai balasan.
Sebenarnya, para kultivator Falun Gong sungguh-sungguh
mengkultivasi kebajikan, dan bisa melepaskan hidup mereka dalam
melindungi Fa. Mereka akan melakukan apapun untuk membantu makhluk
hidup, tanpa mementingkan diri sendiri. Kebajikan sejati adalah
alami. Praktisi Falun Gong menyelamatkan orang-orang tanpa terikat
oleh persyaratan, mereka lakukan ini tanpa dibayar, dan tidak ingin
ketenaran atas tindakan mereka. Pikiran mereka baik dan murni,
sepenuhnya berbeda dengan konsep-konsep manusia biasa. Jika para
praktisi ini mempunyai pengejaran, maka itu adalah membantu makhluk
hidup menjadi baik dan terselamatkan. Mereka ingin hati para
makhluk hidup menuju ke arah kebaikan.
Jwa seseorang di alam semesta adalah sangat kecil. Kemampuan
manusia adalah lemah ketika dihadapkan dengan bencana. Hanya ketika
orang-orang percaya pada Fa Buddha dan bersandar pada kekuatan
tanpa batas Fa Buddha, mereka dapat lolos dari bencana dan
diselamatkan. Fa Buddha adalah air murni yang membersihkan kotoran.
Fa Buddha yang tanpa batas dapat menyelamatkan orang-orang dari
kesulitan. Tujuan penyebaran Fa Buddha adalah menyelamatkan makhluk
hidup. Setiap orang mempunyai sifat ke-Buddha-an. Dengan tulus
melafalkan "Falun Dafa Hao" dan "Zhen-Shan-Ren Hao" adalah
manifestasi kepercayaan dan rasa hormat Anda kepada Buddha. Anda
akan mengalami keanggunan Fa Buddha yang maha besar. Ketika Anda
sungguh-sungguh percaya pda Fa Buddha, bagaimana mungkin Buddha
tidak menyelamatkan Anda?